SPORTSJABAR.COM-Pelatih Persib Robert Alberts tidak hanya mempertanyakan waktu
pelaksanaan transfer window yang disebutnya menyalahi aturan,ia juga tidak setuju
ditiadakannya standarisasi level liga asal pemain asing yang bermain di Liga
Indonesia selama ini.
Robert mengaku mendengar kabar yang dinilainya sangat aneh terkait sejumlah aturan
tertentu di transfer window ini.Sebelumnya klub hanya bisa merekrut pemain dari level
liga tertentu. Seperti dari Eropa, beberapa negara tertentu hanya bisa merekrut pemain
dari Liga 1 dan 2, lalu dari Inggris itu bisa dari Liga 1 hingga 3, beberapa liga hanya
dari Liga 1.
“Tapi untuk sekarang, saya diberitahu, klub bisa merekrut pemain tanpa adanya standar liga asal. Kami bisa mengambil pemain sekalipun bukan pemain yang profesional atau dari liga yang sangat buruk, level yang sangat tidak layak hanya untuk mengisi slot pemain asing,”ujar Robert,Rabu (21/10/2020).
Ia menilai itu langkah yang salah.Jika tidak bisa menarik pemain baru, lebih baik
melihat pemain yang ada atau mencari pemain yang berasal dari daerah maupun
lingkungan klub tersebut.Beri mereka kesempatan,tidak perlu mencari pemain baru
yang didatangkan dari level yang tidak jelas.
Robert menegaskan,mereka harus sesuai kualitasnya dengan standar yang ada di
Indonesia dan menurut dia ini adalah isu besar yang harus didiskusikan. Karena
dirinya juga belum pernah berdiskusi soal ini,dan hanya mendengar kabar tersebut.
Hingga saat ini pelatih asal Belanda ini mengaku selalu bertanya kepada manajemen,
apakah ada surat resmi dari PSSI atau LIB mengenai transfer window.Namun tetap saja
belum ada surat resmi yang datang.
“Jadi semua ini sangat mengambang dan seperti palsu, ini hal terburuk yang bisa
terjadi dan apapun harus terkonfirmasi. Kapan transfer window,seharusnya dijelaskan
tanggal demi tanggal, lalu juga dijelaskan standar pemainnya, dari liga Eropa, liga
Amerika Latin, atau Asia,”paparnya.
Dengan begitu,lanjut Robert semua klub tahu apa yang terjadi, semua dibuka untuk
tim sehingga semuanya mengerti. Pihaknya butuh ketegasan, profesionalisme dan
jawaban atas persoalan semacam ini.Supaya semua klub tahu apa yang terjadi, demi
kepentingan sepakbola Indonesia.
“Bukan hanya kepentingan satu atau tiga klub yang tiba-tiba meminta adanya transfer
window lagi untuk mengisi kuota pemain asing mereka, karena mereka kehilangan
pemain asing.Saya rasa,ini isu yang harus disampaikan,”tandas juru taktik berusia 65
tahun ini.(RESTU).