SPORTSJABAR-Persaingan berebut gelar juara BRI Liga 1 2021-2022 semakin seru.Dengan tambahan tiga poin hasil menekuk PSM Makassar, Persib menempel ketat Bali United dan Arema yang nangkring di puncak klasemen sementara.
Persib yang mengoleksi 53 poin bertengger di posisi tiga, dibawah Arema dengan torehan 55 poin dan Bali United yang mengumpulkan 54 poin.
Arema Rabu, 23 Februari malam ditekuk Persebaya 1-0 lewat gol tunggal Samsul Arif, sehingga Singo Edan gagal menambah poin dalam duel klasik yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Kekalahan Arema memotivasi para pesaingnya, termasuk Persib untuk menambah poin agar bisa menyalip tim asal Malang ini dalam papan klasemen.
Juru taktik Persib Robert Alberts menegaskan sebagai pelatih tentu harus merasa optimistis di setiap laga. Ia juga optimistis tim asuhannya bisa menjadi juara.
“Tapi ada banyak hal yang mempengaruhi dari luar yang tidak bisa dikendalikan,salah satunya jadwal yang rapat. Kami melihat waktu jedanya hanya 2-3 hari, itu seakan seperti ‘sepakbola yang membunuh’,” jelas Robert.
Ia mengakui Persib selalu optimistis ketika masuk ke lapangan, tapi melihat bagaimana kualitas pertandingan melawan PSM, kedua tim kelelahan dan level permainan keduanya rendah. Tapi ini di luar kendalinya.
Menurut pelatih asal Belanda ini sekarang Persib memaksakan pemain yang baru pulih dari Covid untuk bermain sangat cepat, yang mana dari sudut pandang medis itu tidak boleh dilakukan.
“Setelah Covid, seharusnya ada waktu untuk pemulihan.Tapi itu tidak bisa dilakukan karena kami dituntut untuk menang. Itu tidak logis,”ungkapnya.
Pelatih berusia 67 tahun ini berusaha menebarkan optimisme, sama halnya dengan tim lain. Tapi diakuinya situasi yang ada sekarang sangat sulit.(RESTU)