SPORTSJABAR– Kompetisi Liga boleh berhenti,tapi kegiatan sepakbola yang dikenal dengan sebutan tarkam di berbagai daerah tetap berjalan.
Meskipun namanya tarkam,tetapi banyak pemain liga yang ikut bermain termasuk sejumlah pemain asing.
Bayarannya lumayan menggiurkan apalagi untuk kelas pemain Liga.Tak heran kalau mereka berani ambil resiko ikut tarkam.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19, dimana kompetisi dihentikan sejak Maret 2020,sehingga penghasilan mereka anjlok karena klubnya tak ada pemasukan.
PSSI tidak tutup mata dengan fakta yang ada.Namun Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa melarang para pemain Liga 1 dan Liga 2 Indonesia mengikuti turnamen antarkampung (tarkam) di tengah vakumnya kompetisi.
“Kami hanya dapat mengimbau. Mereka, kan, memang butuh pekerjaan, butuh makan,” ujar Iriawan di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Menurut Iriawan, satu-satunya yang bisa menghindarkan pemain dari pertandingan tarkam adalah keberadaan kompetisi.
Sayangnya, Liga 1 dan 2 Indonesia belum juga dapat digelar sejak berhenti pada Maret 2020 karena tidak adanya izin dari Polri.
Selain tarkam, kata Iriawan, dia juga mengetahui ada pemain profesional yang sampai harus menjadi tukang ojek daring dan berjualan demi menyambung hidup.
“Oleh karena itu, kami terus berusaha agar liga bisa bergulir lagi. Mudah-mudahan Polri bisa memberikan izinnya,” kata purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal Polisi itu.(*/ANTARA)