SPORTJABAR.COM-Kota Bandung menjadi destinasi ketiga “Daihatsu Astec Open 2019”.Turnamen bulutangkis kelompok umur ini akan digelar di GOR Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mulai 1 hingga 6 Juli mendatang.
Turnamen kolaborasi Daihatsu dan Alan & Susy Technology (Astec) ini terasa istimewa karena mulai tahun ini naik kelas menjadi turnamen internasional yang masuk kalender Badminton Asia Confederation (BAC)di lima kota,termasuk Bandung.
Tahun ini Daihatsu Astec Open berlangsung di tujuh kota.Lima kota berstatus turnamen internasional dan dua kota merupakan sirkuit nasional B.
Seri pertama digelar digelar di GOR PBSI Medan,Sumatera Utara 12-16 Maret,kemudian di GOR Hevindo Balikpapan,Kalimantan Timur 26-30 Maret.
Setelah di Bandung,seri berikutnya akan berlanjut di Yogyakarta 20-24 Agustus, Makassar 10-14 September, Surabaya 8-12 Oktober dan finalnya di Jakarta pada 4-9 November.
Hendrayadi Lastiyoso selaku Head Marketing Division PT Astra Internasional Tbk menjelaskan tahun 2019 merupakan tahun ke empat penyelenggaraan Daihatsu Astec Open yang pertama kali digelar pada 2016.
“Ini untuk yang kedua kalinya dilaksanakan di Bandung.Penyelenggaraan turnamen ini merupakan bagian dari program sehat bersama Daihatsu,”ujar Hendrayadi,Jumat (28/6/2019) di Bandung.
Memasuki tahun keempat turnamen Daihatsu Astec Open mendapat dukungan dari Frisian Flag sebagai minuman susu resmi.
Ia gembira animo para pebulutangkis muda Indonesia sangat besar terhadap turnamen yang berorientasi pada pembinaan ini.Terbukti dengan membludaknya peserta.
Turnamen Daihatsu Astec Open 2019 dibagi dalam empat kategori berdasarkan kelompok usia yaitu U-11,U-13,U-15,dan U-17.
Selain menggelar pertandingan, turnamen ini juga mengadakan coaching clinic yang langsung melibatkan Alan Budikusuma dan Susy Susanti.
Alan mengaku antusiasme peserta pada seri Bandung ini sangat luar biasa.Tercatat ada sebanyak 1550 peserta yang mendaftarkan diri.
“Namun mengacu pada aturan Badminton World Federation (BWF) hanya 950 yang boleh ikut serta,termasuk 100 peserta dari luar negeri.Sisanya masuk waiting list,”jelas Alan.
Ia mengatakan turnamen ini penting untuk mengasah kemampuan para pemain sejak usia dini.Ikut sertanya peserta luar negeri membuat Daihatsu Astec Open 2019 semakin kompetitif.
Dengan status sebagai turnamen tingkat internasional,para pebulutangkis muda tersebut memiliki peluang untuk meraih poin lebih tinggi yang diakui oleh BWF.
“Dengan orientasi pada pembinaan,turnamen Daihatsu Astec Open merupakan ajang pencarian bibit sebagai kader pebulutangkis Indonesia di masa depan,”ujar Alan.
Ketua panitia pelaksana, Gianto Hartono gembira melihat animo peserta yang terbilang besar.Ia yakin pelaksanaan turnamen Daihatsu Astec Open 2019 akan berjalan sukses.
“Kami mohon bantuan rekan-rekan wartawan untuk mensosialisasikan event ini,” kata Gianto yang juga Sekretaris Umum KONI Jawa Barat.(BUDI)