1690 Atlet Siap Berlaga di Kejuaraan Taekwondo ITN Open IV 2020

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR.COM – Sebanyak 1690 atlet akan berlaga pada  kejuaraan taekwondo antar unit se-Jawa Barat bertajuk ITN Open IV 2020  di GOR Pajajaran dan GOR Tri Lomba Juang pada 21-23 Februari 2020 mendatang.

Peserta berasal dari 23 pengcab TI kota/kabupaten dan 116 unit latihan taekwondo di Jawa Barat. Mereka akan berlaga pada dua nomor yang dipertandingkan yaitu Kyorugi dan Pomsae.

Peserta terbagi dalam kategori pemula yang diikuti 1068 atlet serta kategori prestasi 622 atlet. Sedangkan untuk kelompok usia atlet terbagi dalam pra-kadet, kadet, junior, dan senior,  putra maupun putri.

Ketua Panitia Pelaksana ITN Open IV, Dindin Herdiana menuturkan kejuaraan yang pertama kali digelar Institut Taekwondo Nusantara (ITN) pada 2017 ini  selalu mendapat sambutan luar biasa dari peserta.

“Sebetulnya tahun ini yang mendaftar lebih dari 2000 atlet . Namun karena ada ketentuan jumlah peserta yang ditetapkan Pengprov TI  Jabar, kita hanya menerima 1690 peserta . Dibawah kuota maksimal yang ditetapkan TI Jabar yakni 1700 atlet,” ujar Dindin kepada media di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Kota Bandung,  Sabtu (15/2/2020).

Menurut Dindin kejuaraan ini akan memperebutkan Piala Bergilir TI Jabar plus total uang pembinaan  Rp10 juta lebih, yang diberikan kepada  juara umum I, II, III, maupun atlet terbaik putra dan putri pada nomor kyorugi dan poomsae.

“Kejuaraan tahun ini menyediakan piala bergilir baru, karena piala bergilir sebelumnya telah menjadi milik unit TBI Bandung yang tiga tahun berturut – turut merebut gelar juara umum, “jelas Dindin.

Pembina Utama ITN sekaligus Technical Delegate ITN Open IV, Suryana mengatakan kejuaraan ini selain merupakan ajang kompetisi, juga untuk mendukung program pembinaan atlet   Pengcab TI Kota Bandung serta Pengprov TI Jabar dalam rangka peningkatan prestasi.

“Semoga kejuaraan ITN Open kali ini pun bisa melahirkan atlet-atlet potensial yang nantinya bisa membela Jabar di ajang nasional dan internasional,” ujar Suryana.

Kesiapan penyelenggara tidak main-main. Untuk menjaga kualitas kejuaraan, disiapkan berbagai perangkat dan peralatan pertandingan sesuai standar internasional.

Suryana mengungkapkan  peralatan pertandingan bagi di kelompok usia pra-kadet dan kadet  menggunakan Digital Scoring System (DSS), sedangkan untuk kelompok usia junior dan senior memakai Protector System Scoring (PSS).

Bahkan pihaknya menyiapkan  kamera pertandingan di setiap matras pertandingan.

“Kami juga  menurunkan sebanyak 40 wasit dengan kualifikasi internasional, nasional, dan daerah,” terang Suryana.(BUDI)

Leave a Reply