SPORTSJABAR-SDN 073 Pajagalan (KU-12) dan SDN 075 Jatayu (KU-10) sukses jadi kampiun MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025 secara back to back alias dua kali beruntun, usai mengalahkan lawan-lawanya dalam partai final di Lapangan Pusenif PPI Bandung pada Minggu (1/6/2025).
Dalam laga final Kelompok Umur (KU 12), SDN 073 Pajagalan B berhasil mempertahankan gelar juara usai menang lewat babak adu penalti atas SDN 203 Kacapiring. Sementara di KU 10, SDN 075 Jatayu juga mampu kembali memboyong trofi juara setelah mengalahkan tim SDN 035 Soka.
Duel final KU 12 yang mempertemukan tim SDN 073 Pajagalan B dan SDN 203 Kacapiring berlangsung sengit. Sepanjang babak pertama,kedua tim silih berganti menekan pertahanan lawan.
Jual beli serangan pun tak terelakan meski sejumlah peluang cetak gol yang tercipta belum mampu tereksekusi sempurna. Skor tanpa gol pun bertahan sampai wasit Kirana Dwi Safira meniup peluit panjang tanda babak kedua usai.Sehingga penentuan pemenang dituntaskan melalui adu penalti.
Tiga eksekutor penalti SDN 073 Pajagalan B: Amanda Fitriani, Tazqia Nazifa Mumtaza dan Zaskia Aurelia Azahra menjalankan tugasnya dengan baik . Sementara SDN 203 Kacapiring hanya tendangan Fahma Al Fathu Nisa dan Kazumi Zalfa yang membobol gawang lawan.
“Pertandingan finalnya seru dan menegangkan karena kita sudah tahu kekuatan permainan teman kita sendiri jadi tidak bisa menyerang gitu aja. Aku selalu memberikan support ke teman-teman, terimakasih sudah berani berjuang dan juara lagi,” ucap Amanda yang juga meraih gelar Best Player KU 12.
Kemenangan ini memiliki arti tersendiri bagi tim asuhan Raden Al Ghani Gagah Purnama. Menurutnya kualitas peserta MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025 meningkat sehingga dibutuhkan motivasi kuat untuk mempertahankan gelar juara.
“Motivasi tim bagus, di luar strategi, mereka mau berjuang dari menit awal sampai akhir. Kualitas peserta dari kota Bandung sangat sulit ditebak. Ada yang diunggulkan tapi gugur di babak grup atau 16 besar. Coach Timo pernah bilang day by day jadi makin hari para pemain melakukan yang terbaik,” bilang Al Ghani.

Sementara laga final KU 10 yang mempertemukan SDN 075 Jatayu kontra SDN 035 Soka berjalan cukup alot. Kickoff babak pertama, kedua tim langsung saling memberikan tekanan di lini pertahanan.
Jual beli serangan pun terjadi hingga wasit Annisa Nurmalasari menemukan pelanggaran handsball di area kotak penalti SDN 035 Soka.Papan skor pun berubah 1-0 mana kala kesempatan bagus tendangan penalti itu mampu dieksekusi sempurna oleh Arsifa Kayla Putri dimenit ke-9.
Penggawa SDN 075 Jatayu pun mempertebal keunggulan lewat kerja sama apik yang menghasilkan poin kedua dari tendangan Hafza Zahratussalamah di penghujung babak pertama.
Memasuki lima belas menit kedua, tim asuhan Irpan Nur Alanurin Anwar itu makin agresif dalam membangun serangan. Sayangnya, tidak ada gol tambahan di babak kedua. Arsifa dkk pun memastikan diri sebagai juara bertahan.
“Kunci permainan tim kami adalah tim bermain senang di lapangan, disiplin dalam latihan, ada tanggung jawab dan kerja sama yang baik. Ini melebihi ekspektasi karena lawan-lawan cukup berkualitas dan kita bisa juara lagi,” ucap Coach Irpan.
Bidik Regenerasi Pesepak Bola Putri Usia Lebih Dini
Antusiasme para putri Bandung untuk mengikuti turnamen sepak bola putri yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini menunjukkan tren positif.
Terbukti, tak kurang dari 1.711 siswi dari 71 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari Bandung dan sekitarnya berpartisipasi dalam MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025.
Jumlah peserta semakin tumbuh dari seri ke seri. Pada penyelenggaraan seri pertama di bulan Juni 2024, dikuti sebanyak 536 siswi dari 22 SD dan MI. Kemudian jumlah tersebut melonjak tiga kali lipat hingga 1.564 siswi dari 68 SD dan MI.

Hal ini disyukuri oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang hadir memberikan dukungan bagi para peserta dari tribun penonton saat jalannya laga final.
Dari pertandingan yang tersaji selama gelaran MilkLife Soccer Challenge berlangsung, Farhan berharap para putri Bandung dapat menunjukkan potensi mereka untuk mengisi posisi sebagai pemain inti timnas putri Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Farhan mengaku sangat menikmati pertandingannya karena para putri tidak hanya mengejar dan menendang bola tapi mereka sudah bisa berpikir untuk menggunakan teknik dan menggunakan strategi. Tapi yang paling penting, terlepas dari menang atau kalah mereka telah menunjukkan motivasi dan sportivitas.
‘Kalau usia sekarang usia mereka 10 dan 12 tahun lalu terus belajar, maka kita proyeksikan 15 tahun lagi mereka sudah sangat matang. Insya Allah sudah bisa jadi tim inti nasional,” kata Farhan.
Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan para siswi memerlukan dorongan dan dukungan untuk menumbuhkan bakat dalam bermain sepak bola. Terlebih dukungan orang tua serta sekolah menjadi salah satu kunci perkembangan talenta para putri agar berani melangkah menapaki dunia sepak bola.
“Kemenangan para juara hari ini merupakan hal yang sangat positif. Ini bukan masalah juara tetapi soal berkembang dan kesenangan bermain bola. Jadi diharapkan orang tua dan sekolah jangan memberikan tekanan atau beban. Ini adalah masa kecil mereka dan kalau mereka memilih sepak bola harus senang dulu, jadi mereka rajin berlatih. Bila rajin berlatih mereka akan berkembang,” kata Coach Timo yang memegang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.
Timo menambahkan dibutuhkan konsistensi dalam pembinaan sepak bola putri yang dimulai dari usia lebih dini. Untuk itu, tidak hanya mempertandingkan 7×7 di KU 10 dan KU 12, kini MilkLife Soccer Challenge juga menggelar Festival SenengSoccer yang menyasar KU 8 untuk menumbuhkan minat para putri. Festival ini juga bertujuan untuk menciptakan regenerasi bagi jenjang usia di atasnya khususnya KU-10.
“Kami berkomitmen untuk terus memupuk, menjaga dan merawat ekosistem sepak bola putri, sehingga kami memberikan wadah berupa Festival SenengSoccer yang bertujuan untuk menumbuhkan kesenangan bagi para putri khususnya di usia enam hingga delapan tahun (KU 8). Ini merupakan upaya kami untuk menjaga mata rantai regenerasi pesepak bola putri untuk jenjang selanjutnya di KU10 hingga KU 16,” Coach Timo menjelaskan.
Berikut daftar pemenang MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025:
Kategori Usia 10
Juara : SDN 075 Jatayu
Runner-up : SDN 035 Soka
Semifinalis : SDN 168 Cipadung dan SDN 091 Cibeureum Kota Bandung
Top Scorer : Naquita Syahmina Guntara – SD Pelita (15 gol)
Best Player : Arsifa Kayla Putri – SDN 075 Jatayu
Best Goalkeeper : Aretha Hayfa Faranisa – SDN 035 Soka
Fairplay Team : SDN 091 Cibeureum Kota Bandung
Kategori Usia 12
Juara : SDN 073 Pajagalan B
Runner-up : SDN 203 Kacapiring
Semifinalis : SDN 026 Bojongloa dan SDN 154 Citepus Bandung
Top Scorer : Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan – SDN 203 Kacapiring (19 gol)
Best Player : Amanda Fitriani – SDN 073 Pajagalan B
Best Goalkeeper : Fahma Al Fathu Nisa – SDN 203 Kacapiring
Fairplay Team : SDN 036 Ujung Berung
(*/BUDI)