Dusun Bambu Trail Run 2025: Sukses Digelar di Kaki Gunung Burangrang, Sedot Minat Peserta Mancanegara

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Gelaran lomba lari lintas alam bertajuk Dusun Bambu Trail Run 2025, Minggu (1/6/2025) memang bukan lomba lari biasa.Perpaduan antara tantangan fisik dan panorama alam khas kawasan pegunungan berhasil menyedot animo pencinta lari tanah air maupun manca negara untuk menjajal rute menantang di kaki gunung Burangrang, Kabupaten Bandung Barat.

Sebanyak 780 pelari resmi tercatat sebagai peserta yang ikut ambil bagian dalam berbagai kategori lomba. Kehadiran peserta dari India dan Kazakhstan menjadi bukti bahwa event yang baru pertama digelar ini punya daya tarik.

Dengan panjang lintasan mencapai 10 kilometer, peserta disuguhi tanjakan curam, jalur licin, hingga turunan ekstrem yang menguji kelincahan dan mental.Sedangkan untuk kategori keluarga jaraknya hanya 2 kilometer.

General Manager Dusun Bambu, Ari Hermanto menegaskan gelaran ini bukan sekadar lomba lari biasa.

“Minat masyarakat terhadap olahraga outdoor terus meningkat. Trail run kami rancang untuk memberi pengalaman baru, bukan hanya menantang stamina, tapi juga mengajak peserta menyatu dengan alam,” ujarnya saat ditemui di sela acara, Minggu (1/6/2025).

Berbeda dengan lomba lari jalanan yang cenderung monoton, rute Dusun Bambu Trail Run 2025 dirancang menembus kawasan alami nan eksotis. Para pelari harus menaklukkan medan yang berliku dan penuh kejutan dari hutan pinus, kebun teh, hingga jalur sungai dan air terjun Curug Layung.

Menurut Ketua Panitia, Billy Berliansyah, peserta dibagi dalam lima kategori, Open Male, Open Female, Master Male, Master Female, dan Family. Untuk kategori keluarga, jarak tempuh disesuaikan hanya dua kilometer, namun tetap menawarkan suasana alam yang menyegarkan.

“Melihat antusiasme peserta dan keberhasilan acara, kami serius mempertimbangkan Dusun Bambu Trail Run sebagai agenda tahunan. Bahkan sudah ada wacana untuk menjajaki sertifikasi resmi dari International Trail Running Association (ITRA),” ujar Billy.

Dari sisi kompetisi, sejumlah nama mencuri perhatian publik. Nurdin Lahaya keluar sebagai juara di kategori Open Male dengan waktu 43 menit 15 detik. Sementara Melda Cantika mendominasi kategori Open Female dengan catatan 58 menit 17 detik. Di kategori Master, Rully Sutiwan dan Sinta Wanti berhasil menorehkan waktu terbaik.

Para juara utama masing-masing membawa pulang hadiah tunai sebesar Rp3 juta, sementara total hadiah yang digelontorkan panitia mencapai Rp32 juta. Sebagai pelengkap kemeriahan, kejutan datang di sesi pengundian grand prize, ketika nama Rona Gunawan, peserta dari Cikole, terpilih sebagai pemenang hadiah sepeda motor.

Satu hal menarik dari penyelenggaraan tahun 2025 adalah hadirnya delapan peserta asing dari India dan Kazakhstan. Mereka sempat luput dari sistem pendaftaran karena menggunakan visa tinggal terbatas (KITAS), namun berhasil diverifikasi oleh panitia. Hal ini menunjukkan potensi internasional event ini ke depan, sekaligus jadi masukan untuk perbaikan sistem teknis dan pendaftaran.

Meskipun ada sejumlah peserta yang sempat tersasar rute, jalannya acara secara keseluruhan berlangsung aman dan lancar.

“Kami mencatat semua masukan. Ini bagian dari proses belajar menuju penyelenggaraan yang lebih sempurna di masa mendatang,” tambah Ari Hermanto.

Daya tarik Dusun Bambu tak hanya berhenti pada trail run. Kawasan wisata yang berada di Kecamatan Cisarua ini dinilai punya potensi besar sebagai pusat kegiatan sport tourism di Jawa Barat.

Dengan lanskap alam yang variatif dan infrastruktur wisata yang sudah mapan, tak menutup kemungkinan ajang trail run ini diperluas cakupannya hingga mencakup sebagian wilayah Gunung Burangrang.

“Kami terbuka untuk menggagas rute baru yang lebih menantang tahun depan. Bukan tidak mungkin jarak tempuh akan ditambah dan melibatkan komunitas internasional,” ujar Ari.

Jika tren ini terus tumbuh, Dusun Bambu Trail Run bukan hanya akan menjadi agenda tahunan daerah, tetapi juga bisa menjelma sebagai lomba lari lintas alam paling bergengsi di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.(*/BUDI)

Leave a Reply