SPORTJABAR.COM -Kondisi palang pintu rel kereta api di Jawa Barat mendapat sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar Periode 2019-2018.
Wakil rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Abdy Yuhana prihatin masih banyak perlintasan sebidang tidak dilengkapi palang pintu yang mengancam keselamatan masyarakat Jabar.
Ia menilai kondisi palang pintu rel kereta api yang terjadi di Jabar ini sudah dalam kategori darurat.
Abdy lantas mengingatkan tragedi di perlintasan sebidang antara Haurgeulis dan Cilegeh Indramayu pada Sabtu (29/6) lalu. Akibat tidak ada palang pintu, sebanyak delapan penumpang mobil meninggal dunia
Karena alasan itu, Abdy dan sejumlah anggota DPRD Jabar dari PDIP usai pelantikan langsung mengunjungi Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (2/9/2019).
“Hari ini mudah-mudahan dengan hadirnya kami ke PT KAI untuk menjadi kesadaran bersama, bahwa betapa pentingnya nyawa manusia,” ujar Abdy usai kunjungan.
Pada kesempatan ini, Abdy dan kawan – kawan didampingi sejumlah warga, yang di wilayahnya terdapat perlintasan sebidang yang tidak memiliki palang pintu.
“Kami juga kedatangan teman-teman dari Garut, Subang, dan Indramayu. Mereka menyampaikan di Jabar ini ada ratusan lintasan kereta api tanpa palang pintu yang terus memakan korban,” paparnya.
Sebagai anggota legislatif, Abdy merasa perlu menyerap aspirasi dari masyarakat.
Menurut Abdy masalah yang secara kasat mata kelihatan ini harus segera diselesaikan, sekaligus dicari jalan keluarnya oleh Pemerintah Daerah termasuk DPRD Jabar.
“Jangan sampai kita biarkan korban-korban berikutnya akibat dari kondisi perlintasan sebidang yang minor tanpa adanya palang pintu,”jelasnya.
Abdy menegaskan semua pihak terkait harus duduk bersama untuk mengatasi salah satu permasalahan yang ada di Jabar ini. Ia berharap tidak ada kebuntuan terkait komunikasi antara stakeholder.
Plhaknya tidak meminta seluruh perlintasan sebidang tanpa palang pintu Jabar dituntaskan pada tahun ini. Namun, minimal ada pengerjaan yang dilakukan secara bertahap.
“Kami berharap PT KAI, pemerintah daerah dan DPRD Jabar duduk bersama untuk menginisiasi agar darurat lintasan kereta api ini kita selesaikan ,” tandasnya.
Salah satu warga asal Desa Cikaum Timur, Kabupaten Subang Oing Abdulrohim menyebutkan bagaimana berbahayanya lintasan kereta api sebidang yang tidak memiliki palang pintu.
Ia mengatakan perlintasan sebidang yang tidak memiliki palang pintu yang berada di wilayah tempat tinggalnya sejauh ini telah banyak menelan korban.
“Saya menjadi saksi hidup berapa kali kejadian. Banyak korban, bahkan tetangga saya sendiri, perempuan siswi SMP tertabrak dengan motornya dan terseret hampir 300 meter. Kemudian juga ada anak SD,” ujar Oing.
Ia menginformasikan palang pintu pun tidak terdapat di perlintasan sebidang antara Desa Cikaum dan Pasirbungur. Bahkan di situ juga ada enam anak SD yang tertabrak kereta api.
Oing mengaku sudah menghubungi PT KAI Daerah Operasi III Cirebon untuk meminta agar dipasang pintu di perlintasan kereta api di wilayahnya.
“Kami sudah beberapa kali kirim surat permohonan pemasangan pintu perlintasan, namun sampai sekarang belum ada tanggapan. Kami berharap hal itu bisa terealisasi karena setiap tahun selalu ada korban ,” pungkasnya.
(Budi)