SPORTJABAR.COM-Blitar Bandung United pulang dengan tangan hampa dari Pekanbaru, setelah kalah tipis 0-1 di tangan PSPS Riau pada lanjutan Liga 2 Indonesia grup Barat Pekan ke-14 di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai, Pekanbaru, Selasa (3/9/2019).
Gol kemenangan tuan rumah tercipta di menit ke 47 melalui tendangan kaki Riki Dwi Saputro.
Dengan kekalahan ini Bandung United tertahan di posisi ke-10 klasemen sementara grup Barat Liga Indonesia 2 atau satu setrip diatas zona degradasi ,dengan raihan 10 poin dari 14 laga.
Koleksi poin dan jumlah laga Bandung United sama dengan PSPS,namun memiliki peringkat lebih baik karena selisih golnya lebih baik dari tim Asykar Bertuah yang berada di peringkat ke-11.
Pelatih Bandung United,Liestiadi mengatakan pertandingan berimbang,tapi banyak keputusan wasit, walaupun tidak drastis menggiring supaya pertandingan ini menguntungkan tuan rumah.
“Terakhir dia membuat keputusan yang membuat pemain frustasi.Lalu bagaimana asisten wasit satu mengajari pemain PSPS saat bermain bilang jangan lakukan pelanggaran dan sabar. Mana boleh asisten wasit bicara seperti itu kepada pemain,memangnya dia pelatih ?,”ujar Liestiadi seusai laga.
Pelatih asal Medan ini juga mempertanyakan keputusan wasit memberikan sepak pojok untuk tuan rumah yang berbuah gol,padahal bola menyentuh pemain lawan.
Ia tak habis pikir dengan sikap wasit tersebut,pasalnya di Bandung tidak pernah ada kejadian seperti itu.Bandung United selalu menjunjung tinggi fair play.
“Demi Tuhan demi Allah coba tanya dia, ketika PSPS main 0-0 dengan Bandung United di Bandung,permainan kita gimana,kelakuan wasit gimana? fair. Tapi kenapa kita di dizalimi sama wasit,”jelasnya.
Menurut Liestiadi ketika dirinya mau protes, ofisial PSPS bilang mereka dikerjai di Persiraja dikerjai.Jadi mereka balas dendam sama Bandung United.
“Jangan begitu. Ini kompetisi, ada promosi dan degradasi, tapi coba sehatlah, demi anak anak kita juga, demi generasi.Tapi sudahlah, capek saya, mau bilang apa juga sepak bola kita selalu balas dendam. Dikerjai saat main diluar,”tandasnya,(RESTU)