SPORTSJABAR-Indonesia tak memiliki wakil di nomor tunggal putra pada perempat final turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 2021. Jonatan Christie menjadi wakil terakhir tim Merah Putih pada nomor tunggal putra yang tersingkir di babak 16 besar.
Pemain yang akrab disapa Jojo ini menyerah di tangan wakil India Kidambi Srikanth dalam rubber game 21-13, 18-21, 15-21 di Nusa Dua, Bali, Kamis,17 November 2021.
“Saya bisa menekan dia di gim pertama. Di gim kedua saya beberapa kali kehilangan fokus pukulan, hal-hal kecil itu bisa mengubah permainan. Di set ketiga kepercayaan dirinya semakin baik,” kata Jonatan dalam konferensi pers usai pertandingan seperti dikutip dari Antara.
Melihat Srikanth yang kembali bangkit di gim penentu, justru membuat Jonatan semakin tertekan dan tak bisa mendorong permainannya untuk mengejar ketertinggalan.
Menurut Jonatan, Srikanth adalah pebulu tangkis yang berpengalaman dan pernah menduduki peringkat satu dunia, sehingga punya tingkat kepercayaan diri yang belum bisa disaingi Jonatan.
“Saya rasa dia tahu cara membaca permainan musuh. Dia juga bisa lihat musuh tegang atau apa, ya kalau sudah bermain di level yang musuhnya seperti Srikanth, Kento, Axelsen, yang pengalamannya cukup baik memang harus benar-benar fokus,” tutur Jonatan menceritakan.
Rasa percaya diri yang menurun menyebabkan permainan Jonatan tidak terkendali dan kerap melakukan kesalahan. Hal ini menjadi keuntungan yang ditunggu Srikanth untuk menuntaskan laganya.
“Tadi saya sudah mencoba yang terbaik, tapi Srikanth bisa memancing saya untuk mengeluarkan banyak serangan supaya dia balik menyerang dari pertahanannya. Beberapa kali saya cukup kesulitan dari situ,” ungkapnya.
Sebelumnya Indonesia kehilangan Shesar Hiren Rhustavito, yang terhenti di babak 16 besar karena permainannya tak bisa berkembang saat meladeni Kunlavut Vitidsarn dari Thailand.Ia menyerah dua game langsung 14-21,9-21.
Vito menceritakan, kesalahannya dalam laga ini ialah terlalu mengikuti tempo permainan lawan, sehingga tekniknya di lapangan tidak bisa berkembang dan berakhir mengecewakan.
“Bersyukur bisa melewati pertandingan tanpa cedera atau masalah, cuma memang saya kecewa dengan permainan sendiri. Kalau dari stamina tidak ada masalah, memang saya terbawa tipe permainan lawan,” kata Vito.
Atlet peringkat 20 dunia ini menuturkan, bahwa lawannya kali ini punya tipe permainan dengan stroke pukulan yang cukup matang meski usianya lebih muda.
Selain itu, Kunlavut yang sebelumnya mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di babak pertama, juga bermain rapi dan tak menciptakan kesalahan sendiri.
“Dia tidak mudah membuat kesalahan sendiri, pukulannya bagus, penempatan bolanya juga sangat akurat. Itu jelas menyulitkan untuk saya,” Vito mengungkapkan.
Sebelum menghadapi Kunlavut, Vito sebenarnya sudah menyempatkan diri untuk mengobrol dengan Ginting untuk mencari strategi terbaik lewat hasil evaluasi dari laga sebelumnya.
Meski begitu, praktiknya di lapangan lebih sulit dan Kunlavut lebih dulu menguasai ritme pertandingan sehingga terus menekan Vito hingga pertandingan sepanjang 40 menit ini usai. Dengan hasil pertandingan ini maka Kunlavut membukukan keunggulan 2-1 dalam catatan pertemuannya dengan Vito.(*/Antara)