SPORTSJABAR-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat bekerja secara maraton untuk menuntaskan persoalan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022. Persoalan Porprov Jabar ini harus tuntas sebelum tahun 2020 ini berakhir.
Agar lebih fokus dalam pembahasan kegiatan olahraga multievent terbesar di Jabar itu, KONI Jabar membentuk Tim Penyelaras Cabang Olahraga dan Nomor Pertandingan Porprov Tahun 2022.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menunjuk Sekum KONI Jabar, Gianto Hartono sebagai ketua dan Aan Johana menjadi sekretaris tim. Gianto didampingi anggota dari bidang organisasi, pembinaan dan prestasi, anggaran, dan bidang umum KONI Jabar.
Gianto mengatakan, KONI Jabar berharap sebelum tanggal 31 Desember 2020 ini semua persoalan Porprov bisa diselesaikan dan tuan rumah akan lebih fokus mempersiapkan kegiatan ini pada jalur yang benar.
“Kami sudah melakukan kajian soal cabang olahraga, nomor pertandingan, dan juga kesiapan tuan rumah. Pekan depan sudah final semuanya,” kata Gianto.
Aan Johana menambahkan Ciamis sudah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah pembukaan dan penutupan Porprov Jabar 2022 menggantikan Kota Tasikmalaya. Hal itu sudah disampaikan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya kepada pihak KONI Jabar pada pertemuan awal Desember lalu di Kota Tasikmalaya.
Lalu, kata Aan, kesiapan Ciamis ini disampaikan lagi oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora} Ciamis dalam pertemuan secara daring dengan KONI Jabar, Rabu 23 Desember 2020.
“Ciamis sudah siap menjadi tuan rumah. Ada beberapa cabang juga yang dilaksanakan di sana seperti balap sepeda nomor BMX, atletik, sepak bola, tenis meja,” kata Aan.
Dalam pertemuan secara daring itu, diikuti juga pihak KONI Kota/Kabupaten dan Disbudpora tuan rumah bersama Porprov 2020, yakni Kabupaten Bandung Barat, Subang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kota Banjar, dan Pangandaran.
Dalam pertemuan itu, kata Aan, pihak tim penyelaras mencatat semua persiapan termasuk usulan pihak tuan rumah.
Diakui Aan, masih ada daerah yang meminta perubahan tempat penyelenggara pertandingan. Misalnya, semula salah satu cabang, akan digelar di suatu daerah tapi minta dipindahkan ke daerah lain karena sarana dan pra sarananya tidak ada.
Kemudian, ada yang meminta cabang olahraga tertentu digelar di daerahnya, padahal sebelumnya diputuskan dari daerah Priangan Timur.
Berkaitan dengan nomor pertandingan, kata Aan, tidak semua keinginan cabang olahraga dapat direalisasikan. Hal itu harus disesuaikan dengan kesiapan tuan rumah baik soal waktu penyelenggaraan dan sarana yang ada.
“Tim penyelaras juga sudah membuat rujukan nomor dengan tingkatan dari tertinggi olimpiade, Asian Games, SEA Games, PON 2016 dan 2021, serta Porda sebelumnya,” kata mantan Ketua KONI Kota Bandung itu.
Pada Senin, 28 Desember nanti di KONI Jabar, Tim Penyelaras akan melakukan pertemuan dengan 40 cabang olahraga karena masih belum tuntas soal jumlah nomor pertandingannya. Sementara nomor pertandingan untuk 32 cabang olahraga lain sudah final.(*)