PROLIGA 2019:Luar Biasa,Surabaya Bhayangkara Samator Raih Gelar Ketujuh

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTJABAR.COM-Tim putra Surabaya Bhayangkara Samator keluar sebagai juara Proliga 2019, usai menaklukkan Jakarta BNI 46 dengan skor 3-1 (23-25, 25-20, 26-24,25-17) dalam laga grand final yang digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (24/2/2019).

Kemenangan ini merupakan gelar ketujuh yang berhasil diraih tim asal kota Pahlawan tersebut yakni pada 2004, 2007, 2009, 2014, 2016, 2018 dan 2019.

Pemenang juara pertama ini berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp 200 juta, sedangkan untuk pemenang kedua mengantongi Rp 100 juta. Sementara untuk pemain-pemain di setiap posisi mendapatkan uang sebesar Rp 5 juta, serta pemain terbaik dan pelatih terbaik Rp 10 juta.

“Untuk hari ini saya menggoyang fokus BNi pertama kali, saya langsung masukkan Nicolas, untuk sebagai kejutan saja di tim, padahal kita sendiri sebetulnya fokusnya di Nizar, tapi saya memancing bagaimana perkembangan tim BNI, akhirnya dengan saya masukkan Nizar dengan begitu mudahnya bisa mengatur serangan bertahan,” ujar pelatih Bhayangkara Samator, Ibarsjah Djanu Tjahjono.

Selama di Proliga sendiri tiga kali kalah dari BNI “itu yang memacu saya, bagaimana caranya di final harus dapat, karena kan posisinya di final, mental juara yang menentukan dan kita siapkan itu dan anak-anak juga sudah biasa bertanding di final jadi lebih siap,” tambahnya.

Sementara, pelatih Jakarta BNI 46, Samsul Jais mengatakan jika memang saat main tadi di set kedua lebih banyak melakukan kesalahan, dari receive menjadi masalah utama.

“Analisa saya bahwa memang kalau tim sudah tertinggal jauh lawan akan semakin berani, jadi salah pun mereka poin masih jauh, jadi memang awal serve kita kurang menyerang, receive juga kurang. Mereka bisa menyerang tapi kita tidak bisa karena tetap masalahnya pasti di bola utama,” kata Samsul.

Samsul sendiri mengaku jika memang target sampai masuk final, dan ia pun mengatakan jika di putaran pertama belum mikir itu.Tapi ia meyakinkan dengan kualitas tim yang kita dimiliki BNI pasti bisa.

“Meskipun harus jatuh bangun akhirnya kita bisa masuk empat besar dan bisa sampai sini, tapi setelah sampai sini apapun hasilnya ya ini hasil pertandingan, saya harus terima dan mudah-mudahan ini yang terbaik,” ungkapnya.

Pemain terbaik putra jatuh kepada Randy Tamamilang, best server Alfredo Zequeira Cairo, best setter Dio Zulfikri, best spiker Alexander Minic, best blocker Osmel Camejo Durruthi, best libero Veleg Dhani, best scorer Sigit Ardian, dan pelatih putra terbaik jatuh kepada Ibarsjah Djanu Tjahjono.

“Sebenarnya tidak memikirkan gelar indivdu, tapi yang penting saya menjadi kapten, jadi saya ingin membawa tim saja juara,” tuntas Rendy Tamamilang.(*)

Leave a Reply