SPORTJABAR.COM -Ribuan penonton larut dalam kemeriahan pertunjukan kolaborasi seni tradisi pada acara Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) bertema “Sadulur Sagalur” di Alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu ( 19/10 / 2019) malam.
Mereka tampak asyik menikmati suguhan seni tradisi yang dikemas menjadi tontonan yang menarik dan dan berkelas.
Delapan penampil yang manggung merupakan talent pilihan NJP dari 38 sanggar atau paguron di wilayah Purwakarta, Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Mereka yang tampil diantaranya adalah Grup Singa Abruk Anu Uing, Sanggar Seni Sinar Wangi, seni tari dari Sanggar Way Talatah, Pusaka Garokgek Etnik Communication, tari ronggeng, tari topeng, Calung NJP, dan lainnya.
Gelaran seni budaya ini berlangsung sejak siang hari. Para pengunjung yang mayoritas milenial disuguhi beragam pilihan tontonan.
Selain terdapat sejumlah panggung untuk menampilkan seni budaya, juga banyak stand yang menyediakan keragaman dan keunikan yang berkaitan dengan seni budaya.
Ada stand yang menyajikan kerajinan sketsa wajah, stand kuliner, hingga stand teknik melinting rokok oleh Coklat Kita.
Selain itu beragam kaulinan lembur Sunda pun hadir di pergelaran tersebut, termasuk mempraktikan tradisi menumbuk padi menggunakan halu dan lisung.
Perwakilan Coklat Kita RSO Bandung, Tries Pondang, menuturkan, tujuan gelaran Budaya Napak Jagat Pasundan ini untuk memperkenalkan kembali kesenian khas tatar Pasundan kepada generasi muda, namun dikemas ala kekinian.
“Sehingga, generasi muda dapat kembali ingat serta melestarikan akan budayanya,” ujar Tries.
Menurut Tries untuk tahun ke-7 gelaran Napak Jagat Pasundan ini lebih banyak menampilkan seniman dan seni budaya lokalnya.
Dengan begitu seniman dan seni budaya lokal ini bisa tampil bersama duta-duta Coklat Kita, seperti Doel Sumbang dan Ega Roboth.
“Kami berharap para seniman lokal bisa lebih terpacu semangatnya dan merasa terapresiasi. Dan kami juga ingin menunjukkan bahwa Coklat Kita tetap konsisten untuk ngamumule budaya lokal,” katanya.
Tries berharap gelaran ini bisa menjadi pendorong bagi pelaku seni budaya di Subang untuk melestarikan budaya daerahnya.
“Kalau bukan kita yang notabene adalah warga masyarakat daerah, siapa lagi yang akan melestarikan dan mengembangkan asset budaya milik kita,” tutur Tries.
Di tempat yang sama, Dedi Gumilar Mintaraga, Perwakilan Coklat Kita DSO Subang, mengatakan bahwa respons Pemkab Subang pada gelaran Napak Jagat Pasundan sangat luar biasa.
“Karena Napak Jagat Pasundan mengusung tema menggali lebih dalam budaya lokal dan ini sejalan dengan Pemkab Subang yang selalu ngamumule budaya,” jelasnya .
Wakil Bupati Kabupaten Subang, Agus Masykur Rosadi yang juga hadir di Napak Jagat Pasundan, tampak sangat mengapresiasi dan turut menikmati pergelarannya hingga penghujung acara.
Agus menilai acara tersebut tepat sebagai ajang promosi kreativitas dan seni wilayah Kabupaten Subang, termasuk makanan dan kuliner.
“Saya berterima kasih atas terselenggaranya acara ini. Sebab, seniman bisa melestarikan dan memperkenalkan kesenian kepada generasi muda,” kata Agus kepada awak media, di penghujung acara.(RESTU /BUDI)