SPORTSJABAR-Menyongsong akhir tahun 2021 Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) siap menyajikan suguhan anyar mengusung tema “Ethnotic”, berkolaborasi dengan Ethnic Creative Base (ECB), komunitas musik yang bergerak di jalur kontemporer yang ada di Jawa Barat.
Gelaran Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic yang dimulai awal Desember 2021 akan mengangkat tentang musik kontemporer atau musik etnik yang digarap dengan kekinian.
Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic, rencananya akan tersaji sebanyak 13 episode mulai Desember 2021 sampai Februari 2022. Tayang setiap Rabu jam 20.00 WIB di YouTube Channel Napak Jagat Pasundan Official.
Agus Pryoga selaku promotor menjelaskan melalui acara ini, Coklat Kita Napak Jagat Pasundan ingin memberikan ruang bagi komunitas grup kontemporer untuk mengapresiasikan dan menampilkan karya mereka di panggung NJP.
“Kita punya harapan besar, betul banyak podcast yang mengangkat Kasundaan, kenapa kita mengangkat musik kontemporer, karena unsur musik menjadi poin utama di Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic.Apalagi saat ini Coklat Kita sangat mendukung,”ujar Yoga dalam konferensi pers di Minuz Studio,Bojongkoneng,Kota Bandung,Rabu,24 November 2021.
Ia menambahkan unsur budaya merupakan inti utama.Sajian musik kontemporer ditunjang dengan edukasi. Baik sejarah musik, hingga perkembangannya dan alat musiknya seperti apa.
Adapun konsep dari Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic ini, ingin mengangkat
karya-karya dari komunitas ECB sekaligus juga ingin memberikan edukasi dengan
“ngaguar” tentang filosofi yang ada dalam alat musik tradisional Sunda seperti kecapi
tarawangsa, gamelan dan sebagainya.
Narasumber yang didatangkan berasal dari akademisi maupun praktisi seperti Ismet Ruchimat (Ismet Samba Sunda), Lili Suparti, Ade Rudiana, iwan Gunawan, Suhendi Adriyanto, Asep Nata, Tohpati, Boyke Snooker, dan lainnya.
“Ismet Samba Sunda sudah dikenal di dunia internasional. Ini akan menjadi wawasan baru bagi yang baru terjun di musik kontemporer. Lalu Tohpati, dia bukan urang Sunda, tapi punya garapan musik yang bermain di luar negeri dengan menggunakan alat musik yang kita punya,”papar Yoga.
Pihaknya optimistis bahwa apa yang dijalankan di NJP Ethnotic lebih
baik,apalagi ada peran penting digital. Pasti teman-teman digital ini juga akan membantu acara ini jauh lebih baik.
Ia mengaku ingin membuat terobosan baru dalam penggarapan Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic, baik itu kamera dan sebagainya.
“Ini semi videoklip. Jauh lebih baik dari NJP Miang Tandang, harapannya ini menjadi
tontonan yang baik khususnya bagi anak muda,”jelasnya.
Grup yang akan tampil tidak sembarangan.Bahkan sebenarnya ada beberapa grup boleh dibilang legendaris dan grup kontemporer yang pernah booming, salah satunya Samba Sunda yang pernah main bersama band rock terkenal Guns n Roses.
Andri Yulandri perwakilan Coklat Kita mengatakan Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic ini merupakan salah satu terobosan yang bagus.
“Pengusung ethnotic ini di negara kita tidak begitu terekspos,Tapi di luar negeri sangat booming. Kita akan buktikan dan sampaikan bahwa ethnotic tidak ketinggalan jaman, buktinya masih booming di luar negeri. Maka kita boomingkan di negeri sendiri,”tutur Andri.
Ia yakin dengan tema ethnotic yang diusung NJP, karena ini adalah salah satu komunitas atau genre baru yang selama ini tidak disentuh sekarang digabungkan dengan tahun-tahun sebelumnya ,sehingga komunitas ini akan terus bertambah.
Terkait tema ethnotic menurut Andri awalnya ada sedikit obrolan dan ada satu pagelaran yang cukup menarik.Pagelaran ini dilakukan di luar negeri, pelakunya orang Sunda anak muda semua.
Mereka terkenal di luar negeri karena punya karya,tapi kurang dikenal di dalam negeri.Tidak ada pengakuan dari orang kita sendiri terutama Sunda.Ia yakin kalau diberi kesempatan mereka akan semakin berkembang.
“Saya yakin, karena orang luar negeri saja bangga dan antusias, dan histeris menyambut gelaran Sunda kenapa kita tidak bisa mengikuti mereka. Caranya harus punya tekad dan publikasikan bahwa musik seperti ini ada,”papar Andri.
Di episode Ethnotic ini Napak Jagat Pasundan tetap merangkul sanggar atau paguron di
daerah dalam konsep gerak. Dimana akan ada kolaborasi antara musik yang dibawakan oleh kawan-kawan ECB dan gerak (tari/pencak) dari teman-teman sanggar atau pencak silat dan padepokan dengan membawakan lagu Sunda buhun yang diaransemen dengan unsur etnik moderen.
Andri memuji semangat dan kreatifitas dari masing-masing sanggar yang rata-rata masih berusia muda.Untuk meningkatkan interaksi dengan penonton NJP sudah menggunakan berbagai gimik di media digital yang berjalan di tahun sebelumnya.
“Untuk penayangan dan gelaran ini tidak hanya di youtube, tapi juga instagram. Sudah ada beberapa cara dan dijalankan untuk menyapa dulur-dulur coklat,”ungkapnya.
Erlan Suwardana perwakilan, ECB mengatakan ECB berdiri di Bandung sejak 2017.Ia bersyukur sekarang sudah berkembang ke sejumlah daerah di Jawa Barat.
Ia berterima kasih kepada Coklat Kita yang memberi kesempatan untuk memperkenalkan musik etnik dan kontemporer saat NJP Miang Tandang.
Menurut Erlan di internasional musik ini dihargai khususnya Sunda.Di banyak event ia mencoba menyampaikan bahwa potensi Sunda itu tak ketinggalan. Banyak potensi yang harus diangkat dari semua sisi. Sejarah, musik dan karya-karyanya pun sangat luar biasa, seperti Samba Sunda.
“Mungkin sudah saatnya kawan-kawan jadi tuan rumah di rumah sendiri agar bisa dihargai dan diapresiasi.Alhamdulillah diberikan kermpatan untuk bersinergi dan bekerjasama.Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik dan indah buat kawan-kawan bersama,”ujar Erlan.
Harapannya,NJP bisa menjadi kiblat kreatif Sunda. Karena NJP sudah lama sejak 2013 dan itu konsisten. Tidak ada yang seperti itu. Ini potensi bahwa NJP bisa menjadi kiblat ketika Jabar menjadi tren seter, NJP yang mengusung seni dan budaya. Tidak hanya Sunda saja.
Pada Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic akan ada kejutan terkait musikalitas dari kawan-kawan.Mungkin sebagian masyarakat umum belum mengetahui kekuatan dari tradisi yang di karya baru berbasis tradisi. Ada juga yang cover juga lagu-lagu Sunda seperti genre kolaborasi gitaris top Tohpati.
“Saya melihat potensi kawan-kawan kelompok musik yang bagi saya itu harus diapresiasi. Secara visi bagus, kenapa enggak ini diangkat.Makannya saya mencoba diskusikan potensi Sunda itu,”terangnya.
Erlan menuturkan pernah membuat pergelaran bertajuk Sound of Archipelago bersama teman-teman dari berbagai daerah seperti Bali,Kalimantan, Riau, Bengkulu,dan Ternate.Event mendapat dukungan dari Coklat Kita.
Pada Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Ethnotic dari ECB sendiri akan tampil 15 grup, yakni Lingga Angling, Setiawan Ethnic, Mangasira,Wipper Production, Adit n Friends, Kyai Fatahillah, kunstmachi, Ramida, Jaya Swara, Java Ethnic, Pandita Mukti, Ethnoprogresive, Discoethnic, Sambasunda, dan Idea Percussion. Dan dari sanggar/paguron akan melibatkan 1 sanggar/paguron dari 10 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Bahkan sebagai bumbu tambahan yang menggambarkan kalau orang Sunda tidak lepas dari candaan dan humornya, maka sketsa NJP masih tetap diusung dengan tetap menampilkan para seniman dan komedian Sunda seperti Ceu Popon, Aman-Amin (Kiansantang). Aep Bancet (Preman Pensiun), dan tokoh Cepot (wayang golek) yang dimainkan anak maestro dalang Asep Sunandar Sunarya, yaitu Bhatara Sena Sunandar dan Yogaswara Sunandar.
Sementara untuk host di acara guaran bersama narasumber dan bintang tamu yang membahas sekitar sejarah alat musik, pasar, dan perkembangan musik ethnic moderen (kontemporer),masih tetap digawangi oleh Prima Ramadhan.(BUDI)