IBL 2022: Jeblok di Seri 1, DNA Bima Perkasa Pecat Dean Murray dan Tunjuk Pelatih Wanita Sebagai Gantinya

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Jebloknya hasil yang diraih DNA Bima Perkasa Yogyakarta di seri pertama IBL Tokopedia 2021 rupanya membuat gerah manajemen tim asal Yogyakarta ini, yang langsung resmi mengakhiri kontrak Dean Murray sebagai kepala pelatih.

Keputusan itu lahir setelah mempertimbangkan banyak hal, salah satunya performa tim sejak latihan perdana, scrimmage game, hingga berakhirnya Seri I Indonesian Basketball League (IBL) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Di tangan Dean, performa DNA Bima Perkasa jeblok. Mereka tak sekalipun memetik kemenangan dalam empat pertandingan Seri I IBL. Mereka kalah dari Dewa United, Evos, Amartha Hangtuah, dan Bali United.

Owner DNA Bima Perkasa, dr.Edy Wibowo membeberkan proses pengambilan keputusan itu. Menurutnya DNA Bima Perkasa punya rencana yang jelas tiap tahunnya. Contohnya menaikkan level permainan yang sudah dikemukakan sejak pertama kali membuka komunikasi dengan Dean.

“Kami ingin menaikkan level tiap tahunnya, baik itu untuk individu maupun tim. Setiap hari kami melakukan evaluasi, dari latihan, scrimmage, sampai gim. Pelatih salah satu evaluasinya dan Dean sangat memahami keputusan ini. Hubungan kami baik-baik saja, ini profesional,” kata Edy Wibowo, Kamis, 27 Januari 2022.

Di Seri II IBL yang digelar di C-Tra Arena Bandung mulai Sabtu, 29 Januari 2022, DNA Bima Perkasa akan ditangani Kartika Siti Aminah. Ia adalah asisten pelatih David Singleton saat mengarsiteki tim musim lalu.

Pemilihan Kartika Siti Aminah menggantikan Dean Murray juga telah melewati banyak pertimbangan. Pertama, Kartika Siti Aminah adalah sosok yang bertanggung jawab membentuk tim musim lalu setelah kontrak Raoul Miguel Hadinoto berakhir.

Kedua, perempuan yang akrab disapa Ika itu telah mengenal karakter tiap pemain di tubuh tim. Apalagi musim ini amunisi DNA Bima Perkasa tidak banyak berubah. Indra Muhammad dan kawan-kawan hanya ketambahan dua pemain asing: David Atkinson dan Jordan Jacks plus Ikram Fadhil dan Valentinus Michael yang berstatus Rookie.

“Dia sangat mengenal tim ini sehingga tidak perlu waktu lama untuk maping dan bikin game plan,” sambung Edy Wibowo.

Ketiga, Kartika Siti Aminah punya segudang pengalaman di bidang kepelatihan. Ika sempat melatih tim basket Universitas Gajah Mada (UGM) dan tim PON DIY.

Satu-satunya pelatih perempuan di IBL musim ini itu juga membawa Surabaya Fever juara di Women’s National Basketball League (WNBL) tahun 2012.(*/iblindonesia)

Leave a Reply