Asian Youth Games:Tim Voli Putra dan Putri Indonesia Dapat UJian Berat

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Setelah melakoni tiga laga awal dengan hasil cukup meyakinkan, performa tim voli putri Indonesia akhirnya mendapat ujian berat dan keok di tangan Iran. Kekalahan tersebut membuka banyak catatan penting yang patut menjadi perhatian serius jelang babak perdelapan final Asian Youth Games 2025.

Berbeda dengan pertandingan sebelumnya melawan Kazakhstan, China Taipei, dan Qatar, permainan tim putri terlihat tidak solid saat menghadapi Iran. Hampir di semua aspek permainan, kelemahan tampak begitu jelas:

Serve Kurang Tajam
Serve yang sering kali “aman” dan kurang menekan memudahkan pemain Iran melakukan variasi serangan cepat dan terbuka.

Bola Pertama Tidak Stabil
Penerimaan bola pertama sering tidak sempurna, membuat setter kesulitan membangun pola serangan yang efektif.

Blok Lemah dan Mudah Ditembus
Barisan depan tidak mampu mengantisipasi serangan lawan, terutama bola open dan quick attack.
Beberapa kali pemain Iran dengan mudah mencetak poin dari tengah dan sisi sayap.

Pembacaan Bola Kurang Baik
Banyak ruang kosong di area pertahanan yang gagal diantisipasi. Ini menunjukkan koordinasi antar pemain belum terbangun sempurna.

Agilitas dan Kecepatan Rendah
Pergerakan lambat membuat tim sering terlambat dalam bertahan maupun menyerang balik.

Kehilangan Fokus dan Konsistensi
Salah satu poin paling krusial — semangat juang yang sempat terlihat di laga sebelumnya seperti menghilang.
Tim tampak kehilangan kepercayaan diri dan tidak mampu bangkit saat tertinggal.

Setter mengumpan kurang stabil. Contohnya saat transisi, umpan bola tidak pas yang seharusnya menjadi poin terbuang percuma malahan menjadi keuntungan buat lawan.

Pelatih Marcos Sugiyama tentu memiliki pekerjaan rumah besar untuk membenahi semua sektor tersebut sebelum menghadapi China di babak 8 besar. Tim putri China dikenal memiliki postur tinggi dan permainan cepat, hampir seimbang dengan Iran.

Tak hanya tim putri, sektor putra pun menunjukkan gejala serupa.

Meski tampil cukup stabil di awal fase grup melawan Thailand, China Taipei, dan Qatar, namun performa di laga terakhir tampak menurun.

Beberapa catatan penting di sektor putra antara lain:

Blok Kurang Efektif
Serangan lawan terlalu sering menembus barisan depan tanpa antisipasi yang baik.

Serve Sering Error dan lemah
Banyak kesalahan di serve yang seharusnya bisa menjadi senjata utama. Hal ini membuat lawan mudah mengembangkan permainan.

Kurang Tenang dan Sulit Mengatur Tempo
Saat momentum berubah, pemain cenderung terburu-buru dan kehilangan pola permainan.

Minim Variasi Serangan
Serangan monoton membuat lawan mudah membaca arah bola.

Menjelang perdelapan final melawan Uzbekistan, tim putra harus memanfaatkan waktu satu hari istirahat untuk memperbaiki koordinasi dan fokus. Uzbekistan bukan lawan mudah, dengan kemampuan bertahan dan serangan yang disiplin.

Jika kedua sektor putra dan putri  mampu memperbaiki konsistensi serta fokus, peluang Indonesia untuk melaju ke babak berikutnya masih terbuka lebar.

Pasukan Garuda Muda akan bertanding di babak 8 besar Minggu, 26 Oktober 2025. Putri jam 20.30 WIB, sedangkan putra jam 23.00 WIB live Inews dan MNC Tv.(RESTU)

Leave a Reply