SPORTSJABAR – Anthony Sinisuka Ginting menyebut faktor mental sebagai kunci kemenangan atas rekan senegara Jonatan Christie lewat pertarungan tiga set 6-21, 21-10, 21-9 dalam durasi 47 menit pada partai pertama fase grup BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Rabu, 7 Desember 2022.
Ginting mengaku saat menghadapi rekan senegara maka faktor mental menjadi taruhan utama, pasalnya mereka sudah saling mengetahui teknik dan gaya permainan masing-masing selama berlatih di pelatnas.
“Kami memang sudah tahu kebiasaan masing-masing karena setiap hari berlatih bersama. Jadi tadi coba mengadu strategi saja, dari kondisi lapangan seperti apa, strategi apa yang tepat, lalu konsisten dan fokus dengan pola main itu,” ungkap Ginting lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta,seperti dikutip Antara.
Pada gim pertama, juara Singapore Open dan Hylo Open itu mengaku kesulitan beradaptasi dengan kondisi lapangan yang berangin. Tapi di gim kedua dan ketiga, ia mampu bangkit dengan mengubah permainan menjadi lebih sabar.
Menurut pebulu tangkis asal Klub SGS Bandung ini di gim pertama kondisi anginnya sangat kencang sehingga dia tidak bisa berbuat banyak. Mungkin Jojo juga merasakan itu di gim kedua.
Pada partai kedua penyisihan Grup B, Kamis,8 Desember 2022 Ginting akan bertemu unggulan dua Chou Tien Chen. Jelang pertandingan lawan pebulu tangkis asal Taiwan itu, Ginting akan kembali bertumpu pada kekuatan mental dan fokus kepada diri sendiri.
“Pertandingan selanjutnya pasti juga tidak mudah, tapi saya tahun ini sudah bertemu beberapa kali dengan Chou (Tien Chen) atau Loh (Kean Yew) sehingga semua sudah sama-sama tahu kelebihan dan kebiasaannya. Sekarang fokus diri sendiri saja lalu mencoba menyiapkan strategi,” kata Ginting.
Sedangkan Jonatan yang masih berpeluang menembus babak semifinal akan menghadapi Loh Kean Yew (Singapura) pada pertandingan kedua.
Di sektor ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sama-sama memenangi partai pembuka BWF World Tour Finals 2022.
Pasangan Fajar/Rian yang berada di Grup A tampil lebih dulu mengalahkan ganda putra asal Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Kim Won Ho, dengan dua gim langsung 23-21, 21-17.
“Alhamdulillah pertandingan hari ini berjalan lancar dan ditutup dengan kemenangan. Tidak mudah karena pasangan Korea bermain sangat bagus. Kuncinya di gim pertama ketika tertinggal 18-20 lalu bisa membalikkan keadaan. Di gim kedua jadi lebih percaya diri,” kata Fajar lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Walau menang, Fajar/Rian belum puas dengan penampilan mereka hari ini dan berharap penampilan pada partai kedua bisa lebih baik.
“Kalau dari permainan merasa belum maksimal, belum terlalu in. Masih harus adaptasi dengan bola dan arah angin. Saat latihan memang sudah coba, tapi saat pertandingan atmosfernya memang berbeda. Semoga besok bisa lebih baik lagi,” sebut Fajar.
Kemenangan Fajar/Rian diikuti senior mereka yang berlaga di Grup B melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia. Pasangan berjuluk The Daddies itu juga menang dua gim langsung 21-12, 21-15 atas ganda putra juara dunia 2022 tersebut.
“Mengucap syukur alhamdulillah kita bisa menyelesaikan pertandingan pertama dengan kemenangan. Kita tidak memikirkan yang sudah terjadi, itu sebagai bahan pembelajaran untuk kita fight lagi di pertandingan hari ini,” tutur Ahsan.
Tampil di partai terakhir membuat The Daddies termotivasi dengan kemenangan dari rekan seperjuangan lainnya hari ini.
“Pas masuk lapangan tadi memang seperti dapat motivasi lebih untuk menang karena melihat teman-teman yang lain menang semua. Bahkan ada yang membuat kejutan seperti Gregoria,” ucap Ahsan.(*/Antara)
Footo:Twitter PBSI