MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024: SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang C Jadi Kampiun, Timo Pilih 30 Pemain Potensial

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Penampilan empat tim yang berlaga di final MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024, membuat dua laga penentuan ini pantas menjadi partai puncak kejuaraan sepak bola khusus siswi sekolah dasar kategori usia (KU) 10 dan KU 12 tahun yang berlangsung di Progresif Sport Centre, Bandung Minggu, 23 Juni 2024.

SDN 085 Ciumbuleuit sukses menjadi kampiun Kategori Usia (KU) 10 setelah mengalahkan SDN 075 Jatayu 2-1.Dua gol SDN 085 Ciumbuleuit dicetak Naya Aisha Kirana dan Nadhiva Sula, sedangkan gol balasan SDN 075 Jatayu lahir dari kaki Arsifa Kayla Putri.

Sementara itu, di KU 12, SDN 043 Cimuncang C menaklukan SDN 036 Ujungberung dengan skor yang sama dengan laga di KU 10 tahun yaitu 2-1.Gol pertama SDN 043 Cimuncang C diciptakan mesin gol Sandrina Rachelia Suprapto.Hilda Rizki Shaffira menambah keunggulan timnya menjadi 2-0.SDN 036 Ujungberung menipiskan ketinggalan di babak kedua akibat gol bunuh diri lawan.

Kemenangan SDN 085 Ciumbuleuit disambut dengan penuh suka cita oleh para pemain. Sang pencetak gol sekaligus kapten tim SDN 085 Ciumbuleuit, Naya Aisha Kirana mengaku, dirinya sempat ‘demam panggung’ jelang tampil di laga final.

“Awalnya sempat deg-degan sebelum main karena ini adalah pertandingan final pertama buat aku. Tapi mulai main enjoy karena disemangati pendukung dan pelatih. Aku juga terus semangati teman-teman agar tidak takut dengan lawan,” kata Naya kepada awak media.

Naya dengan wajah bangga mengaku senang banget bisa mencetak banyak gol dan menjadi juara di MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024.

Kebanggaan berlipat juga dirasakan Sandrina, mesin gol juara KU 12 tahun SDN 043 Cimuncang C, pasalnya selain menyumbang satu gol di laga final dan sukses memboyong timnya naik podium tertinggi , dia pun menyabet gelar individu sebagai pencetak gol terbanyak KU 12 di MilkLife Soccer Challenge Bandung Series 2024 dengan torehan 22 gol.

“Aku senang bisa jadi juara di MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024, apalagi aku juga jadi top skor,” tutur buah hati dari Susi Herawati ini.

Sandrina secara sportif memuji lawannya di final yang disebutnya main bagus, khususnya dalam bertahan dan dirinya sempat kesulitan mencetak gol. Tapi dia terus berusaha sekuat tenaga mencetak gol dan menjadi juara.

Laga final MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024 juga dihadiri oleh sejumlah penggawa Timnas Putri Indonesia yakni Reva Octaviani, Agnes Sintauli Hutapea, Siti Nuriyah, Gadhiza Asnanza, serta pemain Timnas U 17 Putri, Wandha Azzahra Octana Maharani.

Reva Octaviani, merasa bersyukur kini sepak bola putri mulai bergelora di level usia dini. Ia berharap turnamen ini dapat dimanfaatkan para siswi untuk menggali dan mengasah bakat mereka sebagai atlet sepak bola.

“Kalau bisa memutar waktu, saya ingin kembali ke usia 10 tahun agar bisa ikut turnamen ini. Karena buat saya ini kegiatan yang sangat positif dan harus diikuti. Sayang, dulu belum ada,” tutur Reva.

Makanya,dia wanti-wanti kepada adik-adiknya jangan sampai melewatkan kesempatan ini, dan berharap semoga semakin banyak lahir atlet-atlet pesepakbola putri di Bandung yang bisa membawa nama Indonesia di pentas internasional.

Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann mengatakan, penyelenggaraan turnamen sepak bola untuk siswi sekolah dasar di Kota Kembang ini membuat dirinya takjub. Berbeda dari kota lainnya, KU 10 di Bandung terlihat lebih potensial.

Ia pun memberikan apresiasi kepada para pelatih tim-tim yang bersaing di MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024, karena sudah mempersiapkan anak didik masing-masing dengan baik.

“Saya melihat antusiasme di Bandung tergolong tinggi dan semoga berikutnya ada lebih banyak SD lain yang ikut bertanding di MilkLife Soccer Challenge,”ungkap Timo.

Menurut pria berdarah Jerman ini ada yang unik di kota ini karena siswi-siswi KU 10 banyak yang berkualitas dibandingkan dengan kota-kota lain.

Ia juga mengaku respek kepada pelatih di sini karena mayoritas terlihat mereka sudah menerapkan apa yang didapat dari coaching clinic yang digelar sebelumnya.

“Saya berharap mereka dapat menambah intensitas berlatih di kelas ekstrakurikuler sekolah masing-masing,“ kata Timo.

Menurut Timo nanti pihaknya akan mengumpulkan beberapa pemain yang dinilai menonjol selama mereka tampil pada Milklife Soccer Chalenge di Bandung.Karena ini sifatnya pemula, maka yang dilihat adalah potensinya.

“Bisa dilihat dari postur atau kelebihan dalam hal kepemimpinan.Sesuatu yang menarik yang kalau dikembangkan akan semakin baik. Jadi di level paling bawah atau grassroot seperti ini kita menilai potensi.Susahnya disitu, karena perlu kehati-hatian,”jelasnya.

Sedangkan kalau melihat pemain elit jika kelihatan sama-sama hebat,maka yang dilihat adalah impact atau pengaruh. Pengaruh hadirnya pemain ini seperti apa .Jadi pada saat scouting level yang berbeda harus hati-hati dan berbeda juga.

Ia menambahkan berdasarkan hasil pemantauan selama berlangsungnya Milklife Soccer Challenge di Bandung ini pihaknya akan mengumpulkan sekitar 30 an pemain yang akan dilatih sekali dalam seminggu sebagai latihan tambahan.

“Pelatihnya ada di setiap daerah .Kita pilih pelatih, pilih partner yang bisa menyediakan lapangan secara gratis.Kemudian pelatihnya kita kasih bujet ,sehingga anak-anak yang datang tidak ditarik biaya.Bahkan mereka setiap kali datang dikasih susu,karena ini merupakan bagian dari edukasi bahwa nutrisi penting juga .Jangan mengkonsumsi makanan yang tidak pas untuk atlet,” papar Timo.

Timo menegaskan Milklife Soccer Challenge tidak bikin SSB ,tapi di setiap kota pihaknya menjadwalkan sekali dalam seminggu ektra training.Mereka latihan rutin di sekolah ,dan latihan sama Milklife Soccer Challenge sekali seminggu sebagai persiapan nanti ke Kudus.Karena di awal 2025 rencananya pertengahan Januari pemain terbaik dari setiap kota dikumpulkan di Kudus.

“Jadi Bandung lawan Jakarta, Tangerang,atau lawan Semarang. Jadi nanti mereka tidak membela sekolah lagi tapi membela Bandung, jadi ada kebanggaan buat anak-anak ini untuk bisa membela Bandung,” tandasnya.

Risman Al Isnaeni, S.H selaku Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung yang juga hadir dalam partai final ini menyambut positif bergulirnya turnamen MilkLife Soccer Challenge yang diadakan di berbagai kota khususnya di Bandung ini.

“Turnamen ini adalah hal yang baru pertama kali diadakan di Bandung dan kami sangat mendukung sehingga ini bisa bergulir secara masif. Mari kita menyatukan persepsi dan bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife untuk menciptakan anak-anak putri kita bisa lebih berprestasi,“ tandas dia.

Daftar pemenang MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024:

Kategori Usia 10
Juara : SDN 085 Ciumbuleuit
Runner-up : SDN 075 Jatayu
Semifinalis : SDN 065 Cihampelas dan SDN 164 Karang Pawulang A
Top Scorer : Nadhiva Shula – SDN 085 Ciumbuleuit
Best Player : Ferisa Dewi Widodo – SDN 075 Jatayu
Best Goalkeeper : Nabila Hilyah Abidah – SDN 085 Ciumbuleuit
Fairplay Team : SDN 164 Karang Pawulang A

Kategori Usia 12
Juara : SDN 043 Cimungcang C
Runner-up : SDN 036 Ujungberung
Semifinalis : SDN 065 Cihampelas dan SDN 004 Cisaranten Kulon
Top Scorer : Sandrina Rachelia Suprapto – SDN 043 Cimuncang C
Best Player : Nhatasya Al-Syafira Septiani Putri – SDN 154 Citepus Bandung
Best Goalkeeper : Yasmin Putri Suryadi – SDN 036 Ujungberung
Fairplay Team : SDN 036 Ujungberung.(BUDI)

Leave a Reply