SPORTSJABAR-Ludicia band metal asal Bali yang mengharumkan nama Indonesia di Wacken Open Air (W:O:A) Metal Battle 2022 Jerman diseret ke persidangan pada DCDC Pengadilan Musik di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung, Kamis 22 September 2022.
Empat personel Ludicia, Christian (vokal), Gung Sincan (gitar), Faisal (gitar) dan Nyoman Monot (drums), dijadikan terdakwa karena kiprah mereka di belantika musik tanah air.
Mereka diminta mempertanggung jawabkan album bertajuk Avontur yang dirilis 1 Mei 2022 dan single berjudul Intiha yang dirilis jelang keberangkatan mereka ke Jerman.
Persidangan dipimpin oleh seorang Hakim yakni Man (Jasad). Sebagai terdakwa, mereka diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela ditempati oleh Yoga (PHB) dan Andre Vinsens (Jeruji) dan jalannya persidangan diatur oleh Soni Bebek sebagai Panitera.
Di awal persidangan Budi Dalton langsung bertanya tentang latar belakang personel band cadas yang terbentuk pada akhir 2019.
Christian menjelaskan dirinya pernah bergabung dengan band cadas bahkan sempat tampil di Hellprint, Sincan pernah main bersama band pop, dan Faisal berada di jalur classic rock.
Pidi Baiq berupaya mengorek keterangan, mengapa mereka bisa berangkat ke Jerman dan manggung di W:O:A Metal Battle 2022.
“Mengapa bisa ikut W:O:A Metal Battle, apakah punya orang dalam ?,” tanya Pidi.
Menurut Christian, Ludicia bisa tampil di ajang kompetisi band metal paling akbar di dunia tersebut mewakili Indonesia setelah menjadi juara W:O:A Metal Battle Indonesia 2022.
“Tiket ke Jerman tidak kami dapatkan dengan mudah.Pada W:O:A Metal Battle Indonesia 2022 kami harus bersaing dengan 387 peserta dari seluruh Indonesia,” ungkap Christian.
Ia mengakui sempat tidak terlalu berharap banyak, namun rasa percaya diri pun muncul setelah dinyatakan berhasil masuk 50 besar.
Kabar terpilihnya Ludicia sebagai Finalis W:O:A Metal Battle Indonesia 2022 mereka dapat ditengah mini tour perilisan album debut yang bertajuk Avontur.
Dalam penampilannya Ludicia selalu membawa budaya Bali,pada kostum maupun musik.
“Ludicia keren, mereka memainkan musik metal dengan sentuhan budaya Bali yang cukup kental. Ini menjadi ciri khas Ludicia,”tutur Yoga PHB, selaku pembela.
Budi mempertanyakan budaya apa yang disuguhkan Ludicia ketika tampil di Wacken.
” Kami bawa barong dan gamelan Bali. Kami bersyukur mendapat dukungan dari gubernur serta beberapa budayawan Bali,” ujar Christian.
Pidi ingin tahu apa alasan Ludicia merilis single bertajuk Intiha sebelum berangkat ke Jerman.
Christian mengakui memanfaatkan momen W:O:A Metal Battle untuk mengerek single terbaru Ludicia supaya cepat dikenal.
“Mumpung kami dapat exposure besar setelah menjuarai W:O:A Metal Battle Indonesia 2022,” jelasnya.
Agus Danny Hartono selaku perwakilan DCDC mengatakan Pengadilan Musik kali ini
menghadirkan Ludicia karena band cadas asal Bali ini punya karya baru single
berjudul Intiha.Selain itu mereka juga telah mengharumkan nama Indonesia di pentas
Wacken Open Air (W:O:A) Metal Battle 2022 di Wacken, Jerman.
Ludicia adalah band pemenang W:O:A Metal Battle Indonesia 2022. Mereka
diberangkatkan mewakili Indonesia ke Jerman pada W:O:A Metal Battle 2022 di
Wacken.
“Kebetulan mereka menempati posisi 6 dari 42 negara. Secara prestasi luar biasa
karena bisa masuk 10 besar dunia,” ujar Agus Danny.
Menurut Agus Danny total peserta W:O:A sebanyak 42 negara. Setiap hari terdapat
21 band yang tampil. Ludicia menempati band ke 8 yang naik panggung di hari
kedua. Adapun jurinya melibatkan 42 negara.
Ia menambahkan ada juri dari beberapa negara yang memberikan poin sempurna
untuk Ludicia ,seperti Perancis, Swedia sama Ceko.Poin sempurna sebanyak 5. Dari
Asia seperti Cina dan Jepang juga memberi poin tapi tidak maksimal.
Dengan poin tersebut Ludicia sukses menempati urutan 6.
Penampilan Ludicia di Wacken sangat kental dengan nuansa Bali. Hal ini yang
menjadi daya tarik bagi juri maupun penonton yang hadir di pentas musik metal
paling bergengsi di dunia tersebut.
“Secara perform, 2017 kita mulai dengan mengirimkan Beside ke sana. Dari 2017
sampai 20022 kita belajar banyak ,kenapa juaranya dari Cina atau Meksiko.Ternyata
mereka memasukan unsur budaya lokal,” jelasnya.
Kreativitas memasukan unsur budaya lokal, dalam hal ini Bali, digunakan oleh Ludicia
sejak W:O:A Metal Battle Indonesia. Pakem ini dibawa ke Jerman, dan hasilnya luar
biasa.
Setelah tampil di Wacken keberadaan Ludicia mulai diperhitungkan. Permintaan
untuk manggung datang dari beberapa negara di Eropa.
” Kita punya projek dengan Ludicia untuk main di Eropa ,karena banyak permintaan
terutama dari Perancis, Swedia serta Ceko,” terang Agus Danny.
Ludicia diseret ke DCDC Pengadilan Musik untuk mempertanggung jawabkan karya
baru berupa single berjudul Intiha. Potongan klip Intiha ditampilkan di Pengadilan Musik.
“Pengadilan musik adalah sebuah pengadilan untuk mendakwa atau memperlihatkan
karya baru. Jadi tidak serta merta karena line upnya bagus. Kalau tidak ada karyanya
tidak bisa masuk pengadilan musik” papar Agus Danny.
Ia memberi bocoran bulan depan ada PAS Band, band legendaris dari Jawa Barat.
Rencananya Yuki dan kawan-kawan akan menjadi line up Pengadilan Musik edisi
Oktober 2022.
Personel Ludicia mengaku senang bisa menjadi terdakwa di DCDC Pengadilan Musik
yang dinilainya luar biasa.
“Pengadilan musik luar biasa, pertanyannya out of the box banget. Ini lebih
menegangkan daripada manggung,” ujar sang vokalis Christian.
Menurut dia dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan jaksa penuntut, DCDC
Pengadilan musik keren banget.
“Kami sangat bisa hadir di sini, karena sudah banyak banget musisi hebat
Indonesia yang pernah duduk di kursi terdakwa Pengadilan Musik. Kita sangat senang
dan bangga bisa duduk di sana,”tuturnya.
Ludicia yang beraksi dengan nuansa Bali di atas panggung mendapat banyak pengalaman berharga dari keterlibatan mereka sebagai wakil Indonesia di pentas W:O:A Metal Battle 2022 di Wacken,Jerman.
“Respon penonton di sana bagus,mereka juga lebih exited karena setengah dari
mereka sudah pernah ke Bali,dan mungkin mereka sudah hafal tarian dan gamelan
Ball. Jadi begitu kita keluarkan intro mereka sudah langsung teriak.Jadi sangat luar
biasa di sana,” ungkap Christian.
Mereka juga mendapat bekal lebih banyak dari segi musik dan proses pengerjaan single dan album, karena disana bertemu beberapa musisi dan promotor.
“Kita sempat menanyakan bagaimana dalam hal produksi.Mungkin akan coba kami terapkan sebisa mungkin, karena dari segi equipment kita beda,”papar Christian.
Untuk ke depan kedepannya Christian masih memikirkan terkait sentuhan nuansa Bali yang mereka usung di panggung.
Ia mengaku kemungkinan akan konsultasi dengan beberapa teman yang biasa di
dunia mode. Jadi mereka akan berkolaborasi bisa dandan metal ditambah unsur Bali .
“Kami kepikiran tidak selalu seperti itu. Mungkin disesuaikan dengan permintaan,”tandasnya.( BUDI)