SPORTSJABAR-PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum membuat keputusan terkait jadwal Liga 1 2021-2022.Mereka hanya memastikan bahwa kick-off BRI Liga 1 2021-2022 jatuh pada 27 Agustus 2021.
Pelatih Persib,Robert Alberts mengaku menerima informasi mereka baru akan mengumumkan segala sesuatunya di hari Selasa,24 Agustus 2021.
“Tanggal 23 Agustus akan ada pengumuman mengenai PPKM, jadi kita nantikan apakah nanti setelah PPKM sudah ada jadwal liga. Tapi kami diberitahu bahwa liga tetap digelar pada tanggal 27 Agustus, hanya belum dipastikan mengenai jadwal dan format, dan kami menantikan itu,”ujar Robert kepada media,Sabtu 21 Agustus 2021.
Namun meskipun belum ada jadwal yang pasti,menurut pelatih asal Belanda ini Persib mempersiapkan diri menghadapi laga perdana.
“Jadi kami bersiap sebagai tim tentunya untuk laga perdana nanti ketika kami memulai liga. Yang pasti, liga terkonfirmasi akan dimulai,”kata Robert.
Di masa pandemi ini Covid-19 kompetisi Liga 1 tetap berlangsung dalam format kompetisi penuh tetapi digelar dengan sistem gelembung di tiga klaster yakni pertama Banten,DKI,Jawa Barat,kedua Jawa Tengah dan Yogyakarta,dan ketiga Jawa Timur.
Semua pertandingan digelar tanpa penonton dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.Aturan lainnya kontestan tidak ada yang bermain di kandang sendiri.
Robert menyebutkan ada perbedaan antara kompetisi di Eropa dengan Indonesia pada masa pandemi.Di Eropa, meski tanpa suporter tapi tetap bermain di kandang, tapi ini tidak berlaku di Indonesia.
“Sedangkan di Indonesia, kami bukan tidak bermain di depan penonton di (stadion) GBLA, kami bermain setiap laga di luar Bandung, kami tidak bermain di kandang, tidak seperti liga lain yang bermain di kandang tetapi tanpa penonton,”paparnya.
Ia menambahkan dampak dari tidak adanya suporter adalah satu hal. Hal lainnya adalah semua tidak akan bermain di stadion mereka sendiri.Pada prinsipnya setiap laga yang dimainkan itu laga tandang, semua murni menjadi laga tandang.
“Jadi dilihat secara keseluruhan, situasi di Indonesia sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara lain dan tidak ada yang punya pengalaman dengan ini. Jadi ini akan sangat sulit untuk semua tim karena tidak bermain di kandang, situasi yang berbeda total,”tandas Robert. ***