Posted by SPORTSJABAR – Tim bola voli putri dari Kabupaten Bandung Rajawali O2C kembali menelan kekalahan dari kandidat juara Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia tiga set langsung 0-3 (14-25-, 17-25, 16-25) pada babak Final Four Livoli Divisi Utama 2025 di GOR Ki Mageti, Magetan, Kamis (16/10/2025).Meski kalah performa pemain belia O2C mencuri perhatian volamania tanh air.
Pelatih Rajawali O2C Octavian mengatakan bahwa timnya yang bermaterikan pemain muda lebih menatap babak kali ini sebagai proses berharga untuk bisa mendapatkan jam terbang.
Ia menyadari kekuatan timnya berkurang drastis karena enam pemainnya sedang menjalani Pemusatan latihan nasional (Pelatnas)
“Kami akui Petrokimia bermain sangat solid dan sulit ditembus. Kami datang ke Final Four ini dengan skuad yang didominasi pemain junior, dan ini adalah pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka,” jelas Octavian, dikutip dari ANTARA.
Ia pun menjelaskan, target kami memang bukan Grand Final tahun ini, melainkan memberikan pengalaman terbaik di level tertinggi kepada pemain-pemain muda ini.
“Semangat juang anak-anak patut diapresiasi, mereka berhasil menunjukkan fight meski melawan tim sekelas Petrokimia,” ucap Octavian.
Kemenangan meyakinkan yang diraih ini Petrokimia sekaligus menegaskan status Petrokimia sebagai kandidat terkuat juara setelah menyapu bersih kemenangan di babak final four .
Selain itu, Medi Yoku dan kawan-kawan juga memastikan langkah ke grand final. Sementara itu, Rajawali O2C yang diperkuat mayoritas pemain muda harus puas menutup turnamen ini sebagai ajang pembelajaran berharga setelah gagal ke final.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa menang 3-0 meskipun dengan pemain pelapis di beberapa rotasi. Kunci utama adalah kedisiplinan dan mental bertanding mereka yang bagus,” ujar pelatih Petrokimia Ayub Subekti.
Menurutnya kemenangan di laga kali ini menjadi modal penting untuk anak asuhnya menatap laga final.
“Karena lawan di babak penentuan nanti jelas akan memberikan perlawanan maksimal,” ungkap Ayub yang ingin timnya terus menunjukkan konsistensi hingga akhir.(*/ANTARA)
Foto:ANTARA/HO-PBVSI