SPORTSJABAR-Persikab mengawali babak 16 besar Liga 3 Putaran Nasional dengan mulus. Tim Dalem Bandung menang telak empat gol tanpa balas atas PS Siak di Stadion Joko Samudro, Gresik, Senin,7 Maret 2022.
Empat gol Persikab dicetak Dwiki Mardiyanto di menit ke-61 dan 68, kemudian Ical pada menit ke-73, dan satu gol lain dari Dimas Sukarno Putra menit ke-75.
Persikab tampil spartan dalam penampilan perdana mereka di babak 16 besar, mereka langsung tancap gas tanpa basa-basi membobol empat gol ke gawang lawannya itu.
Pelatih Persikab, Albert Rudiana bersyukur dengan hasil torehan timnya dengan membawa kemenangan pertama. “Ini semua berkat kerja keras para pemain, saya apresiasi mereka,” kata Albert saat konferensi pers usai laga.
Kemenangan yang seharusnya dirayakan dengan penuh suka cita itu justru harus tercoreng oleh beberapa keputusan wasit di laga tersebut. Bahkan Persikab harus mendapatkan 10 kartu kuning dan 2 kartu merah.
Bukan perkara jumlah dari kartunya, namun banyaknya keputusan yang seharusnya hanya diberikan peringatan justru berbuah kartu. Bahkan seolah sang pengadil terlalu mudah menghukum pemain dengan kartu.
Hal tersebut pula yang dianggap telah merusak nilai fair play di dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Albert menyatakan bahwa keputusan dari wasit Hulman Simangunsong sangat merugikan timnya.
“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT, dengan kerja keras anak-anak di pertandingan sore hari ini. Tapi saya merasa sangat kecewa sekali dengan kepemimpinan wasit,” katanya.
Meski keluar sebagai pemenang, bukan berarti Persikab akan membiarkan hal tersebut terjadi begitu saja. Pasalnya ditakutkan ke depannya akan banyak lagi wasit yang membuat keputusan kontroversial.
“Kami menang tetapi kami protes berat dan kami ingin menuntut kejelasan dari sang pengadil ini, biar kami paham,” ungkapnya.
“Jadi jika dianggap kami protes saat kalah, tidak, tetapi pada saat menang kami akan protes,” tambah Albert.
Bahkan ia tak segan menyebut bahwa banyaknya keputusan kontroversial dari wasit di pertandingan melawan PS Siak merupakan sesuatu yang sudah direncanakan.
Alasannya karena para pemain bisa terkena akumulasi kartu di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Pelatih PS Siak Sunardi mengakui tim asuhannya tampil kurang maksimal dalam laga ini, tentunya ini menjadi evaluasi bagi mereka.
“Ini kekalahan terbesar kami. Saya aku lini bertahan kami bermain kurang maksimal, sore ini. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya kami bisa meraih tiga poin,” tutur Sunardi.
Di laga lain grup BB, duel antara Karo United dan Serpong City FC harus berakhir imbang tanpa gol. Keduanya bermain sangat ketat dan seru, namun tidak ada gol dalam pertandingan tersebut.
“Pertandingan berjalan baik meski sedikit ada permainan keras,” sebut pelatih Serpong City FC, Iwan Setiawan.(*/pssi.org)