SPORTSJABAR-Tim karate Jawa Barat siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di arena PON XX Papua pada Oktober 2021.
Pelatih kepala tim karate Jabar Arif Hardiana menjelaskan beladiri merupakan olahraga yang kental dengan subjektivitas.Ia mencontohkan saat babak kualifikasi PON XX Papua ada sekelas atlet peraih medali emas Asian Games tidak lolos ke PON.
Dimata Arif,itu logika terbalik. Tidak mungkin juara Asia di level internasional tidak lolos di ajang nasional seperti PON.
“Itu yang kita antisipasi. Berbagai macam kendala hampir semuanya sama yakni Covid.
Kami terdampak, ada atlet kita yang sampai 2 kali terkena. Tapi kita hadapi karena kita bertekad menjadi juara umum,”ujar Arif kepada media di Gedung KONI Jabar,Selasa,31 Agustus 2021.
Dengan berbagai permasalahan yang sempat muncul, seperti sulit berkumpul, izin atlet militer kedinasan,ia bersyukur bulan Agustus tim karate Jabar yang terdiri dari 14 atlet semuanya sudah berkumpul di Bandung.
Arif gembira setelah semua berkumpul latihan berjalan lancar dan menunjukan perkembangan yang luar biasa.
Ia menilai atlet Jabar yang merupakan mantan atlet pada PON 2016, tidak sulit untuk bersaing memburu target empat medali emas,karena mereka punya dasar dan reputasi yang bagus.
Menurut Arif hal-hal non teknis yang terjadi pada PON XX Papua harus menjadi bagian yang harus kita hadapi. Ia berharap tidak jadi beban bagi atlet.
“Alhamdilillah dengan target atlet yang ada di kesatuan, membangun motivasi yang begitu besar. Kita harus melipat gandakan usaha kita karena tantangan besar bermain di Papua. Apalagi di wilayah Indonesia Timur merupakan poros karate di indonesia,”papar Arif
Ia menambahkan ajang PON juga menjadi ajang pembuktian bagi empat atlet Jabar yaitu Sheron, Sandy Firmansyah, Tegar dan Romario yang dicoret dari Pelatnas dan diganti atlet dari DKI.
Tim karate Jabar pada penghujung Pelatda akan beruji coba melawan tim Provinsi Bali pada 4 Septembe di Bali.Kalau memungkinkan mereka juga menjajal tim pelatnas,Jatim,serta Papua disana.
“Uji coba ini memang cukup beresiko karena hanya berjarak satu pekan dengan jadwal pertandingan PON yang digelar 10-14 Oktober. Takutnya ada hal-hal yang tidak inginkan baik fisik maupun mental.Tapi mudah-mudahan semua yang kita programkan berjalan lancar,”jelasnya. (BUDI)