IBL: Boyong Shooter Senior Sandy Febiansyakh, Kini Prawira Punya Tiga Shooter Hebat

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Tembakan jarak jauh menjadi salah satu keunggulan Prawira Harum Bandung yang membawa tim asuhan David Singleton ini meraih tahta juara IBL 2023.Mereka menjadi tim terbaik untuk 3PTS% di liga. Seolah belum puas,kini Prawira memboyong shooter berpengalaman, yakni Sandy Febiansyakh Kurniawan.

Kehadiran shooter yang memiliki jam terbang tinggi seperti Sandy pada Musim kompetisi 2024 dipastikan bisa menambah ketajaman Prawira dari luar busur.

Dalam 36 pertandingan, musim reguler hingga final pada 2023, Prawira mencetak rata-rata 3PTS Made sebanyak 8,6 dari 27,2 percobaan. Atau dengan perhitungan persentase sebesar 36,1%.

Baca juga:Kumamoto Masters 2023: Gregoria Ungkap Kunci Kemenangan Bersejarah Atas Pebulutangkis Peringkat 3 Dunia

Memang ada tim Hangtuah dengan persentase yang sama, namun jumlah attempt Prawira dari luar busur lebih banyak di banding Hangtuah.

Ada tiga orang yang punya attempt three point di atas 100 tembakan sepanjang musim lalu, yakni Yudha Saputera, Hans Abraham, dan pemain asing Brandone Francis.

Untuk musim 2024, Yudha dan Hans tampaknya tetap ada dalam roster Prawira. Kini mereka menambahkan Sandy Febiansyakh yang juga dikenal sebagai salah satu shooter terbaik tanah air.

Sandy selama bermain di Bali United, punya kontribusi 8,1 ppg, 1,8 rpg, 2 apg, dan 1,3 spg. Kemudian pada babak playoffs, dia mencetak rata-rata 10 ppg, 3,5 rpg, dan 1 apg. Untuk three point sendiri, Sandy punya akurasi tembakan 35% dengan jumlah attempt di atas 100 kali tembakan.

Jika Sandy bermain di Prawira, maka akan ada tiga pemain dengan jumlah attempt three point di atas 100 kali.

Baca juga:Kumamoto Masters Japan: Kalahkan Chen yu fei di Tengah Dominasi China di Final, Gregoria Raih Gelar Perdana Turnamen Level BWF World Tour Super 500

Sandy dan Hans ternyata pernah berada dalam satu tim, yaitu CLS Knights Surabaya untuk IBL 2016-2017. Saat itu Hans adalah pemain sophomore (tahun kedua di liga) setelah menjalani musim rookie-nya bersama Satria Muda.

Sudah jelas bahwa Sandy memang shooter utama saat itu, dan Hans ada di bangku cadangan. Sandy waktu itu punya akurasi three point 30,6% dengan kontribusi rata-rata 6,7 ppg. Sedangkan Hans belum mendapatkan banyak kesempatan tampil, karena hanya 8,7 menit per game.

Namun sekarang, baik Hans dan Sandy sama-sama punya kemampuan tembakan jarak jauh yang luar biasa.

Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana cara agar ketiga shooter ini mendapatkan suplay bola sesuai dengan keinginan mereka. Ditambah lagi, bagaimana head coach David Singleton bisa meracik strategi yang bisa membuka ruang tembak nyaman bagi shooter-nya. (*/IBL)

Foto:IBL

Leave a Reply