SPORTSJABAR– Gelaran Bandung Sneaker Season (BSS) 3.0 Sneaker LAnd 2022
sukses dihelat dengan protokol kesehatan yang ketat di Trans Convention Centre, Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, 22-24 April 2022.
Selama tiga hari pengunjung disuguhi beragam produk dari sebanyak 70 tenants sneakers dan apparel, brand Lokal dan Internasional.
Event yang didukung penuh LAzone.id juga semakin meriah dengan kehadiran sederet komunitas hobi seperti komunitas Scooter, Custom Motorbike, Motor Classic, Skate, BMX, Quad, Inline, Hip Hop, Mural, Tamiya, Sneakers dan masih banyak lagi.
Para skater dan rider BMX bahkan mendapat kesempatan unjuk skill mereka di venues yang tersedia di lokasi.
Begitu pula dengan penggemar Tamiya, mereka sangat antusias menyaksikan mobil Tamiya kesayangannya beradu kecepatan di sirkuit.
Uniknya berbeda dengan komunitas hobi yang lain, para penggila Tamiya ini membawa serta anak dan istri yang setia mendampingi di samping lintasan sirkuit.
Pengunjung yang senang sepeda motor bisa leluasa cuci mata melihat motor custom serta motor klasik.
Suasana semakin meriah karena musik dari DJ di atas panggung selalu berdentum di lokasi yang luasnya mencapai empat ribu meter persegi.
Pada event istimewa ini ditayangkan video teaser kolaborasi Bandung Sneaker Season dengan brand asal Cibaduyut, HRCN alias Huricane.
Kerjasama merupakan wujud nyata kepedulian BSS terhadap UMKM industri sepatu di kawasan Cibaduyut, yang dulu pernah punya nama besar, namun belakangan meredup.
Bonny Sari Tresno selaku Brand Promotion Coordinator LAzone.id menuturkan
pihaknya hadir untuk BSS.LAzone.id akan tetap konsisten untuk mendukung BSS
secara maksimal dari tahun ke tahun.
“Soal dukungan kita menyesuaikan dengan yang namanya tempat dan audiens.
Kemudian dari sisi publikasi memberikan support melalui titik-titik yang kita punya.
Kita berikan semuanya untuk BSS,” ujar Bonny di Trans Convention Centre, Trans
Luxury Hotel, Sabtu, 23 April 2022.
Menurut dia LAzone.id menyambut baik teman-teman yang memiliki pengetahuan
terkait UMKM dan budaya atau pun style anak-anak muda zaman sekarang, pasalnya
itu bisa merepresentasikan kebutuhan masyarakat juga.
Bonny mengaku tidak menutupi bahwa kebutuhan LAzone.id bukan hanya disini saja,
tapi menjadi presentasi pihaknya untuk jangka panjang.
” Merekalah yang akan menjadi salah satu garda terdepan kita untuk bisa menjadi
wakil kita, ” katanya.
Terkait lokasi gelaran BSS 3.0 Sneaker LAnd 2022 yang dihelat di hotel mewah
seperti Trans Luxury Hotel,ia menilai hal tersebut relatif. Pasalnya pengunjung masih
tetap menikmati kebiasaanya, bahkan smoking room pun ada.
Ia menambahkan, bicara mewah atau tidaknya, BSS ini punya karakter setiap tahun,
yaitu selalu menampikan yang berbeda setiap tahun. BSS juga menampikan apa yang
menjadi perubahan di tahun ini.
“Kalau bicara mewah, semua mewah. Mewah dalam arti buat kebutuhan dari sisi
tenant dan sisi pengunjungnya. Jadi semua mewah, dan BSS akan memberikan yang
maksimal buat tenantnya maupun pengunjung,” jelas Bonny.
Event organizer BSS 3.O Sneaker LAnd 2022 Aga Wirasembada mengatakan,
mungkin ini adalah acara industri kreatif berbasis usaha kecil dan menengah (UMKM)
dengan skala besar di kota Bandung.
Ia mengakui kalau dibandingkan Kick Fest, BSS tidak ada apa-apanya. Tapi secara
kultur yang dinamakan street wear atau sneaker sekarang, BSS satu-satunya di
Bandung, sehingga harusnya mendapatkan atensi lebih dari pemerintah.
“Karena industrinya bukan hanya sekadar clothing. Dari mulai baju, jaket, celana,
sepatu yang saat ini sedang ramai di berbagai media sosial. Kita berusaha mencari
perhatian walaupun belum dapat perhatian,” papar Aga.
Ia menambahkan BSS 3.0 Sneaker LAnd 2022 merupakan event terbesar
dibandingkan empat event BSS sebelumnya. Pengunjungnya ditargetkan 15 ribu
orang dalam 3 hari.
Tapi apa daya karena protokol kesehatan yang ketat dalam rangka pencegahan covid,
pihaknya sangat membatasi, bahkan dari siang diberlakukan buka tutup gate.
Pada hari pertama, Jumat, 22 April 2022 pengunjung yang datang antara dua hingga
tiga ribu orang. Di hari kedua meningkat lebih dari dua kali lipat. Acara ini berakhir
jam 10 malam setiap harinya.
“Jujur, event sekarang saya kecewa. Kecewa karena event ini berada di tengah
pandemi. Di season pertama 2018 pengunjungnya 21 ribu orang dalam 3
hari.Selanjutnya pada 2019 yang kedua meningkat jadi 25 ribu orang.Tahun 2020
kita vakum, kemudian di 2021 kita jalan sedikit digelar di Paskal 23, animonya mulai
terbangun, mulai berani keluar rumah, yang datang cuma 7 ribu orang,” ungkap Aga.
Ia menganggap event tahun ini masih pembelajaran karena target 15 ribu pengunjung
jauh dari standar BSS. Itu merupakan batas minimal, untuk mengetahui apakah betul
masyarakat punya batas untuk keluar, saat mayoritas sudah divaksinasi dan
menjalani prosedur kesehatan yang ketat.
Soal nilai transaksi pada BSS tahun ini, menurut Aga secara keseluruhan semua
tenant hampir melakukan penjualan cukup baik. Di luar booth komunitas, karena
mereka tidak berjualan.
Aga mengaku melihat fenomena menarik, penggemar tamiya ternyata sangat fanatik,
rame sekali.Bahkan mereka main membawa anak dan istrinya. Itu tidak terjadi pada
komunitas lainnya.
“Di sini ada bmx, skateboard, inline skate, quard skate, dan skuter. Tidak ada yang
bawa itu. Tapi tamiya, bapak main tamiya, anak dan istrinya nungguin di sebelah. Ini
luar biasa,”terangnya.
Aga mengucapkan terima kasih kepada LAzone.id yang memberikan dukungan yang
luar biasa kepada BSS sejak awal.
“BSS itu lahir dari Djarum dan LAzone. Karena bimbingannya kami bisa berkembang,
.Secara prinsip, basic utamanya kekeluargaan,”tutur Aga.
BSS tak hanya fokus pada sneaker,tapi juga peduli pada perkembangan industri
sepatu di kalangan UMKM seperti pembuat sepatu rumahan di kawasan Cibaduyut
yang terkenal sebagai pusat sepatu di Bandung.
Untuk itu pada tahun ini BSS melakukan kolaborasi brand asal Cibaduyut HRCN atau
Huricane. Kerjasama ini melibatkan Isser James sebagai director video teaser.
” Saya dihadirkan untuk memvisualkan sebuah kolaborasi, karena jujur saya tertarik
dengan isu yang dibahas, yaitu tentang industri kreatif lokal dicibaduyut yang bisa
dibilang punya nama besar. Tapi dari tahun ke tahun, ketika sneaker membesar,
Cibaduyut semakin dilihat sebelah mata,” ungkap Isser.
Di kolaborasi ini Isser yang juga bloger sneaker ingin menampilkan bahwa apa yang
dilihat dengan sebelah mata, ternyata bisa menjadi tulang punggung ekonomi untuk
daerah setempat.(BUDI/foto BSS)