Annice Anthoni Sarjana Ilmu Kelautan yang Gila Bola

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Bagi Annice Anthoni sepak bola adalah salah satu anugerah yang diberikan Tuhan kepada dirinya.Jadi bukan hanya sekedar hobi. Maklum dia terlahir dari keluarga yang masa hidupnya pernah menjadi pemain bola meskipun bukan pemain profesional.

Menurut Annice keluarga besar dari pihak ayah dan pihak ibu sangat menyintai sepak bola, baik laki-laki maupun perempuan.

“Tetapi sangat disayangkan bahwa keturunan kakak beradik dari ayah dan ibu hanya aku yang melanjutkan kejiwaan mereka akan kecintaan sepak bola. Maka tak heran sejak kecil aku sudah bermain sepak bola,”ujar gadis asal Manado ini.

Ia mengaku sejak kecil sudah termotivasi dan bercita-cita menjadi seorang pemain bola profesional.Ketika anak-anak Annice biasa main bola menggunakan bola pelastik,bahkan punya tim bernama “Putri Teratai Bahowo”. Tim yang begitu sangat berkesan dan memberikan cerita serta kenangan yang luar biasa.

Kecintaannya terhadap sepak bola tidak mengurangi semangat belajar dengan menekuni pendidikan yang semestinya dilakukan oleh setiap anak. Karena bagi dia pendidikan adalah dasar ilmu pengetahuan untuk bisa memahami akan arti kehidupan.

Annice berhasil menyelesaikan pendidikan S 1 dan meraih gelar sarjana kelautan dari Universitas Sam Ratulangi,Manado berkat bantuan “Yayasan Kehidupan Anda” yang dipimpin oleh Ibu Simone Gerritsen yang berasal dari Belanda.

“Namun aku masih memiliki semangat untuk meraih mimpi atau cita-cita menjadi pesepak bola. Sehingga seharusnya sudah bekerja tetapi aku masih mau mencari wadah atau tempat yang bisa memberikan fasilitas dan latihan yang benar dan rutin,”jelasnya.

Ia sangat bersyukur bahwa Keluarga khususnya orang tua masih memberikan aku kebebasan untuk memilih jalan hidup.Namun salah satu kendala khususnya di kota Manado bahwa tidak ada Sekolah Sepak Bola (SSB) Wanita.

Jalan satu-satunya untuk benar-benar bisa mengembangkan diri di bidang olaraga sepak bola adalah keluar daerah dan mencari tempat yang menyediakan kepelatihan sepak bola.Pada Januari 2019 ia memutuskan merantau ke pulau Jawa tepatnya di Surabaya.

Di kota pahlawan dia belum menemukan tim sepak bola,malahan bergabung dengan tim futsal yaitu “NPS Surabaya”. Maka dia mulai belajar bergaul dan beradaptasi dengan kehidupan dan bahasa mereka.

Seiring berjalannya waktu, selain mengikuti latihan dan kegiatan futsal Annice pernah mengikuti seleksi Liga Pro Futsal di Yogjakarta yang diadakan oleh Tim Arimbi FC tetapi tidak lolos.

Salah satu teman yang juga tidak lolos seleksi mengajak dia untuk bergabung dan latihan dengan Tim sepak bola Srikandi Majapahit yang pada saat itu dalam persiapan mengikuti Pertiwi Cup 2019.

“Akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan Futsal dan benar-benar fokus pada sepak bola. Yang dimana telah mendapat support yang baik dari pihak managemen dan pelatih Futsal tim NPS Surabaya,”tuturnya.

Selang beberapa minggu latihan akhirnya Annice terpilih menjadi pemain inti di ajang Pertiwi Cup 2019. Hasil akhir dari kompetisi tersebut tim Srikandi Majapahit mendapat peringkat ke 3 yang diselenggarakan di Batu, Kota Malang, Jatim.

Setelah selesai mengikuti Piala Pertiwi Cup, diajak salah satu teman dari Srikandi Majapahit membantu Tim Raspati Ladies kota Serang untuk mengikuti Piala Kartini pada bulan Februari 2020.

Namun datangnya pandemi Covid-19 membuat banyak kegiatan jadi terhenti,termasuk event sepak bola Piala Kartini.

“Keadaan itu tidak membuat kami serentak kembali ke Surabaya, tetapi kami berdua masih beraktifitas di kota Serang karena ada kegiatan lokal yang dilaksanakan untuk sekalian menambah wawasan dan pengalaman yang lebih banyak,”papar Annice.

Pada pertengahan bulan Desember, dia meminta ijin untuk pulang ke Manado untuk merayakan Natal 2020 dan tahun baru 2021 bersama dengan keluarga. Pada bulan Januari 2021 dia kembali ke kota Serang melanjutkan aktifitas sepak bola dengan tim Raspati Ladies.

Di Serang ia menjalani banyak kegiatan sepak bola dan futsal namun tetap sesuai dengan protokol kesehatan.Bersama Banten Selection Annice yang dipercaya untuk menjadi kapten tim sempat menjajal Timnas Putri Indonesia pada 30 Maret 2021 di lapangan D komplek Gelora Bung Karno, Senayan.

Selanjutnya tidak berhenti disitu saja, Banten Selection kemudian diminta untuk mengikuti pertandingan ekshibisi sepak bola putri menjadi pembuka babak final liga Topscore U-13 dan divisi utama U-12 di lapangan Pamulang Community Center pada 10 April 2021.

Selain di lapangan Annice juga aktif berorganisasi bersama Gerakan Sepak Bola Wanita Indonesia (GSWI) sebagai perwakilan Sulawesi Utara.Ia pun mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Deklarasi GSWI pada tanggal 5-6 juni 2021 di Hotel Pakons Prime Tangerang, Banten.

“Menjadi salah satu anggota pengurus pusat Gerakan Sepak Bola Wanita Indonesia (GSWI) merupakan suatu tanggung jawab yang besar. GSWI akan menjadi salah satu sarana dan prasarana untuk menjadikan sepak bola wanita Indonesia semakin maju dan mengembangkan bakat yang dimiliki dari setiap peminat sepak bola khususnya wanita,”paparnya.

Langkah awal dari GSWI adalah mengadakan Kompetisi antar Provinsi U-23, yang dimana tim perwakilan Provinsi diwakili dari tim yang memenangkan kompetisi yang diadakan disetiap Provinsi tersebut. Yang sangat menarik kompetisi tersebut akan diikuti oleh setiap kabupaten atau kota.

“Jadi ada suatu harapan yang sangat besar bahwa Gerakan dari GSWI ini benar-benar memberikan suatu perubahan bagi Bangsa Indonesia khususnya dibidang olaraga sepak bola wanita Indonesia,”tandasnya.(RESTU)

Leave a Reply