Ashwath Kaushik,Bocah Ajaib Penakluk Grandmaster Catur

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Ashwath Kaushik,bocah berusia delapan tahun dari Singapura, mencatat sejarah menjadi pemain termuda yang mengalahkan seorang grandmaster dalam permainan catur klasik.Rekor luar biasa itu diraih Ashwath dalam usia 8 tahun, 6 bulan, 11 hari.

Kemenangan bersejarah itu dicetak atas GM Jacek Stopa yang berusia 37 tahun dari Polandia di babak keempat kejuaraan 22nd Burgdorfer Stadthaus Open di Swiss, Minggu, 18 Februari 2024.

Aswath memecahkan rekor pecatur termuda yang menggulingkan grandmaster yang baru baru terjadi sebulan sebelumnya atas nama Leonid Ivanovic dari Serbia.Ashwath menghancurkan rekor tersebut dalam usia lima bulan lebih muda.

Baca juga:Tampil Cemerlang, Pecatur Jabar Dominasi Kualifikasi PON xxi 2024 di Bandung

“Saya merasa sangat bersemangat dan luar biasa, dan saya bangga dengan permainan saya serta bagaimana saya bermain, terutama karena saya sempat kalah pada satu titik, tetapi berhasil bangkit dari situ,” ungkap Aswath kepada Chess.com

Kini, ia menjadi bagian dari talenta muda bergengsi yang telah mengalahkan grandmaster sebelum usia 10 tahun. Di antara mereka adalah GM Nodirbek Abdusattorov, seorang superstar catur yang saat ini menempati peringkat ke-15 di dunia, yang berhasil mencetak kemenangan pertamanya saat berusia 9 tahun 7 bulan.

Salah satu pemain lain dalam daftar tersebut adalah grandmaster termuda di dunia, GM Abhimanyu Mishra yang mengalahkan GM James Tarjan saat berusia 9 tahun 10 bulan.

Ashwath, unggulan ke-59 dari 127 peserta, menyelesaikan turnamen di peringkat ke-12 setelah kalah dalam pertandingan terakhirnya melawan IM Harry Grieve. Dengan rating performa yang mengesankan sebesar 2270, dia akan mendapatkan tambahan 84 poin rating, menurut Chess-Results. Turnamen ini dimenangkan oleh GM Vitaly Kunin.

Ashwath yang lahir di India, telah tinggal di Singapura bersama keluarganya selama enam tahun. Dia telah membuat namanya dikenal dengan meraih tiga medali emas di kategori U-8 Eastern Asian Youth Championship pada tahun 2022, ketika usianya baru enam tahun.

Pada tahun yang sama, ia aktif bermain di berbagai benua karena minimnya turnamen internasional di Singapura. Salah satu pencapaiannya yang menonjol adalah menjadi Juara Dunia Rapid U-8 pada tahun 2022, meski usianya dua tahun di bawah batas usia yang ditentukan.

Di sinilah ayahnya menyadari bakatnya yang luar biasa. “Sebelumnya kami belum tahu bagaimana performanya di tingkat global,” kata Kaushik Sriram kepada Chess.com.

Dia mengatakan dirinya maupun istrinya tidak bermain catur. Sang anak mulai mempelajari aturan catur pada usia empat tahun, berkat ChessKid. “Dia belajar sendiri, bermain dengan kakek neneknya,” ucapnya.

Dia telah mengikuti perkembangan putranya dengan antusiasme, tetapi juga sedikit terkejut. Setiap hari membawa penemuan baru, dan terkadang merasa bingung dalam mencari jalur yang tepat untuknya.

Kini Ashwath menghabiskan hingga tujuh jam sehari bermain catur dan menyelesaikan ribuan teka-teki di program catur lamanya. Ini membantu karena dia memiliki apa yang digambarkan ayahnya sebagai ingatan fotografi.

Baca juga:Super Chess Community Cup 2022 Diburu Para Pecatur

“Dia menyelesaikan teka-teki yang panjang dan kompleks secara visual. Baru-baru ini, dia menyelesaikan seluruh seri buku GM Jacob Aagaard tanpa menggunakan papan catur,” papar sang ayah.

Sekarang, Ashwath berlatih dengan beberapa pelatih yang kuat. Salah satunya adalah GM Kevin Goh Wei Ming, CEO Federasi Catur Singapura, yang memberikan kesaksian tentang kemampuan taktis luar biasa dari Ashwath. Dia mengungkapkan bahwa Ashwath saat ini adalah anggota dari tim Under-14 mereka, yang dilatih oleh GM Thomas Luther dan Andrey Kvon.

“Dia sangat tajam secara taktis, terutama karena banyak latihan, dan kami berusaha membangun pemahamannya secara strategis,” kata Goh.

Ashwath adalah bagian dari generasi ajaib yang tampaknya mengubah norma-norma permainan dengan hasil luar biasa yang sebelumnya hampir tidak pernah terjadi lima hingga 10 tahun lalu. Sebagian besar anak-anak pada usia delapan tahun hanya mengenal aturan catur, tetapi sekarang mereka tampaknya mampu bersaing dengan pemain-pemain bergelar kuat.(*/chess.com)

Foto:CHESS.COM

Leave a Reply