SPORTSJABAR-Pandemi Covid-19 yang melanda dunia berpengaruh pada persiapan tim panjat tebing Jawa Barat yang akan berlaga di PON XX Papua.Mereka terpaksa berpindah-pindah tempat latihan.
Pemusatan latihan pertama dilakukan di Stadion Wibawamukti,Bekasi.Pada 3-4 bulan pertama terjadi lockdown karena pandemi hingga akhirnya ditunda dan kembali ke Bandung.
Pelatih tim panjat tebing Jabar Dede Gilar mengatakan satu tahun dipindahkan ke Cikole sampai 4 bulan kemarin, dan akhirnya sekarang di Pakansari,Kabupaten Bogor. Tapi ditutup ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
” Tim pelatih cari solusi. Kita cuma bisa latihan sharing sama tim Pelatcab Bogor. Untuk speed tidak mungkin disana dan akhirnya ditarik ke Bandung,”ujar Dede.
Menurut Dede sekarang sudah mulai latihan lagi. Kemungkinan awal September, semua bergabung di Pakansari.
Ia menambahkan kesiapan atlet sudah 90 persen. Khususnya untuk led border disana satu bulan setengah terhambat. Mudah-mudahan sudah 100 persen saat PON nanti.
Berpindah-pindahnya tempat latihan ada dampaknya buat atlet, apalagi yang nomor lead border. Karena kalau pindah tidak sesuai dengan karakter pegangan dan warnya.
” Di satu tempat sudah merasa oke, kalau dipindahkan lagi pasti ada dampaknya,”jelas Dede.
Tim panjat tebing Jabar mayoritas merupakan muka baru,hampir 90 persen PON pertama. Eks PON 2016 ada 4 orang, sisanya baru.
“Target kami 3 medali emas,sama dengan yang ditargetkan KONI Jabar.Mudah-mudahan bisa lebih. Tapi kita tak mau sesumbar,”tutur Dede.(BUDI)
.