SPORTSJABAR- Prawira Harum Bandung untuk pertama kalinya bisa tampil di final IBL Tokopedia 2023, sejak perubahan nama mereka pada 2018. Yudha Saputera dan kawan-kawan akan berhadapan dengan Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada laga final yang menggunakan sistem the best-of-three dengan home and away.
Gim pertama akan dihelat di Hall Basket Gelora Bung Karno,Senayan,Jakarta, Rabu, 20 Juli 2023 dengan Pelita Jaya sebagai tuan rumah. Sedangkan gim kedua dan ketiga jika skor 1-1 akan akan berlangsung di kandang Prawira, C-Tra Arena, Bandung 22 dan 23 Juli 2023.Hal ini bakal jadi kebanggaan tersendiri bagi publik basket di Bandung.
Melihat roster Prawira musim ini, sebagian besar pemainnya belum pernah tampil di Final IBL. Tapi kalau dicermati lebih detail, maka ada sejumlah nama yang pernah merasakan atmosfer laga puncak liga. Pertama ada Fernando Fransco Manansang. Pemain asal Sulawesi Utara tersebut sebelum membela Prawira, bermain untuk Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Jadi dia pernah merasakan satu kali Final IBL di tahun 2022.
Kemudian ada Yosua, yang juga pernah merasakan tampil di Final IBL 2017. Karena dia bagian dari tim Satria Muda. Pada saat itu, Satria Muda kalah di partai puncak dari Pelita Jaya. Dan, menjadi gelar terakhir yang diperoleh Pelita Jaya sepanjang perjalanan mereka, sebelum sampai ke Final IBL tahun ini.
Fakta menarik lainnya, David Singleton, pelatih Prawira yang akhirnya sukses membawa timnya ke final mencetak sejarah di pentas IBL sebagai pelatih yang meraih gelar Coach of the Year tiga tahun berturut-turut dengan dua tim yang berbeda (2021 – Bima Perkasa Jogja, 2022 dan 2023 – Prawira). Namun baru sekarang Singleton tampil di partai puncak yang bersejarah.
Berbicara soal sejarah, Prawira sebagai tim yang mewakili Kota Kembang merupakan perubahan dari klub Garuda, atau bahkan kalau ditarik ke belakang lagi, mereka juga punya nama Panasia. Di era Kobatama, Panasia pernah menjadi juara di tahun 1994, 1997, dan 1998. Sejak saat itu, tim yang berubah nama menjadi Garuda di tahun 2006 tersebut seperti paceklik juara.
Baru pada tahun 2008, Garuda masuk final di turnamen tahun 2008. Tapi tidak pernah bisa menambah koleksi trofi mereka. Kini mereka bisa sampai ke final lagi, dan untuk pertama kalinya sejak berganti nama menjadi Prawira di tahun 2018. (*/iblindonesia.com)
Foto:IBLINDONESIA.COM