Road to Bandung Wayang Festival 2020 : Digelar Lebih Beragam, Bidik Kaum Milenial

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR.COM-Bandung Wayang Festival (BWF) akan kembali dihelat pada Juli 2020 mendatang.Namun atmosfernya sudah bisa dirasakan oleh warga Bandung akhir pekan ini pada Road To Bandung Wayang Festival (RTBWF), yang berlangsung selama dua hari,Sabtu dan Minggu (8-9/2/2020) di Cihampelas Walk.

Gelaran Road To Bandung Wayang Festival didukung penuh oleh Coklat Kita Napak Jagad Pasundan , yang berkomitmen melestarikan seni dan budaya serta meningkatkan nilai tambah untuk itu semua.

Event pemanasan Bandung Wayang Festival ini menampilkan 3 acara utama,yakni pagelaran Wayang Potehi Rumah Cinwa, Wayang Ringkang (45 dalang) Tantan Sugandi sebagai pengajar di SMK 10 Bandung serta Wayang Tavip dari pengajar ISBI, M. Tavip.

Di samping itu, akan ada workshop pembuatan wayang limbah, workshop alat musik tradisi (suling & karinding) dan wayang daun singkong oleh Pojok Napak Jagad Pasundan.

Tak ketinggalan, Rampak Kendang Kendangers, Karinding Cekas Kasunda Jehan Kabayan’ Jago Sulap, Calung NJP. booth @ Zeni Nugroho Art Studio (T’shit dan Tote Bag dengan tema Wayang), Galeri Putra Giri Harja 3 (craft), serta lukisan kaca Kusdono Rastika.

Bagi penggemar fotografi bisa mengikuti kompetisi foto yang menyediakan sejumlah hadiah menarik.

Direktur Bandung Wayang Festival,Hermawan Rianto menjelaskan kegiatan ini mengangkat tema utama mengenai Keragaman yang disalurkan melalui media Seni Wayang, mulai dari latar belakang budaya, agama, serta cerita yang akan dimainkan, juga beberapa ragam visual, filosofi hingga pendekatan baru untuk menyampaikan pesan moral kepada penonton.

“Event ini digelar untuk melestarikan Wayang yang sudah di tetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.Karena itu kami membuat BWF di Bandung, dimana Bandung merupakan tempat tertua wayang golek,” kata Hermawan saat konferensi pers, di Hanggar Kopi Sunda, Jalan Anggrek, Kota Bandung, Kamis (6/2/2020).

BWF pertama kali dilaksanakan pada tahun 2011, pada saat itu BWF telah diikuti hampir sebanyak 900 seniman dari berbagai pertunjukan wayang dalam berbagai media, mulai dari wayang tradisi, musik, film hingga pameran.

“Tahun 2011 kita telah membuat Kota Bandung sebagai City Event. Peserta terdiri dari para pelaku wayang tradisi, modern sampai karya turunan wayang mulai dari, drama tari, konser karawitan, action figur dan sebagainya,” katanya.

Namun menurut Hermawan untuk kali ini BWF membidik kaum milenial sebagai sasaran utama.Pihaknya akan berusaha lebih menarik kaum milenial agar bisa ikut serta melestarikan wayang. Maka demi menarik kaum milenial BWF akan mengutamakan kualitas.

“Kami akan menampilkan wayang yang lebih beragam. Sehingga penonton akan dapatkan keragaman yang luar biasa dari wayang tradisi sampai moderen,” paparnya.

Perwakilan Coklat Kita, Tries Pondang mengatakan, bahwa Coklat Kita fokus memberikan perhatian pada kegiatan yang berbasis budaya khususnya yang ada di Jawa Barat.

“Coklat Kita merupakan satu wadah offline dan online yang aktivasinya di bidang budaya. Kami berkomitmen mendukung kegiatan festival wayang yang akan dimulai dari Road To Bandung Wayang Festival pada Sabtu dan Minggu nanti,”terangnya.

Ia berharap dengan kegiatan ini, pihaknya bisa lebih mendekatkan wayang dengan kaum milenial. Seperti diketahui selama ini Coklat Kita selalu berhasil mengemas budaya dengan sajian yang menarik dan enak ditonton.Salah satunya Napak Jagad Pasundan (NJP).

Tries menyebut NJP akan hadir menyemarakan RTBWF melalui bothnya.Sehingga pengunjung bisa langsung berinteraksi dalam aktivitas yang berlangsung di both NJP.

“Kita akan memberikan warna untuk RTBWF dengan harapan bisa terus bersinergi sampai acara pamungkasnya di bulan Juli mendatang,” katanya.

Ia menambahkan Coklat Kita juga akan memberikan kejutan dengan menggelar satu pagelaran besar di bulan Maret yang akan berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga),Kota Bandung.

“NJP akan menggelar satu pagelaran besar di Sabuga .Selama dua hari kita akan mengajak seluruh stake holder di Bandung dan Jawa Barat, dengan menggelar drama teatrikal dan konser budaya sebelum ke BWF di bulan Juli,” ungkap Tries.(BUDI)

Leave a Reply