SPORTSJABAR.COM-Persib kini memiliki dokter spesialis kedokteran olahraga yang berada di divisi sports science yaitu dr. Alvin Wiharja Sp.KO.Program utamanya adalah pencegahan terjadinya cedera selaligus meningkatan performa pemain dengan cara yang aman.
Pria lulusan Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2013 ini bertugas membantu penggawa Persib tampil maksimal, tidak hanya di latihan namun juga pertandingan. Keilmuan yang dimilikinya juga akan membantu pemain agar tidak rentan terhadap cedera.
“Saya identifikasi faktor risikonya, misalnya ada atlet bermasalah dengan kecepatannya, atau denyut jantungnya berkurang, atau kadang-kadang merasa tidak nyaman saat bertanding, itu yang kita gali lebih dalam berdasarkan faktor-faktor risikonya yang ada di dalam atlet, atau faktor di sekitar atlet atau eksternalnya. Dari faktor itu yang akan kita modifikasi untuk menguatkan sisi yang lemah,” jelas Alvin,seperti dikutip dari laman resmi Persib,Senin (5/10/2020).
Bergabung dengan Persib sejak satu bulan lalu, Alvin akan membantu pemain dalam percepatan pemulihan cedera, juga pencegahannya. Apalagi, dengan situasi kompetisi seperti saat ini. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ini akan fokus menerapkan terapi olahraga sebagai obat, untuk masalah cedera maupun penyakit degeneratif.
Menurut Alvin yang dipelajari dari kedokteran olahraga adalah menggunakan sport and exercise itu sebagai modalitas utama, atau intinya sebagai obat ketika ada masalah kesehatan. Misalnya, masalah kesehatan karena cedera olahraga.
” Kita tidak hanya menggunakan obat biasa, atau alat-alat. Tetapi kita menggunakan olahraga sebagai obatnya,” kata Alvin
Ia menambahkan kedokteran olahraga mempelahari periodesasi dari spesifikasi latihan, mempelajari juga olahraganya, sehingga atlet yang mengalami cedera dapat kembali bermain dengan kondisi semula, bahkan lebih baik lagi.
“Pada umumnya prinsip yang harus dipegang adalah tidak ada satupun obat yang dapat meningkatkan kekuatan otot. Satu-satunya jalan adalah dengan exercise,” ucap dokter yang mengambil program spesialis di Universitas Indonesia.
Sebelum memutuskan kembali ke Bandung, pria kelahiran 31 Januari 1986 ini sudah lama bergelut dengan dunia atlet dan olahraga. Sambil kuliah di UI, ia bekerja di Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC) Jakarta kurang lebih selama lima tahun.
Di antara kesibukannya, dokter yang berpraktik di RS Melinda 2 Bandung dan RS Kasih Ibu Denpasar ini juga aktif berkontribusi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat. Hingga sekarang, ia aktif di American College of Sports Medicine (ACSM), Research Fellow International Society of Hypertension (ISH), dan juga aktif di yayasan Alzheimer Indonesia cabang Bandung.(*)