Stadion Kapten I Wayan Dipta Tempat yang Angker Buat Persib

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTJABAR.COM – Persib Bandung dipastikan tidak bisa menggelar laga kandang di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada bulan Oktober ini, karena terkendala izin dari pihak Kepolisian.

Sesuai jadwal, Persib akan bertindak sebagai tuan rumah menghadapi Persebaya pada 18 Oktober mendatang dan el clasico melawan Persija yang dihelat 28 Oktober.

Polda Jabar tampaknya tak mau ambil resiko pasalnya laga tersebut berdekatan dengan acara pelantikan presiden yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019.

“Ada alasan yang membuat Kepolisian tidak memberikan izin . Dengan demikian kita harus menggelar kedua laga tersebut di luar Bandung,” ujar pelatih Persib, Robert Rene Alberts.

Terusir dari Bandung, Persib pun memilih Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali sebagai kandang alternatif, seperti yang dilakukan musim lalu ketika mendapat sanksi dari PSSI tak boleh menggelar pertandingan di Bandung.

Kondisi lapangan yang dinilai bagus serta hubungan baik dengan manajemen Bali United tampaknya menjadi alasan utama untuk kembali berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Masalahnya Stadion kandang Bali United itu bukan tempat yang ramah buat Maung Bandung. Musim lalu Persib gagal meraih kemenangan di sana.

Supardi Nasir dan kolega hanya meraih tiga poin dari lima laga. Empat laga sebagai tuan rumah dan satu laga tandang.

Tiga poin didapat dari  tiga kali hasil imbang saat melawan Bali United (0-0), Perseru (2-2), dan  Barito Putera (3-3). Dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan yaitu di tangan Persebaya (1-4) dan PSMS (0-1).

Meskipun  dirugikan harus menjamu tamunya di luar Bandung , para pemain Persib hanya bisa pasrah menerima kondisi tersebut.

“Waduh, memang izinnya agak susah tapi mau gimana lagi,” kata winger Persib Ghozali Siregar.

Diakuinya  motivasi dan mental pemain sedikitnya akan terpengaruh karena meski menjadi tuan rumah  dukungan bobotoh tak akan sebesar jika tampil di Bandung. Maklum  terhalang jarak yang jauh.

“Atmosfernya pasti berbeda, apalagi kalau di Balinya lama, pemain bisa jenuh dan  ke psikis dampaknya,” ungkap Gozo. (RESTU)

Leave a Reply