Posted by SPORTJABAR.COM-Perubahan nama klub dan pemindahan home base seperti Blitar United menjadi Persib B bukan barang baru di Indonesia.Hal seperti ini terjadi sejak kompetisi masih berlabel Liga Indonesia.
Persijatim bermetamorfosa menjadi Sriwijaya FC yang berkandang di Palembang.Kemudian Mitra Surabaya hijrah ke Tenggarong,Kutai Kartanegara dan berganti nama jadi Mitra Kukar.
Deltras Sidoarjo awalnya bermarkas di Denpasar,Bali dengan nama Gelora Dewata.
Bali United merupakan nama baru dari Persisam Putra Samarinda yang tadinya berkandang di Samarinda.
Yang paling sering pindah home base sekaligus ganti nama adalah Pelita Jaya.Klub milik Nirwan Bakrie ini setelah pindah dari Jakarta pernah berkandang di Cilegon dengan nama Pelita Krakatau Steel.
Selanjutnya Pelita pindah home base di Purwakarta,kemudian Karawang,bahkan sempat dua musim berkandang di Bandung setelah merger dengan Bandung Raya.Terakhir Pelita hijrah ke Madura menjadi Madura United.
Musim ini tak cuma Blitar United saja yang berpindah homebase-nya, tapi ada juga Bogor United yang berganti menjadi Sulut United, Perseru jadi Perseru Badak Lampung dan PS TIRA yang berubah menjadi TIRA-Persikabo.
Menilik statuta FIFA yang mengatur tentang urusan klub pada Pasal 4 Ayat 4, ternyata lisensi klub memang dapat diperjual-belikan. Namun, terdapat sejumlah persyaratan yang harus terpenuhi untuk mengakuisisi sebuah klub.
Dikutip dari laman resmi FIFA, tukar guling klub sah-sah saja dilakukan, asal klub yang bersangkutan mengalami kebangkrutan atau masa pembubaran. Namun, lisensi klub tak boleh diperjualbelikan jika sebuah tim sudah resmi tampil dalam sebuah kompetisi.
Sistem yang dilakukan di kompetisi Eropa, mereka tak melakukan perubahan badan hukum dan tak mengubah apa pun terkait nama atau homebase-nya.
Sedangkan di Indonesia sendiri, cukup lazim dijumpai jika akuisisi klub diikuti pergantian nama dan pemindahan markas sesuai dengan keinginan investor baru.(RESTU)