Pemain Merasa Terintimidasi, Pelatih Persib Soroti Kinerja Wasit Fariq Hitaba

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Pelatih Persib Robert Alberts menyoroti kinerja wasit Fariq Hitaba pada duel Persib kontra Persebaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu, 19 Maret 2022.

Robert mengaku cukup terkejut saat mengetahui wasit yang bertugas sama dengan yang memimpin beberapa laga ke belakang, ketika Persib mendapat enam kartu kuning.

“Saya sudah merasa khawatir sejak sebelum laga ini dimulai dan berkata kepada pemain, lalu ketakukan saya menjadi kenyataan. Karena di 45 menit pertama kami sudah mendapat tiga kartu kuning ditambah satu kartu kuning kepada saya,” ujar Robert usai laga.

Ia menilai caranya wasit memimpin pertandingan membuat Victor Igbonefo dan kawan-kawan merasa terintimidasi karena ada delapan pemain Persib yang terancam akumulasi kartu jika mendapat satu kartu kuning lagi.

Menurut Robert ketika tim asuhannya memimpin 1-0 laga berjalan imbang. Persebaya memang mendominasi dengan passing game mereka, namun Persib mengandalkan kecepatan untuk menembus lini belakang mereka dan berhasil mencetak gol.

Juru taktik asal Belanda ini menuturkan pada turun minum sudah meminta pemain untuk berhati-hati kepada wasit, karena tiga pemain sudah mendapatkan kartu kuning.

“Kami punya satu kesempatan sebelum mendapat kartu merah dan seharusnya bisa mengubah skor menjadi unggul dua gol sebelum itu. Tapi setelah kehilangan satu pemain dan bermain dengan sepuluh pemain, terlihat kaki mereka sudah lelah,” jelasnya.

Ia memaklumi kondisi penggawa Persib tidak maksimal sebab jadwal di akhir musim begitu padat dengan tensi luar biasa. Apalagi pencetak gol Persib David da Silva juga baru pulih dari cedera.

” Jadi pemain seperti sudah berat mengangkat kaki mereka sehingga kami kebobolan menjadi 1-1. Setelah itu kami bertahan untuk setidaknya bermain imbang dan bisa tetap berada di peringkat dua,” ungkap Robert.

Ia kecewa peluang Persib untuk mencetak gol melalui David da Silva digagalkan wasit karena dianggap sudah berada dalam posisi offside.Padahal saat itu pemain Persebaya melakukan back pass.

“Sejak kapan saat ada pemain lawan melakukan back pass lalu dianggap sebagai offside. Kami mendapat peluang mencetak gol saat pemain Persebaya melakukan back pass dan sangat jelas, semua bisa melihat itu jelas-jelas back pass. Tapi wasit mengganggap bahwa itu adalah offside,”papar Robert.

Menurut Robert itu kesalahan besar oleh wasit di pertandingan ini, tapi dia hanya berjalan berlalu begitu saja, sedangkan Persib kehilangan poin penting.

“Tapi mungkin jika kami marah, kami akan mendapatkan kartu lagi. Padahal, kami juga punya hak untuk marah jika situasinya seperti itu,”tandasnya.(RESTU)

Leave a Reply