SPORTSJABAR-PBSI merombak komposisi pelatih di Pelatnas PBSI Cipayung yang akan bertugas mulai 2025.Salahsatu nama yang tercatat dalam komposisi tersebut adalah Antonius Budi Ariantho, yang ditunjuk sebagai Kepala Pelatih Ganda Putra Utama.
Sebelumnya, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Deni Kantono menjabat sebagai Kepala Pelatih Ganda Putra di PB Djarum. Prestasi terakhir Antonius yaitu meraih kesuksesan besar dengan membawa anak asuhnya menciptakan final sesama PB Djarum di Kejuaraan Nasional PBSI 2024.
“Diberikan tanggung jawab untuk Indonesia adalah suatu kebanggaan bagi saya. Tentunya, saya harus siap meneruskan prestasi yang telah dicapai sebelumnya,” ujar Antonius.
Sebenarnya, ia mengaku saya tidak menyangka bisa langsung dipercaya menjadi kepala pelatih, tapi demi Indonesia dan karena pernah lama menjadi atlet Pelatnas, ini mungkin saatnya untuk membantu meneruskan kejayaan bulu tangkis Indonesia, khususnya di sektor ganda putra.
Pria berusia 53 tahun ini mengungkapkan bahwa ia memiliki ambisi besar untuk memajukan ganda putra Indonesia. Intinya, ia siap mengemban tanggung jawab besar di ganda putra, dan ingin sektor ini lebih maju lagi dari sebelumnya.
“Banyak atlet yang saya tangani nantinya memiliki cita-cita yang belum tercapai, seperti Juara Dunia, All England, bahkan Olimpiade. Saya akan membentuk atlet yang dapat mencapai impian mereka,” ungkap Antonius.
Selain itu, Antonius juga berharap mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat Indonesia, untuk menjalankan tugas berat ini. Semua ingin melihat atlet Indonesia juara di setiap turnamen yang diikuti.
“Namun, prestasi tidak bisa tercapai secara instan. Kita harus saling mendukung satu sama lain,” tambahnya.
Antonius yang mulai melatih pada Senin (23/12/2024), sudah memiliki target untuk anak asuhnya. Untuk jangka pendek, akan fokus pada turnamen BWF World Tour. Tahun ini juga ada Multi Event (SEA Games) dan Piala Sudirman. Diharapakan tim ganda putra dapat meraih prestasi yang bagus di sana.
Terkait kemungkinan perombakan pasangan, Antonius belum bisa memastikan keputusan tersebut. Saat ini, ia akan melihat bagaimana performa atlet saat latihan individu. Dari situ, ia akan menilai siapa yang paling cocok. Nanti bisa mencoba beberapa kombinasi sambil memantau hasil pertandingan.
” Saya akan berdiskusi dengan asisten pelatih, Thomas Indradjaja. Kami tidak perlu terburu-buru memutuskan, karena jika kita merombak pasangan yang sudah terbentuk, risikonya bisa memulai lagi dari nol,” jelasnya.
Antonius memulai karirnya sebagai atlet PB Djarum pada tahun 1989 dan bergabung dengan Pelatnas PBSI Cipayung pada tahun 1991.
Selama menjadi atlet, ia berhasil meraih berbagai gelar juara, seperti Juara World Championship 1995, Thomas Cup 1996 dan 2000, Indonesia Terbuka 1996, Polandia Terbuka 1993, dan Prancis Terbuka 1993. Puncaknya, ia meraih medali perunggu Olimpiade 1996 di Atlanta bersama pasangannya, Denny Kantono.
Pada tahun 2001, Antonius keluar dari Pelatnas dan fokus menjadi pelatih di PB Djarum. Berbagai prestasi besar tercatat lewat anak asuhnya, baik di sektor ganda putra maupun ganda putri.
Beberapa nama terkenal yang pernah dilatihnya di PB Djarum antara lain Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, Rahmat Hidayat, Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Febriana Dwipuji Kusuma.
Salah satu prestasi terbaru yang dicatatkan Antonius adalah menciptakan final All PB Djarum di Kejuaraan Nasional PBSI 2024, melalui pasangan Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan melawan Devin Artha Wahyudi/Ghian Rizqy Sofyan.(*/pbdjarum.org)