PON XX Papua:Tim Sepatu Roda Jabar Butuh Adaptasi Dengan Lintasan Indoor

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Pertandingan cabang olahraga sepatu roda PON XX Papua akan berlangsung di lintasan indoor kecuali di nomor road.Tim Jawa Barat harus adaptasi dengan lintasan indoor,karena selama ini berlatih di lintasan outdoor.

Pelatih tim sepatu roda Jabar Andre Sudradjat mengatakan atlet asuhannya butuh waktu untuk adaptasi dengan lintasan tempat pertandingan nanti.

“Sama dengan Papua,DKI sudah memiliki lintasan indoor sejak tahu lalu.Hal ini tentu menguntungkan buat DKI,karena mereka berlatih di venue yang mirip dengan tempat pertandingan,”ujar Andre kepada media di Gedung KONI Jabar,Selasa,31 Agustus 2021.

Tim sepatu roda Jabar selama ini menggelar pemusatan latihan di Bekasi.Namun menurut Andre mulai 6 September mendatang semua akan diboyong ke Bandung.

Tim sepatu roda Jabar berkekuatan 10 atlet,masing-masing lima putra dan putri.Mereka akan turun di 16 nomor dari 24 nomor yang dipertandingkan di PON XX Papua.

Pada PON 2016 sepatu roda menyumbangkan lima medali emas untuk kontingen Jabar.Di PON kali ini mereka ditargetkan empat medali emas.

“Kita berupaya maksimal memenuhi target yang diberikan KONI Jabar.Insya Allah kalau tidak ada yang menghambat kita bisa ambil empat emas,”jelas Andre.

Ia menambahkan peluang Jabar untuk merebut emas terbuka di nomor road yang mempertandingkan empat nomor.

Atlet sepatu roda Jabar sempat menjalani try out ke Jawa Timur.Hasilnya di bagian putri Jabar unggul,namun dibagian putra Jatim mendominasi,sebab untuk putra memang sentralnya di Jatim.

Tadinya tim sepatu roda Jabar akan menggelar pemusatan latihan di luar negeri,namun dibatalkan karena pandemi Covid-19.

“Idealnya memang bisa TC sekaligus uji coba di luar negeri.Tapi hal ini juga mungkin dirasakan oleh provinsi lain,”tuturnya.

Andre mengingatkan kondisi tim sepatu roda Jabar harus fit.Karena itu kesehatan harus dijaga,jangan sampai ada yang terkena Covid dan malaria.

“Mudah-mudahan dengan berhasil melawan Covid dan malaria disana,bisa mengerek prestasi kita,”tandasnya.

Ia juga meminta perhatian KONI Jabar terkait asuransi.Tidak hanya untuk atlet,tapi juga tim pelatih.Ia menyayangkan pelatih tidak diasuransikan padahal pelatih punya resiko juga. (BUDI)

Leave a Reply