SPORTJABAR.COM- Kompetisi Liga 3 Jawa Barat bertajuk “Super Jalapa Liga 3 Jawa Barat 2019” yang terselenggara atas kerjasama Asosiasi Provinsi (Asprov)PSSI Jawa Barat dan Super Soccer resmi diluncurkan di Pendopo Papuri,Jalan Soekarno-Hatta,Kota Bandung,Jumat (16/8/2019).
Acara peluncuran sekaligus perkenalan jersey peserta berlangsung meriah menghadirkan sebanyak 21 tim peserta dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat.
Para peserta antusias menyambut gelaran Liga 3 2019,pasalnya meski labelnya sama dengan tahun sebelumnya,kompetisi tahun ini berlangsung dengan kemasan yang sangat berbeda.
Meski levelnya Liga 3,Super Jalapa Liga 3 Jawa Barat berasa Liga 1 karena digelar secara profesional layaknya kompetisi kasta tertinggi.
Ke-21 klub dibagi menjadi 3 grup, setiap grup 7 klub. Babak penyisihan terdiri dari Putaran 1 dan Putaran 2. Klub akan memainkan 6 partai kandang dan 6 partai tandang sehingga total 12 pertandingan. Ini untuk memenuhi regulasi PSSI bahwa klub wajib minimal melakoni 12pertandingan di Liga 3.
Format kompetisi menggunakan sistem kompetisi penuh home and away, termasuk dalam fase sistem gugur di 8 besar dan semifinal. Khusus partai Final akan menggunakan single match.
Kick off Super Jalapa Liga 3 Jawa Barat 2019 akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2019 (19-8-19) di Kabupaten Sumedang .Kompetisi dijadwalkan selesai di bulan Oktober 2019.
Ketua Umum Asprov PSSI Jabar,Tommy Apriantono mengatakan pihaknya sangat serius menggelar kompetisi ini.Peserta diverifikasi dengan ketat terkait kesiapan mereka menjalani kompetisi.
“Tahun 2019 untuk pertama kalinya diberlakukan Club Licensing khas Jawa Barat. Tujuannya untuk seleksi 21 klub peserta Seri 1. Club Licensing terdiri dari 4 aspek,yakni aspek organisasi dan manajemen klub, aspek fasilitas, aspek keuangan, dan aspek supporting,”papar Tommy.
Ia menegaskan Liga 3 Jawa Barat harus berjalan bersih dan menjunjung tinggi azas fair play.Selain itu juga wanti-wanti kepada peserta dan perangkat pertandingan agar menghindari pengaturan skor atau match fixing.
Sebagai bukti keseriusan memberantas match fixing yang disebutnya sebagai kejahatan luar biasa,Asprov PSSI Jabar melibatkan Satgas Anti Mafia Sepakbola untuk mengawasi kompetisi ini.
Terkait pelaksanaan Super Jalapa Liga 3 Jawa Barat,Tommy sangat berterima kasih kepada Super Soccer yang memberikan dukungan penuh sejak 2014.
Dicky Dwi Saptono selaku perwakilan Super Soccer menjelaskan pihaknya memiliki komitmen mendukung persepakbolaan Jawa Barat yang dikenal sebagai salah satu gudangnya pesepakbola potensial di Indonesia.
“Kita berharap melalui kompetisi ini bisa lahir pesepakbola andal asal Jabar yang bisa berprestasi di tingkat nasional,”ujar Dicky.
Super Jalapa Liga 3 Jawa Barat merupakan kompetisi paling gebyar di Tanah Parahyangan yang melibatkan ratusan pemain dari 21 klub.
Menurut Dicky ke 21 tim ini tersebar di semua area di Jabar,mulai dari Tasikmalaya hingga Bogor dan mereka akan berlaga di 13 tempat sejak babak penyisihan sampai final.
Direktur Kompetisi Asprov PSSI Jabar,Laga Sudarmadi menyebutkan persiapan sudah matang,klub peserta dan perangkat pertandingan sudah mengikuti workshop sebagai bekal menjalani kompetisi.
“Kompetisi Liga 3 Jabar siap digelar.Semua regulasi sudah kami paparkan,demi kompetisi yang bersih kami akan bertindak tegas terhadap mereka yang melanggar regulasi,”tandas Laga.(BUDI)