SPORTSJABAR-DCDC Pengadilan Musik Virtual edisi ke-45 mengadili seorang terdakwa
wanita,yaitu Melly Mono.Eks vokalis band SHE ini diseret ke persidangan gegara singlenya yang berjudul “Berhenti di Kamu”, sebuah lagu recycle yang dipopulerkan oleh Anji.
Melly dicecar pertanyaan tajam namun terkadang mengundang tawa dari dua jaksa
penuntut,Budi Dalton dan Pidi Baiq dalam sidang yang dipimpin Man Jasad sebagai hakim,didampingi Eddi Brokoli selaku panitera yang mengatur jalannya persidangan.
Melly tidak sendirian menghadapi tuntutan jaksa pada persidangan yang berlangsung Kamis,20 Mei di Kantin Nasion The Panas Dalam.Vokalis cantik kelahiran 17 April 1983 ini didampingi duet pembela,Yoga PHB dan Ruly Cikapundung.
Budi Dalton berupaya mengorek latar belakang dan siapa yang menginspirasi Melly untuk terjun ke dunia musik.”Apakah ada pengaruh dari keluarga ?,”tanya Budi.
Melly mengaku kedua orang tuanya bukan seniman,namun kakeknya merupakan seniman tradisional Sunda.
“Kakek saya adalah seorang nayaga.Mungkin darah seni saya turun dari beliau.Sejak kecil saya memang suka nyanyi.Dulu waktu kecil saya suka nyanyi diatas meja,”ujar Melly mengenang masa kecilnya.
Menjawab pertanyaan Pidi Baiq,Melly menjelaskan sudah punya grup band pada tahun 2000 sebelum bergabung dengan SHE.
“Pada tahun sama saya masuk SHE melalui proses audisi menggantikan vokalis
sebelumnya,Arina,”ungkap Melly.
Bersama band SHE, kemampuan Melly sebagai vokalis semakin terasah. Melly mulai belajar banyak tentang segala hal yang berhubungan dengan panggung musik dan industri yang menyertainya.
Namun pada tahun 2014, secara mengejutkan dia resmi mengundurkan diri sebagai vokalis grup musik SHE yang telah membesarkan namanya selama kurang lebih 14 tahun.
Pasca hengkang dari band SHE, gairah bermusik Melly tidak lantas surut. Dengan modal kemampuan vokal yang mumpuni, akhirnya Melly memutuskan menempuh jalur sebagai penyanyi solo.
Pemilik nama Melly Herlina ini memilih Melly Mono sebagai nama panggungnya sebagai penyanyi solo.
Budi penasaran dengan nama Mono di belakang nama Melly.Ia bertanya nama Mono darimana?
Menurut Melly nama Mono datang dari mimpi.Ketika itu dia diminta memilih dari beberapa nama,tapi ia menganggap nama-nama tersebut terlalu berat.
“Ketika lagi tidur ada bisikan menyebut Mono yang artinya single.Sesuatu yang
sederhana.Akhirnya saya pilih nama Melly Mono sampai sekarang,”papar Melly.
Semenjak tahun 2014, dia aktif merilis single dengan nuansa pop
alternative. Menjalani karir sebagai penyanyi solo selama 8 tahun, hal tersebut nyatanya masih berbanding lurus dengan hasrat Melly untuk terus melahirkan karya.
Yang terbaru,Melly merilis sebuah lagu recycle berjudul “Berhenti di kamu”. Lagu yang sempat dipopulerkan oleh Anji tersebut, kini disajikan berbeda dengan olah cipta dan kekhasan yang dipunyai oleh Melly Mono.
Bukan tanpa alasan ketika akhirnya Melly memilih lagu ini untuk dijadikan single
terbarunya, mengingat lagu yang ditulis oleh Dewig dan Pay ini punya makna yang begitu kuat dan dalam.
“Di dalam lagu tersebut ada rasa perlawanan batin yang mampu disampaikan dengan manis dan indah lewat lirik lagunya. Memilih lagu recycle memang tidaklah mudah, butuh formula yang tepat agar nilai kreativitasnya tetap terasa otentik tanpa menghilangkan esensi lagunya,”jelas Melly.
Memasuki tahun kedelapan sebagai penyanyi solo Melly belum pernah merilis album.Ia
mengakui hal itu menjadi tantangan.”Semoga tahun depan saya bikin album”tandasnya.
Melly senang bisa diadili di DCDC Pengadilan Musik. Awalnya ia mengaku sempat deg-degan,dan ternyata hal yang sama dirasakan semua kru.
” Aneh ya, padahal ini suatu acara yang sangat santai.Tapi mungkin settingan panggung dan acaranya bikin kita under pressure,”kata Melly.
Ia menilai DCDC Pengadilan musik adalah acara yang membahas suatu karya namun dikemas dengan cara berbeda. Diakuinya baru pertanyan baru pertama kali melihat acara seperti ini.
” Biasanya kan interview langsung.Tapi ini sesuatu yang ada parodinya,ada lawaknya juga. Tapi enggak menghilangkan esensi promo singlenya.Tidak menghilangkan apa yang ingin disampaikan ke media atau publik,”tuturnya.
Perwakilan Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Agus Danny Hartono mengatakan pemilihan sosok artis yang menjadi terdakwa di DCDC Pengadilan musik balik lagi ke masalah obyektif digelarnya acara ini.
Ia menambahkan,pengadilan musik adalah media promo atau media kampanye bagi artis yang bersangkutan untuk mempromosikan produk atau singlenya yang terbaru.
“Kebetulan Melly Mono sedang membuat single baru yang judulnya Berhenti Di Kamu. Itu recycle dari Anji, lagunya Anji yang di make over sama Melly Mono dan mereka butuh promo, ya jadi kita kasih Pengadilan Musik,”papar Agus Danny.
Menurut Agus Danny,DCDC komitmen pengadilan musik harus dilaksanakan setiap bulan. Setelah tahun lalu terkendala dengan adanya pandemi dan lain-lain. Jadi, pihaknya untuk tahun 2021 akan menyelenggarakan pengadilan musik secara regular bulanan.
Diakuinya DCDC sudah sangat siap menggelar Pengadilan Musik untuk bulan berikutnya.Para artis yang akan diseret ke persidangan sudah ada.
“Teman-teman yang akan diadili sebagai terdakwa sudah banyak yang nanya. Jadi buat bulan depan dan bulan selanjutnya Insya Allah akan ada Pengadilan Musik,”kata Agus Danny.
Terkait Pengadilan Musik yang di masa pandemi ini digelar virtual menurut Agus Danny awalnya mungkin agak sedikit pergeseran kebiasaan bagi penggemar DCDC Pengadilan Musik. Karena biasanya Pengadilan Musik diselenggarakan secara offair di sini.
Tapi sekarang netizen memiliki pola baru untuk melihat sosmed atau layar kaca mereka masing-masing di rumah.
Pengadilan Musik itu adalah salah satu promo bagi band yang ingin tampil lebih lengkap secara ulasan. Namun promo mereka terkendala pandemi.Tak heran jika singkatan PSBB diplesetkan Pekerja Seni Babak Belur.
” Nah, dengan adanya Pengadilan Musik ini suatu angin segarlah buat mereka yang mempublish atau menyaksikan beberapa band yang akan tampil,”jelasnya.
Sementara itu Gio Atap selaku perwakilan event organizer menjelaskan
, selama pandemi pihaknya melakukan kegiatan ini secara virtual.Sebenarnya kalau dulu virtual campur on ground kalau sekarang virtual murni.
“Untuk Pengadilan Musik saat ini sebenarnya jadwalnya sudah ada pada saat bulan puasa, namun karena ada beberapa kendala di bulan puasa akhirnya kita baru bisa di Syawal ini, kita baru mulai lagi Pengadilan Musik dengan talentnya Melly Mono,”tutur Gio.
Ia mengakui idealnya acara ini digelar seperti sebelum pandemi.Namun ada kesulitan dengan langsung pengunjung itu adalah dari sisi jam tayang.Karena operasional di tempat biasa syuting sekarang hanya buka sampai jam 9 malam,padahal biasanya Pengadilan Musik beres jam 11 malam.
“Ada kendala disitu sih sebetulnya, di jam operasional buat di cafenya.Ini yang menjadi kita agak sulit untuk digabungkan dengan penonton langsung ,walaupun dengan protokol kesehatan,”tandas Gio.(BUDI)