SPORTSJABAR-Pasangan belia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin mendadak jadi pusat perhatian pada Australian Open 2025, usai menghajar seniornya Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (5) 22-20, 10-21, 21-18 di Quaycentre, Sydney, Minggu (23/11/2025).
Raymond Indra mengatakan Puji Tuhan kemenangan ini menjadi pembuktian bahwa dirinya dan beberapa pemain ganda putera lainnya bisa bersaing di level atas.
“Target masih banyak yang mau kami ambil di depan, semoga kami bisa konsisten memberikan permainan yang terbaik seperti di sini. Kami akan berusaha agar gelar ini tidak menjadi beban, kami tetap mau main tanpa beban di pertandingan berikutnya,”.tuturnya
Sementara Nikolaus Joaquin mengaku sering latihan bareng Fajar/Fikri. Mereka sudah saling tahu tahu bumbu spesial masing-masing.
“Kami sudah latihan bersama sangat lama jadi tadi terus fokus untuk menggunakan strategi yang disiapkan, tidak kendur karena a Fajar dan a Fikri adalah senior yang punya pengalaman panjang. Sekali saja kendur, kami bisa kehilangan banyak poin,” jelas Nikolaus.
Ini sebuah pencapaian yang besar dan semoga bisa jadi inspirasi yang lain untuk terus mengejar ke atas. Selain itu pastinya untuk PBSI dan untuk Indonesia.
Sementara pemain senior Fajar Alfian menjelaskan hasilnya memang tidak sesuai harapan, sebab kembali jadi runner up. Ia mengaku pasti kecewa tapi tetap harus disyukuri terutama melihat penampilan junior mereka kami Raymond/Joaquin di turnamen ini.
” Bukan hanya tadi mengalahkan kami tapi sejak babak pertama berhasil mengalahkan pasangan unggulan, sangat luar biasa. Perkembangan mereka sangat pesat, di awal tahun ini mereka masih bermain di Sirkuit Nasional lalu naik menjaid juara International Challenge, juara Super 100 lalu runner up di Korea Masters dan sekarang jadi juara Super 500. Semoga ke depannya mereka terus padu dan konsisten,”ungkap Fajar.
Sekitar tiga minggu lagi Fajar dan Fikri akan tampil di World Tour Finals 2025 di Cina, tapi pastinya setelah ini mereka ingin rileks dulu. Lalu mempersiapkan strategi yang pas untuk di sana karena lawan-lawannya tidak sembarangan, top 8 sepanjang tahun ini. Pekerjaan rumahnya adalah mereka masih harus memperbaiki di poin-poin kritis masih kurang tenang.
Muhammad Shohibul Fikri mengaku bangga dengan juniornya yang mengalahkan mereka, melihat permainan seperti itu menjadi harapan untuk masa depan ganda putra Indonesia.
” Semoga makin baik, makin berprestasi, tidak cepat puas karena masih banyak yang menanti di depan,” tandasnya. (*)
