SPORTSJABAR-Pasangan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan tampil perkasa menyabet medali emas Kejuaraan Asia 2022.
Pramudya /Yeremia menang dua gim langsung 23-21, 21-10 atas peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia pada laga final di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Minggu 1 Mei 2022.
Pramudya/Yeremia memulai laga dengan terus tertinggal, 7-11, 10-14 hingga 13-17.
Beruntung mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan di akhir-akhir laga. Bermula dari skor 18-18, 19-19 lalu setting dan akhirnya berakhir dengan 23-21.
Yeremia mengaku di gim pertama memang masih kurang tenang dan tampil terlalu terburu-buru sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka. Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka. Di gim kedua kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah,” papar Pramudya.
Gelar ini membuat Merah-Putih melepas dahaga juara Asia selama tujuh tahun. Terakhir, Indonesia meraih gelar di ajang ini adalah pada tahun 2015 melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sedangkan di ganda putra, Pramudya/Yeremia meneruskan takhta Markis Kido/Hendra Setiawan yang menjadi juara di tahun 2009.
“Kami sangat senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog, bukan unggulan tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah final saja kami sudah bersyukur,” kata Pramudya.
“Terima kasih untuk semua tim PBSI dan pelatih karena kami bisa juara berkat mereka juga. Dan yang paling penting gelar ini untuk Indonesia,” sahut Yeremia.
Pramudya/Yeremia memang pantas menjadi juara. Setelah mendapat bye di babak 32 besar, mereka secara beruntun mengalahkan sederet unggulan.
Dimulai dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (6/Malaysia) di babak 16 besar, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (2/Jepang) di perempat final, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4/Indonesia) di semi final hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik (5/Malaysia) di final.
“Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi dari sana dan ingin menunjukkan bahwa kami juga bisa,” ungkap Pramudya.
“Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten,” timpal Yeremia. (*/PBSI)