Gugi Gustaman, Quicker Pertama di Indonesia

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTJABAR.COM-Pengabdian Gugi Gustaman selama 12 tahun sebagai pemain nasional di era 70 hingga 80-an plus 20 tahun di jajaran pelatih timnas, membuktikan totalitasnya untuk bola voli.Tak berlebihan jika Gugi disebut legenda hidup bola voli Indonesia

Di era 70-an Gugi membawa angin baru di kancah bola voli tana air lewat gaya smash quick yang diperkenalkannya pada 1973.Apa yang dilakukan Gugi boleh dibilang revolusi.Maklum saat itu gaya bermain tim bola voli di Indonesia masih konvensional.Smash dilakukan memanfaatkan umpan tinggi melambung.Nah, Gugi melakukannya dengan cepat ketika bola berada sedikit di atas net.Jika di bulutangkis ada King Smash, maka bola voli memiliki Gugi Smash.

“Saya dikasih tahu cara melakukan quick smash ini oleh pelatih timnas, Dopi Supit.Gaya smahs ini awalnya diperkenalkan pada 1972 oleh timnas Jepang.Orang Jepang melakukannya untuk menyiasati postur badannya yang lebih kecil dibanding orang Eropa atau Amerika.Terbukti Jepang suskes jadi juara dunia,” ungkap Gugi.

Ia juga orang menjadi pebola voli Indonesia pertama yang memperkenalkan doble step alias dua gerakan sebelum melakukan smash sebagai variasi serangan. Gugi kemudian menularkan ilmunya kepada rekan-rekannya di timnas dan klub DLLAJ Bandung.

Mengandalkan serangan yang bervarasiai sebagai inti kekuatannya, DLLAJ Bandung ,klub yang dibela Gugi sejak pertama kali berdiri tahun 1973 menjelma sebagai kekuatan baru bola voli Indonesia.DLLAJ langsung merebut mahkota juara nasional dalam debutnya di kejurnas antar klub 1973.

Skuat DLLAJ yang berintikan Gugi,Miwan, Iwan Budiono,Unay Sunarya,Roni dan Ahmad Yusuf menjadi dream team yang sulit ditaklukan.Permainan mereka yang kompak,variatif dan penuh trik memukau publik bola voli tanah air.

“Saingan berat kami saat itu adalah Pervos Jakarta,dan belakangan Veni Vidi Vici juga dari Jakarta.Kalau bertanding lawan mereka pasti selalu rame.Ketiga tim ini kerap saling mengalahkan,” sebut Gugi.

DLLAJ sendiri bukan klub pertama Gugi.Ia pertama kali menimba ilmu bola voli pada 1969 saat masih duduk di bangku SMA di klub Maesa Bandung.Selanjutnya dalam kurun waktu 1971-1973 ia bergabung dengan Sirnagalih, klub terkuat di Bandung saat itu.

Langganan Timnas

Gugi masuk tim nasional pada usia 19 tahun.Ia dipanggil pelatnas, berkat penampilannnya yang cemerlang saat membawa tim junior Jabar menjadi juara nasional 1971.Sejak saat itu, ia menjadi langganan timnas hingga pensiun pada 1983.

Bersama timnas , Gugi melanglang buana di berbagai event manca negara.Mulai Sea Games, Asian Games sampai kejuaran Asia. Belakangan Gugi pun dipercaya sebagai kapten tim.Selama bergabung dengan timnas, pelatihnya berganti-ganti.Dari sekian banyak pelatihnya, ia mengaku paling terkesan dengan pelatih asal Jepang Yatsuaki Mitsunori.

” Dia pelatih yang bagus, sangat disiplin dan bisa menghargai pemainnya.Meski sikapnya keras saat berlatih, namun diluar lapangan ia sangat akrab dan menempatkan dirinya sebagai teman buat pemain,” ujar Gugi.

Saking kerasnya latihan ala Matsunori, menurut Gugi mereka berlatih dalam durasi 7 jam sehari,dari pukul 4 sore sampai pukul 11 malam.Itu berlangsung selama delapan bulan menjelang Sea Games 1979.

Musibah

Perjalanan karir Gugi tidak selamanya mulus.Justru di penghujung karirnya,ia diterpa musibah. Pada akhir tahun 1982, ia tiba-tiba mengalami kelumpuhan.Akibatnya selama empat bulan ia harus istirahat untuk menjalani proses penyembuhan.

Setelah sembuh, pelatih Matsunori memintanya kembai bergabung dengan timnas yang akan tampil di arena Sea Games 1983. Kehadiran Gugi yang juga kapten tim dibutuhkan sebagai motivatir buat pemain lainnya.Namun hingga babak final , ia tidak pernah ditampilkan.

Setahun kemudian Gugi memutuskan untuk pensiun sebagai pemain. Berbekal pengalamannya, ia pun langsung naik pangkat menjadi pelatih.Kiprah pertamannya adalah menjadi trainer tim putra yang dipersiapkan ke kejuaran Asia 1984.

Pada periode 1986-1993 Gugi tetap berada di jajaran pelatih timnas. Namun kali ini ia dipercaya menangani tim putri.Bersama tim putri, ia mempersembahkan medali perunggu Sea Games 1993.

Usai Sea Games 1993, Gugi memutuskan untuk mundur dari tim nasional.Ia memilih kembali ke Bandung untuk lebih serius menekuni pekerjaannya di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

Sikap Gugi luluh ketika bertemu Rita Subowo , Ketua PBVSI saat itu pada 1996 .Rita mengajak Gugi untuk kembali ke pelatnas.Setelah berpikir lumayan lama, Gugi pun menerima tawaran Rita.Ia langsung diserahi tanggung jawab sebagai pelatih timnas putra yang akan berlaga di Sea Games 1997.

Gugi hanya lima bulan menjadi pelatih timnas.Setelah datang pelatih Cina, Li Qiu Jian, ia pun turun pangkat sebagai asisten. Gugi setia mendampingi Li selama 10 tahun sampai 2007.Setelah malang melintang di tim nasional, Gugi pulang kampung untuk menanganni Alko Bandung, klub yang juga ikut ia dirikan pada 1979.(buk)

Data Diri

Nama :Gugi Gustaman
Tempat Tanggal Lahir:Cimahi,17 Maret 1952
Tinggi/Berat: 188 Cm/98 Kg.
Istri : Tini Rustini
Anak:Gia Gustini Dewi
Cucu: Gatan Syafik Husen (3,5 tahun)
Pekerjaan: Karyawan Dinas Perhubungan Jabar (Pensiun 2008)
Aktivitas Sekarang: Pelatih Alko Bandung

Prestasi
Pemain :
Sea Games 1979 -Perak
Sea Games 1981-Emas
Asean Games 1982- Posisi 6
Sea Games 1983-Perak
Pelatih :
Sea Games 1993- Perunggu (Putri)
Sea Games 1997- Emas (putra)

Leave a Reply