SPORTSJABAR.COM-Tangan adalah bagian tubuh yang sangat rentan menjadi tempat bersarangnya virus dan bakteri. Saat melakukan berbagai aktivitas, secara sadar maupun tidak sadar tangan sering kali berinteraksi dengan hal-hal yang dapat menebarkan kontaminasi misalnya membuka pintu, memegang tangga dan berjabat tangan.
Sayangnya, di masa globalisasi seperti sekarang, kebanyakan orang banyak mengejar sesuatu yang lebih mudah dan praktis salah satunya yaitu penggunaan hand sanitizer. Ketika sedang terburu-buru, kadang untuk mencari sabun dan air untuk mencuci tanganpun terasa sungkan, akhirnya dipilihlah hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
Namun dengan segala kepraktisannya itu, sebenarnya amankah penggunaan hand sanitizer? Artikel berikut akan membahas hal tersebut dengan jelas.
Menjaga kebersihan tangan adalah hal mutlak yang harus selalu dilakukan oleh siapapun. Seperti yang disebutkan diatas bahwa tangan manusia sangat rentan menjadi tempat bersarangnya virus dan bakteri. Tangan juga merupakan organ yang interaksinya sangat banyak digunakan untuk diri sendiri, seperti makan, menutup hidung, mengusap mata dan sebagainya.
Dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan tidak menjaga kebersihan tangan berupa dampak ringan hingga berat. Diantaranya yaitu tubuh akan lebih rentan terserang virus dan bakteri yang penyebarannya dapat terjadi lewat tangan seperti flu, diare, ISPA, hepatitis hingga H1N1 atau lebih dikenal dengan virus flu burung.
Hand Sanitizer adalah cairan pembersih tangan yang tidak memerlukan air untuk membilasnya. Komposisi produk ini terdiri dari alkohol dan triklosan yang berfungsi sebagai antiseptik untuk membunuh virus dan bakteri.
Penggunaan hand sanitizer ini marak di kalangan masyarakat bahkan di Amerika Serikat industri hand sanitizer memperoleh omset penjualan hingga 200 juta dollar per tahun.
Di Indonesia sendiri, penggunaan cairan pembersih tangan ini juga bukanlah sesuatu hal yang asing. Di kantor-kantor pelayanan publik maupun tempat-tempat umum lainnya, botol berisi cairan hand sanitizer diletakkan tersebar di berbagai sudut ruangan.
Seiring dengan populernya penggunaan hand sanitizer, maka banyak pula opini-opini yang berkembang di masyarakat. Tentunya tidak sepenuhnya opini tersebut benar dan tidak pula sepenuhnya salah. Berikut akan dijelaskan satu persatu fakta pada penggunaan hand sanitizer.
Keefektifan Penggunaan Hand Sanitizer
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan penggunaan hand sanitizer. Ia dapat berfungsi sebagai pembunuh bagi virus dan bakteri yang menempel pada tangan. Namun, cara penggunaannyalah yang seringkali salah.
Hand Sanitizer efektif digunakan untuk membersihkan tangan yang bervirus (secara nyata terlihat bersih namun diduga terkontaminasi mikroorganisme yang invisible atau tidak terlihat).
Saat tangan dalam kondisi kotor (yang terlihat secara nyata) maka tidak dianjurkan untuk membersihkannya menggunakan hand sanitizer. Pilihan terbaiknya adalah mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Penting untuk diingat bahwa fungsi hand sanitizer adalah sebagai antiseptik atau disinfektan yang gunanya untuk membunuh virus dan bakteri bukan untuk membersihkan tangan dari kotoran.
Namun, bagi petugas atau tenaga kesehatan, sesaat dan setelah berinteraksi dengan pasien maka lebih dianjurkan untuk membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer jika dibandingkan hanya mencuci tangan dengan sabun dan air saja. Hal ini dikarenakan kandungan alkohol dari hand sanitizer lebih efektif untuk mencegah transmisi virus maupun bakteri dari pasien yang dilayaninya.
Penggunaan Hand Sanitizer dapat mengakibatkan bakteri menjadi kebal ?
Ini adalah salah satu opini terbesar yang sangat banyak ditemui di kalangan masyarakat. Anggapan bahwa penggunaan hand sanitizer dalam kurun waktu yang sering dapat menyebabkan bakteri yang ada di tangan menjadi kebal. Anggapan ini adalah keliru. Alkohol yang terdapat pada hand sanitizer membunuh virus dan bakteri dengan cara merusak membrane selnya. Hal ini tidak akan membuat virus dan bakteri menjadi resisten jika penggunaan dilakukan secara berulang.
Bahaya kandungan Triklosan pada hand sanitizer
Hampir seluruh merk dan jenis hand sanitizer mengandung alkohol dan triklosan sebagai bahan utamanya. Triklosan dapat terserap oleh kulit dan dalam beberapa penelitian diketahui bahwa kandungan ini dapat memberi dampak negatif terhadap sistem hormonal saraf dan sistem hormonal tubuh terutama hormone tiroid dan esterogen.
Selain itu, triklosan juga dapat mempengaruhi fungsi hati. Kandungan triklosan tidak hanya terdapat pada hand sanitizer, beberapa produk pasta gigi dan sabun cair juga banyak yang mengandung triklosan. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan tidak hanya menajdi konsumen yang konsumtif saja, namun juga harus teliti memperhatikan komposisi dari hal-hal yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pro dan kontra dalam penggunaan hand sanitizer, Food and Drugs Administration (FDA) dan Central of Desease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan pendapat yang sama yaitu lebih baik mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir untuk menjaga kebersihan tangan, dan kalaupun kondisi sedang sangat tidak memungkinkan untuk mendapatkan air dan sabun maka pilihlah hand sanitizer yang kandungan alkoholnya tidak lebih dari 60%.
Meskipun secara logika kandungan alkohol yang lebih tinggi akan lebih efektif dalam membunuh virus dan bakteri, namun kemungkinan iritasi kulit akan terjadi lebih tinggi pula ketika konsentrasi alkohol yang digunakan terlalu tinggi.
Di Indonesia sendiri telah dikenal 7 langkah cuci tangan yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar tangan tetap bersih terjaga dari virus dan bakteri. Berikut adalah langkah-langkahnya :
-Tuangkan sabun ke tangan dan beri sedikit air agar ia berbusa,
-Langkah pertama usap bagian depan dan belakang tangan
-Kemudian gosokkan sela-sela jari,
-Gosokkan pula buku-buku jari,
-Dilanjutkan dengan menggosokkan kuku-kuku jari ke bagian telapak tangan,
-Dua bagian terakhir adalah menggosok bagian jempol dan pergelangan tangan
-Akhiri dengan membasuh tangan dengan air bersih yang mengalir, lalu keringkan tangan.(*/apki.or.id)