SPORTSJABAR-W:O:A Metal Battle Indonesia 2022 telah memilih band Ludicia sebagai pemenang. Band asal Denpasar,Bali ini menyingkirkan empat pesaingnya dalam Final Show yang digelar di Bandung, Sabtu, 28 Mei 2022.
Ludicia yang menampilkan musik cadas dengan nuansa Bali memikat perhatian dewan juri yang tak ragu memilih mereka sebagai juara, sekaligus wakil Indonesia pada W:O:A Metal Battle International dalam gelaran Wacken Open Air Festival di Jerman.
Upaya Ludicia untuk meraih tiket ke Jerman tidak mudah, pasalnya harus bertarung dengan empat finalis lainnya yang sama-sama memiliki kualitas terbaik, yakni Djin (Medan, Sumatera Utara), Kapital (Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur), Mouthless (Jakarta Selatan, DKI Jakarta) dan Undergod (Bandung, Jawa Barat).
Lima band yang berhak tampil di Final Show ini merupakan band terbaik di Indonesia yang terpilih melalui proses penjurian yang ketat untuk mencari band Indonesia Metal ,menyisihkan ratusan peserta.
W:O:A Metal Battle Indonesia adalah acara kompetisi band yang didukung penuh oleh Djarum Coklat Dot Com (DCDC) melalui program DCDC Dream World.
Event kolaborasi antara DCDC bersama ATAP Promotions dan The Metal Rebel sebagai Official Partners ini, kembali hadir setelah dua tahun tertunda akibat dari krisis global pandemi Covid-19.
Program W:O:A Metal Battle Indonesia, pertama kali hadir di tahun 2017 dan memilih band Beside dari Bandung sebagai pemenang. Di tahun 2018, W:O:A Metal Battle Indonesia memilih Down For Life asal Solo sebagai pemenang. Di tahun 2019, W:O:A Metal Battle Indonesia memilih Taring asal Bandung sebagai pemenang.
Pada tahun 2020 dan 2021, dunia dilanda krisis pandemi Covid-19 dan secara resmi pihak Wacken Open Air Festival menunda pelaksanaan festival yang turut berpengaruh pada program W:O:A Metal Battle di seluruh dunia.
Tahun 2022 menjadi momen kembalinya kompetisi berskala nasional ini. W:O:A Metal Battle Indonesia 2022 berhasil mencetak rekor dari segi jumlah band yang mendaftar.
Pendaftaran yang dimulai sejak bulan Maret dan ditutup di bulan April berhasil menjaring 387 band yang tersebar di 111 kota dan kabupaten berasal dari 22 provinsi , dan 7 pulau di seluruh Indonesia.
Atas segala pencapaian dan antusiasme metalhead Indonesia, pihak Wacken Open Air Festival sebagai pemegang lisensi program W:O:A Metal Battle selama empat tahun berturut-turut selalu menunjuk Indonesia untuk menggelar kompetisi band ini.
Agus Danny Hartono selaku perwakilan DCDC mengatakan pihaknya mulai terlibat dengan Wacken Air Festival pada 2017, dimulai dari perkenalan dengan John Resborn, pemilik majalah The Metal Rebel yang konsen pada skena musik metal di seluruh dunia.
Jonh datang ke Indonesia pada 2016 didampingi Man Jasad. Vokalis band metal asal Bandung, Jasad ini yang memberi tahu John bahwa skena metal di Indonesia luar biasa.
“Dia berada di sini selama 3 bulan,dan dia yang memperkenalkan Indonesia di Wacken Open Air Festival,” ujar Agus Danny.
Pada tahun 2017 DCDC menggelar W:O:A Metal Battle Indonesia edisi pertama.Itu percobaan semacam mini simulasi Wacken Open Air Festival yang memilih Beside sebagai pemenangnya.
Menurut Agus Danny,Beside pun berangkat ke Wacken, tanpa tahu kondisi sebenarnya di sana , mengikuti alurnya saja.Ternyata perkembangannya mengembirakan. Memasuki tahun kedua ada perbaikan dan tahun ketiga jauh lebih baik lagi.
“Tiga tahun terakhir kita selalu memegang rekor jumlah peserta. Tahun ini kita mencatat rekor peserta sebanyak 387 band. Jerman 80 dan Meksiko hanya 43.Mereka belum mencapai tiga digit, kita sudah tiga digit,” ungkapnya.
Tiga tahun berangkat ke Wacken, peserta dari Indonesia tidak ada pembekalan sama sekali.Mungkin hanya sekedar informasi tentang event itu. Namun untuk yang sekarang band yang terpilih mewakili Indonesia diberikan pembekalan.
“Karena target kami juara, bagi pemenang satu bulan sebelum berangkat mereka disuruh ke Bandung lagi untuk workshop .Jadi lebih meningkatkan mental,musikalitas dan gimik-gimik yang akan ditampilkan di sana,” papar Agus Danny.
Indonesia menargetkan juara pasalnya belum pernah menang di W:O:A Metal Battle International. Pada 2017 yang menang Meksiko, 2018 dari Cina dan 2019 band dari eropa timur.Prestasi terbaik adalah ketika diwakili Down For Life pada 2018 yaitu masuk 10 besar.
Sementara Karina,project officer Wacke Metal Battle Indonesia 2022 menjelaskan
Wacken Metal Battle Indonesia edisi empat tahun ini mencapai peserta terbanyak yaitu 387 band dari 111 kota dan kabupaten, 22 provinsi dan 7 pulau. Ini jumlah terbanyak dari seluruh dunia.
Juri menilai secara pararel 387 band ini, dikerucutkan menjadi 147, selanjutnya didapatkan 50 band. Kemudian juri-juri diskusi lagi dan didapatkan 15 dan akhirnya terpilih lima band yang menjadi finalis.
“Tahun ini kita memiliki tiga konsep penjurian,penjurian tahap awal dinilai oleh empat juri internal,yang dinilai berdasarikan kualitas produksi kesesuaikan genre.
Kemudian dari 387 lolos 149 band untuk dilanjutkan ke pemeriksaan oleh juri utama,” jelas Karina.
Komite juri pertama juri internal yang secara tanggung jawab masih dibawah juri utama,tugasnya masih menilai kulitnya.Dari 387 band ini masih banyak band secara genre masih berada di luar kebutuhan kompetisi.Itu yang diseleksi dulu dari awal.
Menurut Karina jika secara genre sudah seusai dan secara produksi mumpuni, band yang diserahkan ke juri utama adalah band-band yang sudah punya peluang lebih untuk menjadi finalis.
Juri utama ada tiga orang untuk menilai dari 50 band ke 15 dan terakhir memilih 5 finalis.Di final show juri utama jadi lima.Tiga lokal dan dua internasional, yaitu John Resborn (The Metal Rebel) dan Sascha Jahn (Metal-Battle Headquarter)
“Juri utama menilai dari segi aransemen,produksi ,kemudian live performance, ada pula peniiaian di luar teknis seperti jam terbang mereka, kemampuan berkomunikasi dan lain-lain,”paparnya.
Semua band yang daftar diharuskan menggungah tiga lagu andalan mereka hasil karya sendiri. Selain itu juga menyerahkan diskografi. Ini berpengaruh pada penilaian juri.
Ia menambahkan W:O:A Metal Battle Indonesia adalah sub program Wacken Open Air Festival .di Jerman. Wakil Indonesia akan melawan puluhan band dari 30 sampai 40 negara dari seluruh dunia.
Sebenarnya dari pengalaman tiga tahun terakhir,lanjut Karina, justru unsur lokal menjadi hal yang istimewa. Misalnya dengan memunculkan unsur budaya atau memakasi bahasa kita sendiri.Itu sesuatu yang tidak ditemukan dari band-band lain, dan bisa menjadi nilai tambah untuk peserta.
“Band yang akan berangkat ke Jerman semuanya akan difasillitasi DCDC mulai dari visa, tiket, transportasi di sana, serta akomodasi tempat tinggal selama berada di sana,” terang Karina.(BUDI)