
SPORTSJABAR-Laga seru dan ketat tersaji pada grand final Supersoccer Euro Futsal Championship 2025 di 23 Paskal Hyper Square Bandung, yang berlangsung Minggu (5/10/2025).Suasana semakin meriah dengan kehadiran supporter keempat tim yang bertanding.
Tim United Indonesia Member of Bandung (MOB) meraih gelar juara Supersoccer Euro Futsal Championship 2025 di kategori fans club, setelah membungkam United Indonesia Jakarta dengan skor 2-0 di laga final.
Derby yang melibatkan United Indonesia tersebut berlangsung dalam tensi tinggi.Tak heran kalau wasit mengeluarkan dua kartu merah untuk pemain kedua tim. Meski begitu sportivitas tetap terjaga.
Sementara di kategori kampus, Tim Perbanas Institut Jakarta dipaksa bekerja keras sebelum menaklukan STKIP Pasundan Cimahi.
STKIP Cimahi yang berambisi jadi kampiun ajang bergengsi ini tampil agresif sejak awal pertandingan.Namun mereka kecolongan oleh serangan balik cepat yang dilakukan pemain Perbanas.
Selalu memimpin sejak awal pertandingan akhirnya Perbanas menang tipis 4-3 atas STKIP yang sepanjang pertandingan didukung banyak suporternya.
Di jeda antara dua pertandingan final tersebut digelar partai hiburan memepertemukan sejumlah mantan pemain Persib yang tergabung dalam Bandung Legend lawan para pesohor dari Selebritis FC.
Bandung Legend diperkuat pemain Persib beragam era seperti Djadjang Nurdjaman,Yudi Guntara, Zaenal Arif, Cecep Supriatna,Atep, Airlangga Sucipto, Tantan, dan Boy Jati Asmara.
Sementara di kubu Selebritis FC ada Rico Ceper, Vicky Notonegoro,Augie Fantinus,Syamsir Alam,Rifky Alhabsyi, Jenda Munthe, dan mantan striker tim nasional Budi Sudarsono.
Mereka tampil santai dan menghibur disertai gimick-gimick yang mengundang tawa,gol yang tercipta dalam pertandingan ini pun lumayan banyak yaitu 14 gol, partai Bandung Legend dan Selebritis FC berakhir imbang 7-7.

Alvin Wibisana selaku perwakilan dari Supersoccer bersyukur karena seluruh rangkaian event Supersoccer Euro Futsal Championship berjalan lancar, mulai dari City Playoff, Final Regional di empat wilayah, hingga Grand Final di Bandung ini.
“Kami sangat senang melihat adanya juara baru, kampus-kampus baru yang ikut terlibat, serta komunitas-komunitas baru yang bergabung bersama kami.Secara keseluruhan, kami puas dan bahagia karena kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik,” ujar Alvin.
Ia gembira antusiasme peserta terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah peserta fans club yang ikut mencapai lebih dari 210 tim, sementara dari kampus sekitar 160–170 tim. Pihaknya melihat perkembangan ini sebagai sesuatu yang positif dan menunjukkan bahwa minat terhadap futsal semakin besar.
Harapannya ke depan semakin banyak kampus yang bergabung dan ikut memeriahkan kegiatan seperti ini.
Soal alasan tahun ini memilih Bandung sebagai tuan rumah Grand Final, Alvin mengatakan
Bandung dipilih karena menjadi salah satu basis komunitas dan kampus terbesar di Indonesia. Selain itu juga ingin menghadirkan suasana baru.
“Tahun lalu kami mengadakan di Yogyakarta, dan sebelumnya di Jakarta, jadi tahun ini kami ingin mencoba kota lain agar penyelenggaraannya lebih merata di berbagai daerah.
Selain itu, Bandung juga punya lokasi yang strategis dan antusiasme masyarakatnya luar biasa,” terangnya.
Alvin terkesan sambutan warga Kota Kembang terhadap event ini yang disebutnya luar biasa. Ia menilai Bandung selalu punya energi dan dukungan yang hebat. Kampus-kampus dan fans di Bandung sangat antusias.
“Penonton dan suporter datang ramai-ramai untuk mendukung tim mereka. Jadi, secara keseluruhan, penyelenggaraan di Bandung ini benar-benar sukses,”imbuhnya.
Melihat perkembangan futsal di tanah air, Alvin yakin masa depan futsal Indonesia sangat cerah. Saat ini tim nasional futsal Indonesia sudah termasuk yang terbaik di Asia, bahkan mulai diperhitungkan di dunia.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Alvin berharap event ini bisa menjadi bagian dari pembinaan berjenjang. Artinya, dari ajang kampus dan komunitas ini mungkin bisa muncul talenta-talenta baru yang kelak bisa dilirik oleh tim nasional.
” Harapan kami, ada jalur pembinaan yang berkelanjutan bagi para pemain muda berbakat,” pungkas Alvin.

Yoggi Kurnia Sandi, Kapten UI MOB mengakui sempat ada sedikit insiden saat berhadapan dengan United Indonesia Jakarta. Tapi menurut dia masih dalam konteks normal di permainan futsal.
“Untungnya semua pemain bisa mengendalikan emosi. Alhamdulillah, tidak sampai berlebihan. Hanya terjadi di lapangan saja, tidak terbawa ke luar,”ujar Sandi.
Ia bersyukur perjuangan skuad UI MOB dalam persiapan menghadapi event ini tidak sia-sia.Latihan keras yang dilakoni mereka terbayar engan keberhasilan mereka jadi juara Euro Futsal Championship untuk kedua kalinya.
“Berkat kerja sama seluruh tim, akhirnya kami bisa meraih juara Euro Futsal Championship untuk kedua kalinya. Alhamdulilah, saya senang sekali,” ucap Sandi.
Tim UI MOB lolos ke grand final nasional setelah menduduki tempat ketiga di fase regional di Tasikmalaya. Hasil kurang memuaskan di final regional Tasikmalaya itu jadi motivasi buat mereka.
“Kekalahan itu kami jadikan pelajaran. kami sempat merenung dan mengevaluasi selama latihan apa saja kesalahannya. Yang buruk kami buang, yang positif kami ambil lagi. Alhamdulillah, hasilnya kami bisa comeback di final nasional,” paparnya.
Ia memuji ajang Supersoccer Euro Futsal Championship sebagai event yang luar biasa
. Setiap tahun selalu seru, euforianya keren banget. Apalagi sekarang digelar di Bandung, dengan venue di tempat bergengsi seperti Paskal 23.

Dengan venue di lokasi strategis dan menarik minat pengunjung, mereka yang datang bukan cuma nonton futsal, tapi juga bisa ikut cuci mata.
Terkait target di Euro Futsal Championship selanjutnya, Sandi mengaku sudah ngobrol dengan coach dan teman-teman setimnya ingin jadi juara di luar Jawa Barat.
” Tahun 2023 kami juara di Bekasi, tahun 2024 kami gagal, dan sekarang di 2025 kami juara di Bandung. Mungkin kata orang kami ini “jago kandang”, tapi ke depan kami ingin buktikan di 2026 bahwa kami bukan cuma jago kandang. Target kami tetap juara nasional lagi,” tandasnya.
Mohammad Fajri selaku Kapten Futsal Perbanas Institut Jakarta bersyukur timnya bisa jadi juara setelah dua tahun berturut-turut selalu kalah di partai final.
“Dari tahun 2022 kami selalu juara di tingkat regional selama tiga kali berturut-turut hingga 2025. Alhamdulillah, baru tahun 2025 ini kami bisa meraih juara satu di Grand Final nasional,” ujar Fajri.
Menurut Fajri keberhasilan yang diraih Pebanas tahun ini berkat kerja keras dan mental yang kuat dari semua pemain, akhirnya kami bisa mengangkat trofi juara tahun ini.
Diakuinya kegagalan Perbanas dua tahun beruntun memotivasi mereka untuk meraih hasil lebih baik dari sebelumnya.
“Motivasi kami adalah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kami juga berusaha menjaga kekompakan, baik di dalam maupun di luar lapangan, supaya mental juara bisa terbentuk. Dan tahun ini terbukti, mental juara itu benar-benar sudah ada di tim kami, “ungkapnya.
Disinggung soal persiapan Perbanas menghadapi babak grand final, Fajri mengakui sebenarnya tidak ada persiapan khusus.Mereka hanya Latihan rutin seminggu dua kali dan beberapa kali menjalani pertandingan uji coba.
Fajri menunjuk STKIP Pasundan sebagai lawan terberat Perbanas di babak Grand Final Nasional kali ini.
“Lawan terberat tentu saja tim STKIP. Kami dan mereka sama-sama bagus dan punya mental juara juga. Tapi mungkin tahun ini rezekinya ada di pihak Perbanas, jadi kami yang berhasil mengangkat piala,” ucapnya.
Atep memuji turnamen futsal antar fans club dan mahasiswa yang digelar Supersoccer merupakan kegitan yang positif.
“Jadi, fans club itu bukan hanya sekadar menonton, tetapi juga punya fungsi.Di sini bakat dan minat para anggotanya bisa dikembangkan, dan inilah hasilnya. Saya yakin mereka mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik dan meraih juara, ” jelas Atep.
Augie yang mengaku senang bisa diundang main bola di Bandung.karena bisa sekalian pulang kampung ke Kota Kembang.
“Biasanya juga rutin main bareng Selebritis FC, termasuk sama Atep. Tapi kali ini, Atep justru jadi lawan. Ya, satu hal yang menyenangkan lah kalau kita bisa ikut menghibur,” tuturnya.
Pada partai hiburan itu memang tujuannya supaya banyak gol, biar lebih seru dan banyak gimmick. Ia sendiri kalau diundang ke acara-acara seperti ini selalu senang.
“Karena bagi kami para artis, bukan soal harus jago main bola, tapi bagaimana bisa bermain dan menginspirasi lewat olahraga” ucap Augie.(BUDI)