Pagelaran Coklat Kita Napak Jagat Pasundan,Pesona Seni Tradisional Sunda

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTJABAR.COM-Pagelaran Coklat Kita Napak Jagat Pasundan menyihir ribuan penonton yang memadati lapangan Desa Langensari,Kecamatan Lembang,Kabupaten Bandung Barat ,Sabtu (3/8/2019).Masyarakat dari berbagai kalangan usia ini terpesona dan terhibur dengan penampilan kesenian tradisional Sunda yang dikemas menarik.

Kesenian Sunda yang tersaji bervariasi ,mulai pencak silat,calung,kecapi suling,karinding,tari jaipong,hingga kaulinan urang lembur.Yang menarik ada sejumlah kolaborasi seni tradisional dan modern  dari 7 sanggar/paguron pilihan dari 37 sanggar yang terlibat di rangkaian Napak Jagat Pasundan (NJP).

Acara  dimulai pada sore hari dan dibuka oleh Pencak Silat, menyajikan kunjungan booth ke booth Kaulinan Lembur, booth budaya, boothlinting Anugrah Alam Indonesia, bermain lisung bersama warga masyarakat dan Sandrina IMB.Dan menjelang Magrib acara ditutup dengan penampilan Calung Bentar,

Selepas Isya, acara berlanjut di mini Stage Booth Coklat Kita dengan menampilkan kolaborasi Ega Robot (kecapi) dan Iman Jimbot (suling).Setelah itu, acara berpindah ke panggung utama dengan tampilan narasi puisi tentang Sunda dari kang Dodi Kiwari, yang disusul kolaborasi tari jaipong kreasi dari sanggar Sawargi dan Cantika Studio. Selanjutnya ada bentuk apresiasi, yaitu pemberian Sosial Investment untuk penggiat budaya yang diberikan oleh Coklat Kita.

Kaulinan Lembur Sunda Perceka menjadi penampil berikutnya.Aksi ibu-ibu asal Kabupaten Bandung Barat ini cukup menyita perhatian penonton.Setelah itu , Calung NJP mengocok perut penonton dengan tingkah lucu mereka di atas panggung.

Selanjutnya alunan Karinding Cekas Kasunda seolah menghipnotis ribuan pasang mata.Suasana semakin menghangat dengan kolaborasi dari Jimbot and Friend bersama Kartun Project & Sawargi, dilanjut kolaborasi Ega Robot Percussion dengan Pencak Silat padepokan Raga Mekar Panglipur, dan jaipong Sadrina IMB.

Pagelaran Napak Jagat Pasundan di lapangan Langensari, Lembang-Kabupaten Bandung Barat ditutup oleh  penyanyi Pop Sunda beken,Doel Sumbang yang tampil dengan lagu pembuka Urang Sunda.

Sejumlah Iagu kojo Iainnya juga disuguhkan Doel Sumbang yamg tampil dengan iringan Ega Robot Percussion. Dan lagu Arti Kehidupan sebagai lagu pamungkas dinyanyikan bareng seluruh pengisi acara.

Perwakilan Coklat Kita,Bonny ST Pagelaran Coklat Kita Napak Jagat Pasundan yang kini memasuki tahun ke-7 sejak pertama bergulir tahun 2013, merupakan bentuk konsistensi kepedulian  Coklat Kita terhadap budaya Sunda.

“Tahun ini kami hadir dengan konsep baru untuk lebih dalam lagi menggali potendi srni budaya Sunda melalui paguron, sanggar seni, atau komunitas budaya yang dibentuk menjadi rangkaian acara Napak Jagat Pasundan (NJP),”ujar Bonny.

Ia menjelaskan sebelum memasuki Pagelaran NJP, ada 4 rangkaian kegiatan Napak Jagat Pasundan.Tahap pertama Gunem Catur, berupa kegiatan Silaturahmi dan Riungan dari sanggar/paguron bersama Coklat Kita dan Duta Napak Jagat Pasundan dengan konsep ngadu bako sambil membahas tentang penggarapan (management sanggar) dan penggarapan seni pertunjukan budaya yang apik dan menarik bersama Dodi Kiwari dan  Opik “Saung Angklung Udjo”.

Selanjutnya adalah Lembur Kuring, merupakan  bentuk tampilan pertunjukkan dari sanggar/paguron yang menampilkan jenis kesenian yang biasa mereka tampilkan dan dilihat langsung oleh Duta NJP  Ega Robot, Jimbot,  Gondo ,dan Bob Rian.

Kemudian rangkaian ketiga, Kamonesan yang merupakan tahap latihan bersama untuk pengemasan pertunjukkan yang apik dan menarik baik dari segi kesamaan gerak, blocking, aransemen musik dan lainnya.

Dan tahap keempat, Hariring yang merupakan bentuk pagelaran di depan khalayak oleh para sanggar/paguron yang telah melalui ketiga.tahapan sebelumnya. Para sanggar/paguron tampil dengan sajian bentuk kesenian yang telah mereka kemas bersama para Duta NJP.

“Mereka tampil dengan tata kostum,tata panggung, sound, dan tata cahaya yang bagus. Hal ini dilakukan Coklat Kita untuk mengangkat seni tradisi menjadi jauh lebih tinggi, dapat mengikuti perkembangan zaman serta diterima segala lapisan masyarakat termasuk milenial,”paparnya.

Keempat rangkaian NJP ini telah berlangsung di 4 Kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Cianjur diikuti 37 sanggar/paguron.

Pagelaran NJP menampilkan tujuh sanggar atau paguron terpilih dan hasil kolaborasi 37 sanggar . Salah satu kriteria pemilihannya, adalah keunikan dan sudah sangat lama tidak muncul.

Sanggar dan paguron itu di antaranya Calung Bentar Kota Bandung, Sanggar Cantika Studio Kabupaten Bandung, Karinding Cekas Kasunda Kabupaten Bandung, Kaulinan Urang Lembur Sunda Perceka Kabupaten Bandung Barat, Pencak Silat Padepokan Raga Mekar Panglipur Kota Bandung, Kartun Project dan Sawargi Kabupaten Cianjur.

“Rangkaian Coklat Kita Napak Jagat Pasundan 2019 akan berlanjut di beberapa tempat di Jawa Barat, mewakili wilayah. Misalnya Cirebon, Priangan, dan lainnya. Kami berharap, NJP menjadi tuntunan agar budaya Sunda tetap hidup dan berkembang di masyarakat,” jelas Bonny.

Salah satu duta NJP, Iman Jimbot mendukung penuh pelaksanaan  NJP yang dinilainya sangat positif bagi perkembangan kesenian tradisional.Pasalnya saat ini banyak seni tradisional Sunda yang bagus namun jarang terekspose.

“Melalui wadah NJP ini, mereka bisa menyalurkan kemampuan berkeseniannya,sekaligus  mendorong semangat mereka untuk terus eksis,” kata dia.

Ega Robot yang ikut memoles para seniman tradisional ini sebelum tampil pada pagelaran akbar ini mengaku ini merupakan momen besar yang sangat ditunggu oleh mereka.

“Mereka belum pernah tampil di panggung besar seperti NJP yang dikemas luar biasa.Terima kasih kepada Coklat Kita yang telah memberikan kesempatan kepada seniman Sunda untuk menjadi artis,”tuturnya.

Rasa bangga bisa manggung di pentas NJP dilontarkan Ade Ruci.Personel Calung Bentar tidak menyangka bisa bergabung bersama seniman tradisional lainnya tampil di acara  NJP.

“Grup calung Bentar  berdiri sejak 2005 .Selama ini sangat sedikit pihak yang mengapresiasi dan mewadahi seni tradisi tampil di acara besar.Kami berharap ke depannya semakin banyak seniman  tradisional yang dapat kesempatan seperti ini,”katanya menambahkan.(BUDI)

Leave a Reply