Trial Game Dirt (TGD) 2025:Trek Balap Sulit Ditaklukan, Rider Unggulan Terusik Dominasinya di Tritan Point

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Seri pamungkas alias final kejuaraan Trial Game Dirt (TGD) 2025 yang dihelat di Tritan Point, Bandung, Jawa Barat berlangsung seru dan penuh kejutan. Pada race hari pertama, Jumat (10/10/2025), lebih dari 40 rider terbaik Tanah Air langsung disuguhi tantangan berat.

Rider yang turun di dua kelas utama yakni FFA Open dan Campuran Open serta kelas pendukung Campuran Non Seeded harus melibas lintasan berupa tanah berbatu di tengah guyuran hujan sehingga membuat trek balap lebih sulit ditaklukan. tak heran, perburuan gelar juara umum menjadi semakin sengit dan menegangkan.Para rider yang mendominasi di empat seri sebelumnya pun terusik kenyamananya.

Di kelas utama Campuran Open, dominasi M. Zidane tergusur oleh rekan setimnya, M. Athar Al Ghifary yang meraih posisi pertama Heat 1 dan Heat 2. Adapun M. Zidane hanya mampu finis di posisi 7 pada Heat 1 (14 poin).

Supaya tetap berada di jalur juara umum, M. Zidane memperbaiki penampilannya di Heat 2 dengan berhasil menempati posisi ketiga (20) sehingga mengumpulkan total 34 poin dari dua Heat di hari pertama.

Asep Lukman, pesaing berat M Zidane di kelas Campuran Open unggul satu poin dengan mengoleksi 35 poin. Di Heat 1, rider asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut berhasil berada di posisi ketiga (20) dan di Heat 2 menempati posisi keenam (15).

Hasil ini membuat persaingan antara M. Zidane dan Asep Lukman memperebutkan juara umum kelas Campuran Open semakin sengit di race day kedua, Sabtu (11/10).

Sementara itu di kelas utama FFA Open, M. Zidane masih terlalu tangguh dengan menguasai Heat 1 dan Heat 2 pada hari pertama seri pamungkas Trial Game Dirt 2025 ini.

Di Heat 1, rider asal Blitar, Jawa Timur itu menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 57.968 detik. Bahkan di Heat 2, ia memperbaiki catatan waktunya menjadi 1 menit 54.788 detik. Dua torehan positif itu membuatnya mengumpulkan 50 poin.

Sedangkan Asep Lukman yang menjadi pesaing terkuat dalam memperebutkan juara umum kelas utama FFA Open tampil kurang baik. Di Heat 1 dan 2, juara umum Trial Game Dirt 2019 itu menempati peringkat 4 dan membuatnya hanya mengoleksi 36 poin.

Status juara umum seri kelima untuk masing-masing kelas masih akan ditentukan pada Sabtu (11/10) dengan balapan pada sesi Heat 3 dan Heat 4. Akumulasi poin terbanyak dan ketepatan dalam menaklukkan rintangan akan jadi penentu siapa yang berhak naik podium tertinggi di seri kelima nanti.

Abet Nego dari Genta Auto & Sport, selaku wakil ketua penyelenggara Trail Game Dirt 2025 mengatakan hadir lagi di Bandung karena antusiasme pembalap atau crosser di Jawa Barat semakin besar.

“Trial Game Dirt kembali digelar di Jawa Barat setelah 10 tahun lalu sempat diselenggarakan di Majalengka. Antusias pembalap di Jawa Barat semakin berkembang, jadi tahun ini, penyelenggara memutuskan Kota Bandung sebagai seri final. Terlebih karakter sirkuit di sini berbeda. Campuran tanah dan batu membuat pembalap harus pintar mengatur setelan motor, mulai ban hingga rantai,” ucap Abed di sela-sela event, Jumat (10/10/2025)

Berbagai jenis rintangan seperti bigfoot jump, double car jump, jumpingan patah, giant table top, titian cobra, jumpingan kurma royal, dan jumping tong yang memberikan kesulitan sekaligus memacu adrenalin, masih menjadi bagian dari tantangan yang dihadirkan Trial Game Dirt 2025 di seri pamungkas ini.

Trail Game Dirt 2025 digelar dalam lima putaran. Seri pertama di Semarang, kedua di Sidoarjo, ketiga di Probolinggo, keempat di Solo, dan finalnya di Bandung.

Abed menjelaskan di setiap kota animo masyarakat tinggi, tapi yang paling ramai itu di Sidoarjo. Di sana lapangannya luas dan fasilitasnya mendukung.

“Kejuaraan ini setingkat nasional, jadi sifatnya terbuka. Pembalap nasional bahkan yang pernah berlaga di luar negeri juga bisa ikut,” terangnya.

Seri final ini menggelar empat kelas yaitu;Kelas Campuran Non-Seeded: 10 starter,Campuran Open: 12 starter,Free For All (FFA)Open: 19 starter,FFA Master: pendaftaran masih dibuka hingga besok, saat ini sudah ada 5 peserta.

Untuk lokasi, Tritan Point dipilih karena konsep tahun ini lebih ke arah urban circuit, kota-kota besar. Dari seluruh area Bandung, Tritan Point paling cocok untuk konsep tersebut.

Soal tantangan sirkuit Tritan Pont secara handicap sirkuit di Bandung mirip dengan empat kota sebelumnya, tapi karakter sirkuit Tritan Point ini berbeda dengan di empat kota sebelumnya.

“Di sini campuran tanah dan batu, jadi pembalap harus benar-benar menyesuaikan setelan motor—ban, rantai, hingga suspensi.Karena ini seri final, sirkuitnya dibuat lebih menantang untuk menentukan siapa juara umum 2025,” paparnya.

Sulitnya obstacle-obstacle pada lintasan sepanjang mencapai 1.450 meter (2 lap) dalam seri pamungkas ini juga diakui oleh rider tuan rumah, salah satunya Fariq Raditya Putra. Pebalap asal Kota Kembang yang turun di kelas FFA Open dan Campuran Non Seeded ini harus berjuang cukup keras saat melewati berbagai rintangan yang tersaji di atas lintasan.

“Sepintas kalau dilihat tantangannya mudah, tapi pas dicoba, ternyata susah. Yang paling sulit menurut saya jumpingan kurma royal karena memerlukan fokus dan keseimbangan tinggi,” ujar Fariq.

Tapi dia mengaku bangga bisa ikut Trial Game Dirt karena ini menambah jam terbang dan pengalaman saya karena saya baru menggeluti ajang balap motor dua tahun terakhir,” ujar Fariq.

Dalam debutnya mengikuti Trial Game Dirt, Fariq langsung menghadapi lawan-lawan berat seperti M. Zidane Alnesa, Asep Lukman, dan Lantian Juan yang kini tengah memperebutkan gelar juara umum. Namun, lantaran bermain di kandang sendiri Fariq tak gentar bersaing menjadi yang tercepat di setiap kelas yang dia ikuti.

“Mereka yang harusnya grogi, kalau saya kan pendatang baru, jadi bermain lepas saja, tidak ada beban dan tekanan sama sekali. Apalagi saya bermain di kandang sendiri, banyak teman-teman dan keluarga datang mendukung saya langsung di Tritan Point,” ucap Fariq.

Tak hanya seru di lintasan, seri kelima TGD 2025 juga diramaikan dengan konsep sportainment seperti live music dari Nasa band dan Matheo in Rio, handlebar race, estafet fun game, dan aksi BMX Freestyle dari Wendy and Friends. Berbagai trik seru dan menantang ditampilkan oleh para freestyler, seperti aksi 360, backflip, tailwhip, dan beragam trik ekstrim lainnya.

Pada penutupan Sabtu (11/10/2025) malam bakal dimeriahkan dengan pesta kembang api saat penobatan juara umum.(*/BUDI)

Leave a Reply