SPORTSJABAR-Supermusic sukses menggelar event musik spektakuler lintas genre bertajuk Break Out Day Fest 2024 yang menampilkan sederet artis nasional.Tak kurang dari 10 ribu penonton hadir sejak pagi hingga jelang tengah malam memadati Lapangan Wiradhika Secapa AD, Hegarmanah, Kota Bandung Sabtu, 10 Agustus 2024.
Tampil dengan line up berisikan artis nasional yang memiliki basis fans yang besar, ditambah konsep acara menggabungkan musik, UMKM kuliner, dan aneka kreativitas lainnya, menjadi daya tarik utama bagi ribuan super friends untuk menyaksikan Supermusic Break Out Day Fest 2024.
Tata letak venue, lapangan yang bersih, panggung utama, dan Superlive didesain lebih intim dengan penonton. Sementara itu, di area kuliner,terdapat banyak tenant UMKM. Acara ini merupakan perjalanan tahun yang ketiga.
Salah satu yang mencuri perhatian Super Friends adalah Booth Superlive Journey Activity, didalamnya tidak hanya ada permainan yang seru tetapi banyak hadiah menarik untuk para pengunjung.
Dimulai dari permainan Catch the ball, Scream for drink, Tap-tap music, Photobox, dart, foosball, dingdong dan terdapat booth cek khodam yang lagi ramai dikalangan gen-z.
Penonton yang hadir terlihat antusias menyaksikan idola mereka mulai dari Isyana Sarasvati, D’Masiv, Feel Koplo ft Eca Aura, Sal Priadi ft Pamungkas , Burgerkill, Lomba Sihir, Alffirev ft Novia Bachmid, Ndarboy, Doel Sumbang ft Asep Balon, Sarah Saputri
dan Sintya Mariska.
Acara diawali penampilan beberapa band jebolan Supermusic Superstar Winners seperti Artificial Ambient,Noon Radar,dan GUU.Dilanjutkan oleh D’Masiv dan Lomba Sihir.
Menjelang sore giliran band cadas legendaris dari Kota Bandung, Burgerkill beraksi di panggung besar Break Out Day Fest 2024. Disambung Killing Me Reunion dan Doel Sumbang yang berkolaborasi dengan Sarah Saputri,Asep Balon, dan Sintya Marisca.
Doel Sumbang terlihat antusias mendendangkan sejumlah lagu hitnya puluhan tahun lalu, Sebagian berbahasa Sunda yang sekarang kembali viral.Selanjutnya Ndar Boy yang terkenal dengan lagu berbahsa Jawa naik panggung di hadapan para penggemarnya .
Usai jeda Magrib,Sal Priadi menjadi performer pertama, disusul Pamungkas.Selanjutnya Alfi Rev and True Friends bersama Novia Bachmid.Setelah itu Isyana Sarasvati memanaskan panggung dengan musik cadas yang berbeda dari penampilan dia biasanya.
Pesta musik di malam minggu tersebut diakhiri oleh pemampilan Fell Koplo bersama Eca Aura yang sukses mengajak ribuan Super Friends ikutan bernyanyi dan bergoyang dari Superlive Stage, bersenang-senang hingga menjelang tengah malam.Tidak lupa semua performer mengajak penonton untuk menyebutkan tagline “INI RASANYA SUPER”.
Tries Pondang selaku perwakilan Supermusic melihat Break Out Day Festival tahun 2024 ini mengalami suatu perkembangan yang luar biasa. Terbukti animo penonton sangat luar biasa. Mereka antusias untuk hadir dan menikmati sajian Break Out Day Festival.
“Sangat-sangat puas karena penilaian bukan dari kami juga. Tadi beberapa talent menyampaikan sesuatu bahwa BOD ini sesuatu atmosfer yang sangat berbeda di festival musik yang ada di Indonesia,” ujar Tries di sela-sela acara.
Menurut Tries,festival musik di Bandung ataupun di Jakarta dan lainnya sudah banyak banget, tapi Supermusik ingin BOD punya karakter sendiri. Bagaimana BOD yang benar-benar multi-genre bisa hadir dan itu cocok dengan masyarakat yang di kota Bandung dan sekitarnya.
Ia menuturkan BOD ini sudah berjalan 3 tahun.Perkebangannya dari tahun ke tahun. Dan itu buat super musik jadi suatu tantangan ke depannya.Selain bagaimana mempertahankan BOD yang punya karakter sebagai festival music ikonik di kota Bandung yang ditunggu-tunggu penonton.
“Kalau yang kita lihat yang hadir disini bukan hanya di Bandung, itu hampir ada sekitar 15 kota yang memang terpapar dengan event kita,” kata Tries.
Supermusic melakukan langkah dengan melibatkan teman-teman Supermusic di 15 kota untuk menghadirkan mereka agar ikut merasakan atmosfer pesta music yang ada di Bandung.
Namun itu ada suatu proses, mereka tidak sekedar diajak , tapi tetap harus punya tekad melihat event ini dikemasnya seperti apa. Kalau hanya asal-asalan mungkin meskipun kita siapkan untuk kedatangan mereka, mereka pasti akan berpikir dua kali.
“Tapi ketika kita berbicara sudah tiga tahun, dan BOD tadi saya sampaikan ada progres yang luar biasa. Ketika kita undang teman-teman Super Friend yang ada di daerah, mereka tidak berpikir menunda-nunda untuk berangkat ke Bandung. Jumlahnya rata-rata per kota sekitar 100-200 orang,” papar Tries.
Bukan hal mudah memobilisasi orang sebanyak itu.Mereka datang dari Cianjur, Tasikmalaya, Banjar, Cirebon, Jatibarang, Garut, Sumedang, Majalengka, Subang, serta Purwakarta.
Untuk mengerek progres BOD, memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya diserahkan ke teman-teman Woto, promotor yang punya pengalaman dalam menggarap festival musik.Tantangannya buat mereka adalah bagaimana mengkolaborasikan antara di Main Street dengan di Good Super Life.
“Karena kan kita pengen salah satu karakter yang kita punya itu bukan hanya berbicara di panggung besar, tapi bagaimana audiens ini juga merasakan ambience yang ada di sekitaran Main Street, terutama di Super Life-nya, di FNB dan lain-lain,” jelas Tries.
Harapannya ke depan BOD bisa jadi festival terbesar di Jawa Barat. Dan bisa mendatangkan talent internasional. Biar talent di Bandung dan sekitarnya di Jawa Barat bisa transfer knowledge.
” Dan enggak hanya di Jakarta yang punya festival internasional. Tapi di Bandung juga punya gitu. Seperti event-event yang lain,” tandasnya.
Sementara itu Rhafi Adam festival director dari Woto mengatakan secara konsep BOD sudah mempunyai ciri khas, karena ini adalah tempat healing untuk anak muda yang ada di Bandung dan Jawa Barat.Mereka datang ke festival musik untuk menikmati music dan juga konten-konten menarik lainnya
” Kalau yang berbeda sih, kita disini upgrade untuk secara stage kita lebih besar. Lalu secara teknologi dari mulai LED screen, mulai dari kamera yang kita gunakan juga masih terbatas di Indonesia. Kita pakai kamera 4K Fujinon tentunya sama beberapa konten dan experience di booth Superlive,’papar Rhafi.
Soal kesulitan yang disebutnya tantangan menurut dia pasti ada.Mulai dari persiapan,cuaca, sampai dengan penyelenggaraan talent dan program. Tapi kita bisa atasi berkat kerja sama dengan teman-teman Supermusik,beberapa partner pendukung yang lain, dan juga talent.
Diakuinya tidak mudah menyusun jadwal 14 artis dalam satu hari festival. Aplagi semua genre ada disini Mulai dari genre musik keras, pop, dangdut, ada semua.
“Jadi kita narik secara programnya itu dari artis besar, kita tidaj taruh semuanya di belakang Tapi kita kombinasikan dari awal, di tengah, sampai dengan di akhir. Jadi penonton itu tak bisa nunggu cuman di akhir doang. Jadi mereka beli tiket,”terangnya.
Ia menambahkan dengan demikian tenant F&B dan sponsor pendukung yang lain juga mendapatkan pengunjung dari awal open gate .Strateginya seperti itu.
“Kita berdiskusi dan berkolaborasi.Tentunya ada approval dari pihak Supermusik terkait konsep dan line up yang ada,” ujar Rhafi.
Sal Priadi senang bisa manggung lagi di Bandung. Ini jadi kota tujuan tournya yang ketiga tahun ini. Ia puas melihat animo penonton di Kota Kembang.
“Selalu senang main di Bandung. Bandung adalah salah kota yang selalu aku nantikan. Tiap aku manggung, jadi selalu senang main di sini,” ujar penyanyi asal Malang ini.
Sal membawakan sepuluh lagu dari album kedua bertajuk Markers And Such Pens Flashdisk dan beberapa single yang aku bawain.
Terkait lagu Gala Bunga Matahari yang terdapat album keduanya, menurut Sal sebenarnya lagu ini menceritakan tentang harapan bahwa kita harus bisa berjalan hidup. Walaupun orang-orang yang terkasih sudah berpulang.
“Jadi kadang-kadang kalau bacain komen-komen itu sedih ya, tapi tentu wajar. Karena mereka menceritakan tentang kepergian seseorang,” ucapnya.
Tapi harapannya kita bisa melanjutkan hidup walaupun orang terkasih sudah berpulang. Jadi ia akan bikin konten-konten yang ceria. Semoga teman-teman juga menular positifnya.
Pamungkas terkesan dengan event Supermusic Break Out Day Festival yang menampilan 14 performer multi genre dalam sehari.
“Acara ini rame banget dari siang bahkan pagi, sampai jam sembilan malam ini masih tetap rame. Senang banget bisa main di sini,” kata Pamungkas yang membawakan 10 lagu.
Ia mengaku dihubungi pihak penyelengara BOD sebulan yang bilang mau enggak main sama Sal Priadi di Bandung.
Pamungkas sudah kenal Sal sejak 2018.Ia senang berterima kasih banyak karena sudah dipertemukan lagi di panggung dengan Sal.
“Happy banget biasa main bareng Sal.Persiapannya latihan dua kali aman lah,” ucapnya.
Mereka berduet melantunkan lagu Foto Kita Blur dari album terbaru Sal Markers And Such Pens Flashdisk. “Bagus banget lagu itu, liriknya aku suka sekali” kata Pamungkas.
Salah satu performer pada BOD 2024 adalah GUU band jebolan dari Supermusic Superstar. Band yang terbentuk pada 2020 ini digawangi oleh Yuda (bass),Hafid (gitar),Ale (gitar/vocal),Ary (drum), Jack (perkusi) dan Dika (synthesizer).
Band asal Kota Kembang yang terbilang baru mengaku senang banget bisa satu panggung sama sederet band yang punya nama besar.
“Tadi kami bawakan empat lagu sendiri .Senang banget satu line up sama band band senior,enggak nyangka crowdnya ternyata asyik,” kata Yuda.
Band beraliran Psychedelic Rock bisa dapat kesempatan tampil di panggung besar Supermusic Break Out Day Fest 2024, karena tahun lalu ikut audisi music superstar yang digelar Supermusic.Dan mereka masuk final nasional mewakili kota Bandung.
Meskipun tidak menjadi pemenang di tingkat nasional, event tersebut menjadi pintu bagi GUU untuk mengembangkan karir mereka di dunia musik.
” Sebelum main di sini terakhir kami tampil di We The Fest Jakarta. Event terdekat selanjutnya akhir Agustus mendatang kami akan tampil dalam Super Podcast di Jakarta,” kata Ale memungkasi.( BUDI)