SPORTJABAR.COM-Band asal Bandung,Juicy Luicy harus mempertanggungjawabkan karya yang telah mereka rilis dalam DCDC:Pengadilan Musik di Kantin Nasion The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Jumat (22/2/2019).
Melalui persidangan yang berlangsung penuh drama, Juicy Luicy akhirnya berhasil lolos dari jeratan dakwaan dua jaksa penuntut, Budi Dalton dan Pidi Baiq.
Awalnya Man Jasad sebagai hakim sempat menjatuhkan vonis tidak lolos,dengan alasan delik jaksa lebih masuk akal daripada pembela. Selain itu, sebagai anak band mereka masih malu-malu dan pembela tidak mampu membela.
Namun, hakim dan jaksa bersedia mengkaji ulang keputusan mereka dengan memberikan tes bagi personel Juicy Luicy untuk bernyanyi sambil bermain bola.
Sang vokalis,Julian berhasil menjalani tes tersebut dengan mulus.Hakim Man Jasad akhirnya memutuskan Juicy Luicy bebas, dengan syarat harus segera merilis single atau album baru ke khalayak.
Dalam persidangan itu sebagai terdakwa, Juicy Luicy didampingi dua pembela yaitu Yoga PHB dan Ruly Cikapundung. Jalannya persidangan diatur oleh Eddi Brokoli selaku panitera.
Sekitar dua jam lamanya, band yang digawangi Denis (gitar), Julian (vokal), Zamzam (saksofon), Bina (saksofon, flute), dan Dwi (drum) itu harus menghadapi serangkaian tuntutan.
Jaksa Budi Dalton berupaya mengorek cerita awal terbentuknya Juicy Luicy. Pertanyaan ini dijawab Julian. Mantan pemain Persib U-23 ini mengungkapkan dirinya dan Denis adalah adik kakak.
” Di rumah, Denis suka main gitar dan saya nyanyi. Selanjutnya kita mendapat ide untuk membuat band,”ujar Julian.
Mereka kemudian berkolaborasi dan mengajak sejumlah temannya.Maka pada 2012 lahirlah Juicy Luicy yang rajin tampil di kafe dan acara pernikahan.Mereka pun mulai menciptakan karya sendiri.
Lagu “Kini Nanti dan Selamanya”, “Mulai Berjalan” dan “Bebaskan” berhasil mereka rekam dengan format akustik dan dijadikan single promosi mereka. Dengan bermodalkan tiga lagu tersebut, mereka lebih berani untuk mempromosikan band mereka dengan cara independen.
Chrisye dan Sheila On 7
Musik yang mereka mainkan semakin variatif dan eksploratif, di mana selain pop, hadir juga sentuhan warna musik soul, funk, groove, R&B, hingga jazz, yang selanjutnya mereka menamai warna musik mereka dengan sebutan Motown.
Album perdana Juicy Luicy berjudul Dansa Malam berhasil dirilis di tahun 2013, dengan lagu ”Terjebak Persahabatan” dan “Sabtu Malam Sendiri” yang menjadi jagoannya.
Dalam perjalanannya, Juicy Luicy juga mengalami perubahan personil. Sebut saja Bisma, yang awalnya bermain djimbe akhirnya memutuskan untuk hengkang.
Namun, hal tersebut tidak membuat mereka patah semangat. Nyatanya, mereka tetap berkarya.Nama Juicy Luicy semakin berkibar pasca resmi bergabung dengan E-Motion Entertainment.
Lagu “Aku Cinta Dia yang Cinta Pacarnya” (2015), “Terlalu Tinggi” (2016) dan “Tanpa Tergesa” (2018) menjadi andalan Juicy Luicy untuk turut mewarnai kancah musik Indonesia.
Jaksa Pidi Baiq penasaran dengan nama Juicy Luicy. Menurut Pidi, band Juicy Luicy terdiri atas personel pria, tapi mengapa nama mereka terkesan seperti nama perempuan.
Julian menjawab, nama Luicy terinspirasi dari karakter yang dimainkan Drew Barrymore untuk film romantis 50 First Dates.
Cecaran pertanyaan datang lagi dari Budi, dia mengatakan, kenapa Juicy Luicy memilih untuk memainkan musik pop.
“Dulu kita selalu mendengarkan musik pop seperti dari Chrisye dan Sheila on 7. Kita juga pernah mencoba genre musik lain seperti Motown, tapi malah tidak dapat rasanya,”jelas Julian.
Pidi mempertanyakan alasan kenapa Juicy Luicy yang awalnya berada di jalur indie memutuskan untuk bergabung dengan mayor label. Pasalnya,menurut Pidi biasanya label mengatur kreativitas musisi.
Kali ini gillran Denis yang menjawab.Ia mengatakan pihak label sudah menawarkan sejak album pertama dirilis, tapi baru sekarang bergabung.
“Untuk proses kreativitas karya, kami baca kontraknya, label enggak ada mengatur karya. Jadi sekarang kami tinggal bermusik, label yang mengurus hal lain di luar musik,” ujar Denis.
Inspirasi Band Lain
Tim pembela,Yoga dan Ruly menilai Juicy Luicy merupakan band yang patut menjadi inspirasi bagi band lain yang sedang merintis karir di industri musik tanah air.
“Mereka awalnya band indie yang berjuang sendiri sampai akhirnya mendapat pengakuan khalayak dan kini digandeng label.Mereka pantas menjadi inspirasi,”tegas Ruly.
Di Pengadilan Musik, Juicy Luicy memperkenalkan video klip terbaru yang berjudul Jangan Tergesa. Julian dkk.juga tampil menyajikan dua lagu dalam format akustik. Puluhan penonton yang hadir menyambut Terlalu Tinggi dan Jangan Tergesa dengan koor massal bersama Juicy Luicy.
Pengadilan Musik adalah salah satu program dari DjarumCoklat Dot Com (DCDC) yang secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi dari band-band tanah air yang aktif dalam membuat karya.
Lewat program yang digelar bekerjasama dengan ATAP Promotions ini, mereka akan menyandang predikat sebagai terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut. Jika mereka berhasil berbicara atas nama karya, terdakwa akan bebas dari tuntutan dan materi mereka akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.
Julian mengaku sempat merasa grogi ketika harus duduk di kursi terdakwa Pengadilan Musik,apalagi menghadapi pertanyaan kedua jaksa yang sangat tajam.
“Tapi hanya di awal saja,selanjutnya kita bisa lebih tenang.Anggap saja latihan mental.Kita juga tidak asing dengan suasana di sini,karena sebelumnya pernah nonton Pengadilan Musik,”tuturnya.
Gio Atap,selaku perwakilan ATAP Promotions mengakui kehadiran Juicy Luicy pada Pengadilan Musik edisi ke 30 ini sebagai perwakilan generasi milenial dengan lagu-lagunya yang easy listening.
“Lagu-lagu mereka banyak disuka ,bahkan direspon luar biasa di Youtube sampai 5 juta viewer.Perjalanan karir mereka yang berawal dari jalur indie sampai akhirnya digandeng label sangat menarik untuk dikorek untuk memberi motivasi musisi yang lagi membuat karya,”papar Gio.(BUDI)