SPORTSJABAR.COM-Legenda bola basket Tanah Air, Ali Budimansyah dan Lucky Pinontoan didaulat sebagai pelatih Kabupaten Bekasi guna mengejar target meraih medali pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2022.
“Memang Porda Jabar masih dua tahun lagi, tapi tahun depan sebenarnya sudah pra-Porda jadi sebenarnya sudah dekat. Kami harus serius untuk menatap medali di Porda nanti,” kata Sekretaris Umum Perbasi Kabupaten Bekasi Agus Dhani, Kamis di Cikarang, Kamis.
Ia mengatakan legenda timnas basket nasional Ali Budimansyah dipercaya menukangi tim putra dan putri basket 3×3. Posisi ini dipercayakan pada Ali lantaran dia menjadi salah satu dari sedikit pelatih di Indonesia yang memiliki sertifikasi kepelatihan basket 3 lawan 3.
“Jadi cuma ada empat di Indonesia yang punya kualifikasi kepelatihan 3×3, salah satunya Ali Budimansyah. Maka dari itu, kenapa tidak kami menjadikannya pelatih,” katanya.
Ali Budimansyah merupakan salah satu legenda terbesar perbasketan Tanah Air, bahkan beberapa pecinta basket sempat menjulukinya sebagai Michael Jordannya Indonesia. Bertahun-tahun ia bermain untuk Aspac Jakarta di IBL.
Sementara mantan bintang IBL lainnya Lucky Pinontoan dipercaya melatih tim basket putra Kabupaten Bekasi. Pengalamannya sebagai pemain serta keahliannya sebagai pelatih dianggap mampu mengangkat basket Kabupaten Bekasi di tingkat provinsi.
Selain kedua mantan bintang IBL ini, kata Dhani, pihaknya juga merekrut Tono sebagai pelatih tim basket putri. Keahliannya mencetak para pemain muda diharapkan mampu diterapkan di Kabupaten Bekasi.
“Dengan pemilihan pelatih terbaik ini kami meyakini mampu merealisasikan target minimal satu medali di Porda nanti. Tinggal selanjutnya para pelatih ini yang menyiapkan para pemainnya,” katanya.
Ia mengatakan selain karena nama besar, para mantan bintang IBL ini diharapkan mampu menyalurkan ilmu kepada para atlet. Kemudian juga koneksi yang dimiliki para pelatih mampu mengembangkan kemampuan para pemain.
“Karena dengan koneksi itu, tentu pelatih nanti tahu harus latih tanding dengan siapa saja ini para pemain. Atau bahkan bukan tidak mungkin ada pemain yang nantinya main di IBL,” katanya.
“Kami juga membuka peluang pada pelatih lokal untuk bergabung dalam tim kepelatihan. Ini menjadi kesempatan untuk menyerap ilmu dari para
legenda tentunya,” demikian Agus Dhani.(*/antara)