SPORTSJABAR-Grup Band asal Bandung Don Lego yang mengusung Jamaican Sound dikuliti habis-habisan dalam DCDC Pengadilan Musik di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung, pada Jumat, 2 Desember 2022.
Mereka diseret ke meja hijau untuk mempertanggung jawabkan karya-karya mereka selama berkiprah di blantika musik tanah air sejak berdiri pada 2003, termasuk single terbaru berjudul “Tenang Ada Aku”.
Dalam persidangan yang dipimpin oleh Hakim Ketua Man (Jasad), para personel Don Lego dicecar oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Pada sidang yang diatur Rully Cikapundung sebagai panitera, mereka dibantu oleh Yoga (PHB) dan Aan Haircut yang duduk di kursi pembela.
Di awal persidangan Budi Dalton rupanya penasaran dengan nama Don Lego . Ia menanyakan asal muasal nama yang cukup unik ini.
”Kapan berdirinya Don Lego, dan kenapa nama itu yang dipilih ?,” kata Budi Dalton.
Sir Iyay menjelaskan, nama Don Lego itu terinspirasi dari tokoh penjahat dalam film Benyamin S yang berjudul ”Koboi Ngungsi”.
”Pada waktu itu temen-temen juga terinspirasi dari Koboy Jenggo Benyamin S, dan Don Lego sendiri berdiri 2003,” ungkap gitaris yang pernah keluar namun kemudian balik lagi.
Menurut Iyay Hal tersebut juga menginspirasi penamaan penggemarnya sebagai “Antek-antek Don Lego Family”.
Sejak awal berdiri Kumbang menjadi vokalis Don Lego. Namun belakangan dia keluar. Setelah lebih kurang 3 tahun mengalami kekosongan pada vokal, akibat hengkangnya Kumbang, Dwi Tanty atau akrab disapa Chun Li hadir sebagai warna baru yang mengisi kekosongan tersebut.
Pidi Baiq mempertanyakan dipilihnya vokalis perempuan pada band Don Lego. ”Mengapa harus perempuan, apakah memang sulit cari vokalis cowok?,” ucap Pidi.
Viko Saxo menjelaskan Dwi dulu gitaris salah satu Band Ska di Bandung, kemudian ia suka membuat cover lagu-lagu.
” Vokalnya lumayan, lantas kita coba dulu, karena mencari vokalis pengganti Kumbang itu sangat berat,” jelas Viko.
Aan Haircut selaku pembela mengakui susah mencari vokalis cowok pengganti Kumbang. Karakter vokal seperti dia susah disamain.
“Makanya keputusan Don Lego menggunakan vokalis perempuan sangat berani,” ucap Aan.
Iyay menambahkan hadirnya vokalis wanita untuk penyegaran sekaligus memberi warna baru untuk Don Lego.
” Dengan vokalis wanita ada perubahan lirik jadi lebih soft, demikian pula dengan aksi panggung,” terang Iyay.
Dwi mengaku tak ada kesulitan karena para personel Don Lego terus memberikan bimbingan.
” Saya senang karena para fans juga sangat support. Di sini saya berupaya menampilkan karakter sendiri,” kata Dwi.
Budi Dalton ingin tahu mengapa hampir 20 tahun berdiri, Don Lego baru mengeluarkan dua album yakni Dancing in the Moon (2009) dan Maju Perlahan (2015).
“Mungkin kami terlena banyak manggung. Selain itu mengemasnya butuh waktu lama.Tapi sekarang sudah ada enam lagu.Targetnya tahun depan akan rilis album ketiga,”papar Viko.
Ia menambahkan karya terbaru Don Lego bertajuk “Tenang Ada Aku” yang ditulis dan diaransemen oleh dirinya merupakan jembatan menuju album ketiganya.
“Lagu ini menggaris bawahi tentang upaya pembelaan, perhatian dan perlindungan, sebagai bentuk bahasa kasih sayang terhadap pasangan juga persahabatan yang merupakan sebuah interpretasi dan ekspresi kasih sayang secara universal,”tutur Viko.
Di akhir persidangan Rully Cikapundung membacakan konklusi bahwa Don Lego masih produktif.Hadirnya vokalis baru memberikan semangat baru dalam berkarya.
“Semua Pertanyaan yang disampaikan dalam persidangan ini sudah terjawab. Dengan ini kami putuskan Don Lego bebas,” tandas hakim ketua Man Jasad.
Gitaris Don Lego Iyay mengatakan suatu kebanggaan bisa diadili di DCDC Pengadilan Musik. Ia dan rekan-rekannya bahagia sekali bisa berbagi dan mempromosikan Don Lego dengan formasi terbaru ini.
“Semoga doa dari teman-teman semua, doa terbaik buat kita semua dan sukses selalu buat Pengadilan Musik,” ujar Iyay.
Menurut peniup saxophone Viko dengan hadir di Pengadilan Musik ibarat orang naik haji ini sudah mabrur. Jadi untuk pengesahan bahwa Don Lego sudah berkarya, karena Pengadilan Musik sudah memfasilitasi untuk berkarya terutama band-band indie .Ia pun berterimakasih untuk DCDC Pengadilan Musik semoga sukses terus.
Terkait single terbaru Don Lego yang berjudul “Tenang Ada Aku” Viko mengatakan sudah bisa dinikmati di semua platform digital.
“Lagu ini isinya tentang bahwa keluh kesah seseorang itu tidak harus dipendam sendiri, jadi harus di curhatkan istilah ringannya. Jadi ada seseorang atau dua, tiga atau bahkan ribuan yang peduli kepada kamu,” jelasnya.
Bicara soal formasi terbaru, menurut Iyay dari segi musik serta karakter vokal ini sebuah karakter baru, pengembangan atau gebrakan baru Don Lego dengan vokalis baru dan warna baru.
” Meski begitu, kita tidak melupakan benang merah apa itu Don Lego, bagaimana Don Lego sebelumnya. Yang membedakan vokalis, sekarang cewek dan warna musiknya pun kita mencoba lebih inovatif, berwarna lah,”papar Iyay.
Soal tantangan sebagai vokalis baru Dwi mengaku harus mendekatkan diri seperti kenalan sama antek-antek Don Lego.
” Harus lebih dewasa karena ini semua adalah kakak-kakak aku semua. Apapun tanggapan mereka pro dan kontra tetap jalan terus dan berkarya,” ujarnya.
Galuh Putri, selaku marketing manajer Atap Promotion mewakili tim DCDC menjelaskan alasan menyeret Don Lego ke persidangan DCDC Pengadilan Musik edisi ke-53.
“Karena Don Lego ini adalah satu band yang menjadi pioner kembalinya musik ska di Indonesia, khususnya Bandung. Terus mereka juga konsisten dalam berkarya membuat roots Jamaika Sound di Bandung dan Indonesia enggak hilang,”ungkap Galuh.
Selain itu, lanjut Galuh mereka punya fresh-fresh isu, seperti kembalinya personel lama, pergantian vokalis baru, terus karyanya juga ada yang baru.
” Hal itu yang bikin kita penasaran bahwa Don Lego survive dan berhak untuk diadili di Pengadilan Musik,” tambahnya.
Galuh menginformasikan bahwa DCDC Pengadilan Musik edisi ke-53 Don Lego menjadi episode terakhir yang berlangsung di Kantin Nasion The Panas Dalam jalan Ambon 8 A Kota Bandung.
Untuk selanjutnya DCDC sudah mempersiapkan tempatnya dimana, lokasinya akan tetap berubah atau bagaimana. Yang jelas semuanya sudah dipersiapkan.
Ia menambahkan untuk DCDC di website, terakhir usernya hingga hari ini mencapai sekitar 70 ribu.
“Itu jumlah yang menggunakan DCDC untuk mencari informasi tentang musisi indie serta karya-karya kreatif baru itu ada 70 ribu user. Subscriber di Youtube juga sekarang sudah hampir 130 ribu,”ujar Galuh memungkasi.(BUDI)